Keputusan& Perhatiannya

3.6K 631 51
                                    

Model mulai memamerkan gaun, berlenggak-lenggok di atas catwalk. Senyum tak hilang dari bibir mungil Dira, kelegaan dan rasa ketakutan bercampur menjadi satu. Hari ini adalah keputusan, ia khawatir rencana yang sudah tertata rapi berubah menjadi tangisan. Sesekali melirik ke arah Darko yang begitu fokus memperhatikan gerak-gerik model.

Gaun pertama warna cokelat muda dengan corak bunga mawar warna merah dibagian sisi kanan, tidak banyak corak karena ia mengikuti selera Ryco. Model kedua mulai berjalan menggunakan gaun berwarna merah, gaun kali ini persis seperti gaun milik Dira yang ia pakai di pesta ulang tahun waktu itu.

"Kamu menampilkan gaun ini?" Tanya Darko

Dira menoleh lalu mengangguk.

"Cukup berani."

"Terima kasih..." Dira hanya berusaha meski ia tahu Darko sudah pernah melihat gaun yang sama seperti miliknya. Model masih melanjutkan tampilan mereka. Tiba saatnya pada gaun terakhir sekali gaun utama yang ia persiapkan. Gaun berwarna hitam dan di bawahnya berwarna putih, gaun ini lebih mirip seperti gaun pengantin.

"Wow..." Tiba-tiba Darko berdiri lalu bertepuk tangan. Menatap ke arah model yang fokus berlenggak-lenggok di atas sana. Kedua matanya tak beralih menatap takjub gaun dua warna ini.

Melihat ekspresi Darko yang seperti ini membuat Dira merasa lega, menandakan kebaikan akan segera ia dapatkan. "Are you happy?" Tanya Ryco

Dira mengangguk. "Ya, beliau terlihat senang."

"Tidak ada yang sia-sia selagi kita mau berusaha."

"Terima kasih Bapak sudah mendukung saya." Balas Dira 

"Bukankah ini sebuah keharusan? Kalau bukan saya, siapa yang akan mendukungmu. Saya hanya melakukan ini untuk kebaikan perusahaan juga." Ucap Ryco. Ia senang Dira mengatakan terima kasih padanya, ia tahu sejak tadi wajah Dira tidak tenang. Sering kali memainkan jemarinya, ia bisa memahani tentang kegugupan Dira.

"Saya tahu." Dira kembali fokus melihat model yang berdiri di atas sana. Mereka sudah melakukan pekerjaannya dengan baik, seluruh gaunnya sudah ia pamerkan di depan Darko.

Dira menarik bapas sejenak, acara sudah berakhir dan ini waktunya ia menunggu sesuatu yang keluar dari mulut Darko. Mereka membawa Darko ke sebuah ruangan, ruangan itu biasa digunakan untuk pertemuan.

"Saya suka konsep kamu." Ucap Darko setelah masuk ke dalam ruangan.

"Terima kasih Mr Darko..." Kata-kata inilah yang ia tunggu sejak tadi. Darko menyukai konsep Dira.

"Tapi ada satu hal yang sangat saya sayangkan membuat saya ragu."

Dira terdiam. Senyumnya menghilang begitu saja. "Mr Darko bisa menjelaskan tentang keraguan Anda."

"Seharusnya tidak ada keraguan karena dia benar-benar serius untuk proyek ini, dia sudah memberikan yang terbaik." Sahut Ryco. Menurutnya langkah yang Dira ambil sudah sempurna.

"Anda tidak bisa menyamakan opini kita berdua, saya berhak beropini kan?"

"Tentu saja. Hanya saja saya menyayangkan sikap Anda jika masih memiliki keraguan." Balas Ryco. Ia menoleh ke arah Dira yang tiba-tiba menahan tangannya, memberikan kode agar Ryco berhenti bicara. 

Darko hanya tersenyum sebagai balasan. "Kenapa harus memasukan desain seperti baju tradisional tiongkok?"

"Menurut saya akan menjadi unik, bukankah ini hal lumrah? Maksud saya memasukkan baju tradisional negara lain akan memperindah suatu gaun." Jelas Dira

"Bagaimana kalau orang sana tidak terima, ini hal sensitif menurut saya, bagaimana kalau mereka mengatakan bahwa kamu seorang plagiarisme?"

"Saya tidak takut karena saya bukan plagiarisme. Bukankah hal seperti ini menjadi hal biasa?"

Finally, We Meet Again (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang