Hanson menatap kelakuan Ara kepada dua rekannya dengan wajah yang suram. Pria itu lalu menoleh ke arah William.
"Hal apa yang sudah kau lakukan kepada gadis itu, William? Bagaimana mungkin kau setega ini untuk melakukan hal keji itu. Eve masih istrimu jika kau lupa!"
William lalu tersenyum tipis, "Aku sudah mengatakan sejak awal tentang hatiku yang tercipta dengan begitu lemahnya. Dad, kau sendiri tahu kalau aku adalah pria yang sensitif. Mereka sudah membuatku kecewa dan untuk apa aku mempertahankan sesuatu yang selalu saja membuatku terluka? Kau pikir hidup itu hanya untuk mengalah saja? Begitu keinginanmu?!"
William akhirnya menarik pedang dan mengarahkannya ke arah Hanson.
"Apa kau tak bisa untuk sekali saja melihat dunia dengan pikiran yang positif? Son, kau hidup di tengah-tengah masyarakat dan jika kau terus bersikap seperti ini, kau hanya akan semakin terluka."
Hanson berkali-kali menangkis serangan dari William. Namun, karena sang anak terus-menerus menyerangnya, pria itu pun tak tinggal diam.
Hanson lantas menyibak jubah hitamnya dan memundurkan badan. Ia memutar pedang menggunakan tangan kanan dan tiba-tiba maju sambil mengarahkan pedang itu ke arah William.
William tersenyum miring saat Hanson mengarahkan pedang ke arahnya. Pria itu pun ikut mempersiapkan diri untuk menerima serangan dari ayahnya sendiri.
Pada akhirnya, ayah dan anak itu saling menyerang satu sama lain. Kemarahan dan kebencian telah membuat perasaan mereka terbakar.
.
.
.
.Knight Rei, dan Knight Jey mencoba untuk membawa para warga keluar dari kerajaan serta menutup gerbang utama kastil.
"Kastil baru saja selesai ditata ulang dan mungkin hari ini akan kacau kembali. Kenapa para pecundang itu gemar sekali mengacau kastil?" keluh Knight Rei.
Kedua knight yang bersama dengan Count Jhon sedari tadi keluar masuk gerbang sambil membawa warga agar mereka dapat keluar dengan selamat dari kastil.
"Apa kau melihat count baru kerajaan kita? Sebelum mendapatkan tugas untuk membawa keluar para warga yang masih terjebak, King Thomas meminta kita untuk menjaganya," tanya Knight Jey.
Knight Rei menggelengkan kepala, "Sekarang aku tidak melihatnya dimana pun, tapi terakhir aku melihatnya, pria itu sepertinya sedang berusaha untuk mengejar Ara."
"A-apa?"
.
.
.
.Count Jhon yang tahu kalau Ara melukai Archduke Eve dan Knight Auva, ia tak membiarkan gadis itu untuk pergi membantu Leo dan Levie.
"Semakin lama seseorang hidup, harusnya ia menjadi seseorang dengan pribadi yang lebih baik. Aku yang buruk dan sempat di manfaatkan oleh komplotan William saja, kini berhasil lepas dari mereka. Namun, kenapa kau justru memilih keputusan yang buruk ini?"
Ara tak menjawab pertanyaan dari sang count, tetapi kedua matanya justru fokus menatap tiap gerakan dari pria itu. Ketika pedang milik Count Jhon akan mengarah padanya, gadis itu lantas memutar tubuh ke samping dan melompat ke arah dahan pohon elm yang ada di dekatnya. Pohon itu sudah mati dan tak menyisakan satupun daun yang masih hidup.
Count Jhon menganga tak percaya ketika melihat Ara nekat untuk melompati satu persatu pohon mati itu. Pria itu lantas mendesis kesal dan memilih kembali mengikuti sang gadis.
.
.
.
.Bibi penjaga Empress Artic menatap semua kekacauan yang terjadi di depan matanya sambil menghela napas. Memang tak ada yang menyadari keberadaan wanita itu karena ia sendiri menggunakan mantra untuk menghilangkan diri. Ia kemudian mengambil sebuah daun slippery elm yang ternyata masih dia simpan di dalam saku baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of Elm Island (THE END) ✔️
FantasíaKing Edward mengadakan sayembara untuk mencari para prajurit khusus demi keamanan Prince Thomas yang sebentar lagi akan naik tahta menggantikan dirinya. Namun, ketika para prajurit terpilih sudah masuk ke dalam kehidupan para warga kerajaan, secara...