2. Pesan dari Italia

2.3K 257 8
                                    

Hai!

Notif cerita ini masuk ke kalian pukul berapa?

Jangan lupa tandai typo, ya! Buat kalian yang ingin kasih saran juga bisa, tinggalkan di kolom komentar saja. Tetapi, tolong dalam bahasa yang santun dan sopan, ya! Vote dan komen agar Naya makin semangat nulisnya.

SELAMAT MEMBACA

■■■

Setelah menenangkan Xeryn yang sangat emosi karena insiden di kantin tadi, Daniel dan Juna melangkahkan kaki ke ruang kelas mereka.

Hanya tersisa tiga bulan lagi sebelum mereka akan benar-benar meninggalkan sekolah ini, Altarik High School. Namun, dalam kurun waktu yang cukup singkat, telah banyak yang terjadi dan berhasil mengubah kehidupan mereka.

Dari semua itu, ada seseorang yang sangat berperan penting.

Axerynda Lenanta Atmadja.

"Rapat bareng KWSB* seluruh kelas dua belas kapan, Jun?" tanya Daniel sembari mereka masuk ke dalam kelas.

[KWSB: Ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara]

"Hari Jumat," jawab Juna.
"Ketua dan sekretaris OSIS baru balik hari Kamis dari Palembang. Bendahara OSIS juga lagi sakit. Makanya rapat baru bisa dilaksanakan hari Jumat."

Daniel mendudukkan dirinya sambil menarik salah satu kursi untuk Juna duduki.
"Boleh sih. Tapi, yang penting dari masing-masing kelas udah ada bahan yang akan dibahas di rapat. Nanti 'kan kita tinggal sampaikan ke OSIS. Panitia full dari kelas dua belas, nggak?"

"Belum tahu," jawab Juna sambil mengambil ponsel dari saku celana. Benda itu bergetar, tanda sebuah pesan masuk.
"Dari guru-guru minta panitianya dari OSIS aja, kelas dua belas fokus sama ujian. Tapi teman-teman yang lain bilang lebih enak kita aja panitianya, karena ini acaranya kita. Makanya nanti akan dibahas lagi di rapat hari Jumat."

Daniel mengangguk, paham.
"Iya, ribet juga sih kita belajar untuk ujian sambil menyiapkan acara perpisahan. Tapi kalau diserahin semua ke panitia, takutnya malah nggak sesuai sama apa yang kita rencanain dari awal," katanya.
"Rugi dong jika kita udah rencanain ini-itu, terus hasilnya malah beda. Menurut lo gimana enaknya, Jun?"

Daniel menatap Juna yang tak menjawab pertanyaannya. Didapatinya putra Mahesa itu malah menatap layar ponsel dengan wajah yang memucat.

"Jun?" panggil Daniel.

Tak kunjung mendapat jawaban, Daniel menepuk pelan pundak Juna membuat pria itu menoleh padanya.

Belum sempat Daniel bertanya ada apa, sebuah suara terdengar.

"JUNA! JUNA! JUNA!"

Teriakan dari arah pintu kelas, diikuti Leo yang berlari sambil membawa ponsel Sean. Bersama dengan si pemilik ponsel dan Zoey yang mengikuti dari belakang membuat Daniel berdiri, bingung.

"Ada apa?" Bukan Juna yang bertanya, melainkan Daniel.

Leo menarik nafas panjang sebelum berujar, "Jun, cewek lo balik!"

Sekarang Daniel paham mengapa Juna memucat sambil menatap layar ponsel. Terlebih ketika Leo memperjelas ucapannya.

"Keisha balik ke Indonesia."

Zakeisha Lesham, gadis itu pulang setelah tujuh tahun tinggal di Italia.

●●●

Lesham Kei
Arjuna, i'll be back. Do you miss me?

Unexplained✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang