Matahari sudah terbenam dan itu artinya efek dari labirin ilusi mulai berkurang. Lauren dan David yang sejak tadi kesulitan untuk mencari jalan keluar akhirnya berhasil menemukan jalan menuju Villa.
"Aku tak menyangka jika labirin itu akan sangat mengerikan ketika kita melewatinya di waktu matahari masih bersinar. Labirin buatan Hanson benar-benar efektif untuk menjebak orang."
David mengangguk, lantas berniat untuk membuka kenop pintu. Namun, ketika tangan pria itu baru saja menyentuh kenop pintu, sebilah pedang tiba-tiba tertodong ke arahnya.
Lauren dan David lantas menoleh ke arah penodong pedang. "K-kalian?!"
Auva dan Jey tersenyum lebar ketika melihat kedua manusia yang sudah mereka tunggu-tunggu.
"Saat menunggu kalian berdua, beberapa kali Hanson mengusir kami berdua dengan sihir yang dia buat. Kau lihat kami berdua?" keluh Jey.
Auva dan Jey terlihat awut-awutan. Kedua wajah pria itu terlihat dipenuhi oleh lumpur yang sudah mulai mengering. Luka goresan terlihat di tangan dan wajah mereka. Pakaian yang mereka gunakan pun terlihat robek di mana-mana. Dedaunan dan rumput kering juga turut andil untuk merusak 'ketampanan' keduanya. Satu ungkapan yang cocok untuk mereka, mereka terlihat seperti gelandangan.
"Kalian berdua terlihat seperti gelandangan," ujar David dengan wajah yang datar.
Jey menganga tak percaya, ia menghela napas, kemudian bergerak cepat untuk mengunci tubuh David.
"Kami berdua berubah menjadi seperti seorang gelandangan karena kalian! Auva, cepat ringkus gadis ini!" omel Jey tak terima.
Auva mengangguk paham, lalu buru-buru mengikat tangan Lauren. Gadis itu terlihat baru saja selesai menangis dan mereka tahu jika labirin yang baru dilewati sepasang kekasih itu adalah jebakan. Hanson ingin menggunakan labirin itu untuk menjebak musuh, tapi pada akhirnya sepasang kekasih yang coba dia amankan justru harus terjebak perangkapnya.
"A-apa?! Hey, lepaskan kami berdua! Ini wilayah boss kami kalau kalian perlu tahu! Kalian tak berhak menyandera kami di rumah kami sendiri!" pekik David.
Jey menggetok kepala David menggunakan gagang pedang. "Hanson bahkan sudah berkali-kali membuat kami kesusahan. Kau tahu? Dari lima knight yang dikirim untuk mencari kalian berdua, kami berdualah yang punya nasib paling buruk! Sudah! Ayo ikut saja kami!"
Lauren yang melihat peluang untuk kabur, lantas berusaha untuk kabur. Gadis itu menggigit tangan Auva dan membuat pria itu mengaduh kesakitan.
"Heyy, kau!" teriak Auva sambil mengibas-ibaskan tangan.
Lauren buru-buru masuk ke dalam villa dan mengunci pintunya. Gadis itu berlari mengitari seluruh penjuru villa untuk mencari Rylan dan Hanson.
Sementara itu ....
"Wow, lihatlah itu David, sekarang kekasihmu melarikan diri dan meninggalkan kau di tangan kami berdua," ungkap Jey sambil mengikat tangan dan tubuh David dengan menggunakan simpul mati.
"Va, kau masih ingat jalan pintas untuk keluar dari tempat ini?" tanya Jey.
Auva mengangguk paham karena pria itu memang sudah hapal semua jalur yang dilewati Rylan. Ia sudah terbiasa untuk menguntit Rylan dan sampai hapal dengan semua jalanan yang dilewati oleh 'si pria pucat'--julukan dari Auva dan Jey untuk Rylan.
Auva lantas berjalan cepat menuju jalanan kecil yang ada di belakang villa sebelah kiri. Jey mengikuti langkah kawannya sambil menarik David yang terlihat menatapnya tajam.
Ketika kedua pria itu baru saja berlalu dari villa, Mark dan kedua rekannya sampai juga di depan villa.
"Akhirnya kita keluar juga dari labirin sesat itu. Sekarang, kita akan pergi ke mana?" tanya Mark sambil menoleh ke arah kedua kawannya yang masih terlihat begitu pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Elm Island (THE END) ✔️
FantasyKing Edward mengadakan sayembara untuk mencari para prajurit khusus demi keamanan Prince Thomas yang sebentar lagi akan naik tahta menggantikan dirinya. Namun, ketika para prajurit terpilih sudah masuk ke dalam kehidupan para warga kerajaan, secara...