29 -- Penyerangan

20 7 0
                                    

Setelah King Thomas naik tahta, pria itu kemudian mulai menjalankan pemerintahan. Seven Knight yang awalnya dipilih untuk mengawal sang raja, kini justru dibagi olehnya untuk menyelidiki orang-orang yang selama ini telah dia curigai sebagai 'dalang' dari kekacauan yang sudah banyak terjadi di dalam kerajaan. Sebab sebelum naik tahta, pria itu sempat mempergoki beberapa hal janggal yang terjadi di dalam maupun di luar kastil.

King Thomas memerintahkan Kevin dan Vernon untuk menyelidiki hubungan kerjasama antara Marquis Leo dan Count Levie. Ia juga memerintahkan Mark dan Sean untuk mengamati pergerakan Viscount Edo dan Baron Jhon. Terakhir, sang raja juga meminta Rei untuk diam-diam mengamati pergerakan Duke William. Sisanya, khusus untuk menjadi penjaga baginya dan juga Lauren.

Dari pengamatan yang dilakukan oleh Kevin dan Vernon, mereka menemukan fakta jika kedua orang yang mereka selidiki punya hubungan kerjasama juga dengan Duke William.

"Bagaimana dengan Viscount Edo dan Baron Jhon?" tanya King Thomas sambil merenggangkan tubuh. Seharian penuh pria itu mencoba untuk mencari sebuah buku besar yang berisi tentang catatan data diri dari orang-orang yang mati di Elm Island.

Masalah di Elm Island terus saja bertambah dan hal itu juga telah membuat nenek penjaga asrama gaib mengurungkan niat untuk 'menghilang' lebih awal.

"Grandma bilang kalau data orang mati di pulau ini bisa tercatat secara otomatis di dalam buku 'Death Note' , buku pertama yang berhasil Hanson ciptakan dengan menggunakan sihirnya, tapi di mana buku itu sekarang?"

Auva dan Jey saling berpandangan sebentar karena bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan rajanya. King Thomas yang sadar mengenai hal itu, lantas duduk di kursi yang tersedia di tengah-tengah perpustakaan.

"Kalian sudah mendapatkan laporan dari Mark dan Sean?" King Thomas lantas kembali bertanya kepada kedua knight di hadapannya.

"Maaf sebelumnya, King. Namun, untuk saat ini, kami justru telah kehilangan jejak mereka berdua," ucap Jey hati-hati.

"What the-- ...."

Baru saja King Thomas ingin protes, tiba-tiba Rei datang dengan wajah yang panik.

"M-maafkan saya karena sudah mengganggu tiba-tiba, King. Baru saja saya mendapatkan kabar mengenai keadaan Mark dan Sean. Saya ingin memberitahukan kepada Anda bahwa Mark ditemukan tewas dengan bekas sayatan memanjang di dadanya. Sementara, Sean kami temukan di samping jasad temannya dalam keadaan yang begitu parah dan hampir saja tewas karena terlalu banyak kehilangan darah. Kami mendapatkan laporan penyerangan di dekat gang pasar di kawasan yang Rylan jaga."

"A-apa katamu?!"

.
.
.
.

King Thomas lantas pergi ke tempat kejadian perkara bersama dengan Auva, Jey, dan juga Rei.

Sesampai di sana ....

"Kejadian yang dulu kembali terulang hari ini. Jika dulu mereka mati sebelum resmi jadi knight, hari ini untuk pertama kalinya dalam sejarah kerajaan Elm Island, Knight Mark harus mati di tangan orang asing. Sama seperti dengan keempat rekannya yang lain," ungkap King Thomas sambil menatap bekas tempat penyerangan.

Rei menatap sikap sang raja pada penyerangan Mark dengan wajah yang sendu, tetapi hal tersebut justru terlihat sedikit aneh di mata Auva dan Jey. Pria muda itu terlalu emosional jika dibandingkan dengan waktu sehari-hari di dalam kastil. Karena biasanya, ia jarang mengeluarkan ekspresi 'normal' seperti orang-orang pada umumnya.

The Secret of Elm Island (THE END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang