Sesuai dengan isi perjanjian antara William dan Rylan, mereka berencana untuk melakukan penyerangan tepat ketika pemberian jabatan kepada para pejabat baru di kerajaan Elm Island dimulai.
Rylan yang masih memiliki banyak pegawai di seluruh penjuru Elm Island, lantas meminta kepada para pegawainya untuk ikut berperang. Cukup dengan ancaman dan sedikit gertakan, pria itu berhasil mengumpulkan cukup banyak orang.
"Entah sudah berapa lama bagiku untuk mengumpulkan dan melatih orang-orang itu, tapi sepertinya kita akan melakukan penyerangan esok hari tepat ketika pemberian jabatan itu dimulai. Apa kau sudah siap?"
William yang tengah meneguk kopi sambil mengelap pedang kesayangannya, lantas menoleh ke arah Rylan. "Aku yang menginginkan penyerangan ini dimulai. Jadi, tentu saja aku akan selalu siap setiap waktu," jawabnya santai.
Rylan menganggukkan kepala paham, "Baguslah kalau begitu." Pria itu menggigit macaron yang dia ambil dari dapur sambil bersandar di tembok. "Aku pergi dulu," lanjutnya.
William menatap kepergian Rylan dengan senyum miring. "Jika pria itu tak mendapatkan apa yang ingin dia raih, mungkin sekarang kami berdua masih berduel. Tsk ... Licik sekali ...."
.
.
.
.Acara pemberian jabatan baru kepada orang-orang yang baru telah membuat para warga berkumpul di depan halaman kastil yang sekarang sudah bersih dari bunga-bunga milik King Edward.
Wanita gemuk yang selama ini merawat Empress Artic sekaligus kerabat dekat Julian juga ikut menantikan siapa saja yang akan dilantik dan menduduki jabatan baru.
"Artic sudah banyak berkorban untuk negeri ini dan aku harap pengorbanannya takkan sia-sia. Hhh ... Semoga saja kekacauan yang terjadi ini sudah benar-benar berakhir."
Wanita itu menatap satu persatu orang yang akan dilantik oleh King Thomas sambil tersenyum tipis. "Syukurlah, kalau Theo tak lagi mendapatkan jabatannya. Jika sampai itu terjadi, semua orang akan langsung melengserkan sang raja baru itu."
.
.
.
."Para rakyatku yang tercinta, seperti yang telah kalian dengar akhir-akhir ini, aku akan segera mengganti para pejabat negeri.
Kekacauan yang terjadi beberapa waktu sudah membuat banyak kehancuran dan hampir melenyapkan semua manusia yang ada di kerajaan.
Aku benar-benar minta maaf karena sudah membiarkan kalian hidup dalam bahaya.
Untuk alasan itu, maka aku akan segera melepas tahtaku. Namun, sebelum itu, aku ingin melantik kelima orang penting untuk masa depan negeri ini."
Ucapan King Thomas membuat para warga kaget dan langsung ricuh ketika sedang mengomentari keinginan raja mereka yang baru.
King Thomas lantas tersenyum tipis, lalu menoleh ke arah Hanson dan meminta gulungan yang bertuliskan nama-nama para pejabat baru. Pria itu membuka gulungan itu, lalu menarik napas dalam-dalam.
"Para rakyatku, aku akan memulai untuk melakukan pelantikan sekarang juga. Menurut pada gulungan yang kubawa, hari ini aku akan melantik delapan orang. Dua diantara mereka mungkin akan membuat kalian kaget."
"Lady Eve, kepala pengurus dapur dan perpustakaan yang sudah bertahun-tahun mengabdi kepada kerajaan. Selain karena dedikasimu pada negeri, kau juga merupakan istri dari duke terdahulu, Duke William. Karena itu, hari ini aku mengangkatmu sebagai seorang Archduke."
Wanita cantik itu lantas maju ke hadapan sang raja untuk menerima jabatan baru. Sang raja kemudian memasangkan sebuah fascinator hat berwarna hijau ke atas kepalanya dan juga memberikan sebuah belati kecil berukiran daun elm.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Elm Island (THE END) ✔️
FantasíaKing Edward mengadakan sayembara untuk mencari para prajurit khusus demi keamanan Prince Thomas yang sebentar lagi akan naik tahta menggantikan dirinya. Namun, ketika para prajurit terpilih sudah masuk ke dalam kehidupan para warga kerajaan, secara...