Episode Selanjutnya

3.9K 674 63
                                    

"Sorry ya, kamu pasti nggak nyaman."

"Tidak apa-apa. Saya mengerti." Balas Dira. Mereka keluar dari kawasan kafe Rainbow setelah Dira berhasil memberikan pengertian pada gadis kecil yang terus menahan Dira untuk tidak pulang.

"Aku Rara, aku senang bertemu sama Tante..."

Dira cukup terkejut. Perempuan kecil yang dipanggil Rara tiba-tiba mengulurkan tangannya. Dira segera membalas uluran tangannya. "Tante juga. Rara are you okay?"

"No, aku kangen Mama... Rambut Tante mirip sama mama." Ucap sembari tersenyum hangat di depan Dira.

Dira semakin terkejut apalagi Rara tiba-tiba memeluk kakinya.

"Rara jangan lakukan itu." Darko mencoba mencegah.

"Why Papa?" Mata sendunya menatap ke arah papanya.

"Itu tidak sopan."

"Kenapa tidak sopan? Aku hanya ingin memeluk."

Seakan mengerti dengan keadaan yang ada. Dira memberanikan diri berjongkok, menyamakam tinggi badannya dengan Rara. Lalu memeluk Rara sebentar. Mungkin mereka melihatnya ini berlebih tetapi Dira memahami Rara hanyalah gadis kecil yang polos.

"Sudah?" Tanya Dira

Rara mengangguk. "Tante cantik... Terima kasih."

Lagi-lagi Dira terkejut karena Rara memujinya. Dira tersenyum hangat lalu membenarkan poni Rara yang cukup berantakan. "Rara juga cantik. Nanti kita ketemu lagi ya, Tante harus pulang."

Rara perlahan melepaskan pelukan mereka, gadis kecil itu beralih mengandeng tangan papanya. "Tante hati-hati di jalan."

"Iya, Rara juga ya, jangan lupa istirahat."

Rara mengangguk. Perlahan gadis kecil itu melambaikan tangan dan dibalas oleh Dira.

Dira tidak bisa berlama-lama karena hari sudah mulai gelap, ia juga pamit dari Darko dan berharap Darko menepati ucapannya.

"Terima kasih sudah mau bertemu dengan saya, Mr Darko." Ucap Dira tulus

"Iya, sampai ketemu lagi."

Dira tersenyum hangat. Perlahan langkahnya meninggalkan kawasan kafe Rainbow. Ia akan pulang menggunakan taksi online yang sudah ia pesan. Di sela-sela perjalanan menuju apartemen Dira tak lupa selalu mengabari papanya, ia ingin tahu keadaan papanya hari ini.

Papa hari ini baik-baik saja Nak, barusan pergi ke supermarket sama Masmu. Kamu di mana? Bagaimana kerjaan hari ini?

Hati Dira menghangat. Sebagai seorang anak pertanyaan seperti ini seperti energi untuk dirinya, dikala pekerjaan numpuk, dikala lelah menyerang dirinya lalu ia mendapat pertanyaan ini rasa lelah itu mendadak hilang karena ada orang yang peduli dengan dirinya. Dira segera membalas pesan papanya.

Oh iya? Papa mau apa, biar aku belikan? Lumayan sibuk, aku sedang berjuang agar Mr Darko mau bekerjasama dengan perusahaan kami. Doakan aku, Pa. 🥺

Tentu saja. Papa tidak mau apa-apa, pulanglah ke rumah saat weekend. Papa rindu masakanmu. Semoga kerjasamamu berhasil ya, Nak.

Terima kasih Papa. Aku akan pulang :)

Dira kembali menyimpan ponselnya karena taksi yang ia pesan sudah datang. Sekitar dua puluh menit perjalanan akhirnya ia sampai di apartemen, ia segera turun setelah membayar ongkos.

"Mbak Dira tadi ada Ibu ke sini." Ucap salah satu satpam apartemen.

"Ada titip pesan?" Dira bertanya balik.

Finally, We Meet Again (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang