22. Keputusan Xeryn

1.9K 231 33
                                    

Hai, hai!

Naya kembali lagi. Jangan lupa tinggalkan jejak, ya!

SELAMAT MEMBACA
■■■

Setelah menjalani rangkaian pemulihan pasca koma, Xeryn sudah diperbolehkan pulang. Hal ini tentu saja sudah dinantikan oleh gadis itu. Berada di rumah sakit tanpa hiburan yang benar-benar ia sukai membuat Xeryn nyaris mati bosan di sana.

"Kamu nggak boleh bertingkah macam-macam lagi!" ujar Rita ketika mereka sudah sampai di rumah.
"Berulang kali kamu buat Bunda hampir mati jantungan, Xeryn."

Xeryn mengangguk sebagai jawaban, walau dalam hati ia berkata tidak janji. Lagipula, gadis ini merasa jika dirinya tidak pernah bertingkah macam-macam hanya untuk berakhir gila, koma enam bukan seperti kemarin misalnya.

Contohnya saja insiden Rico kemarin. Xeryn tidak kenal Rico, mereka baru bertemu sekali di kantin waktu itu. Lalu, entah karena apa, tiba-tiba saja muncul pesan misterius sialan yang berakhir dengan kejadian di pabrik tua. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata pria itu adalah kakak dari Mario, bocah yang dulu ia tolong dan berakhir dengan menjadi korban kecelakan lalu lintas karena balik menolongnya.

Jadi, jika diteliti lebih dalam lagi, apakah Xeryn yang mencari masalah atau masalah yang datang sendiri padanya?

"Nggak perlu khawatir, Bun." Juna menarik Xeryn untuk duduk di sofa yang membuat gadis itu mendelik padanya. "Xeryn sudah kebal, kok."

"Apanya?" tanya Xeryn tak santai.

"Lo 'kan ahli bercanda sama malaikat pencabut nyawa," ujar Juna tanpa dosa. "Buktinya saja, berulang kali bangkit dari kematian, –Ahk!"

Juna menoleh galak ketika mendapati Daniel mendorong kepala pria itu kuat. Rita sendiri sudah geleng-geleng kepala mendengar ucapan Juna.

"Lo pikir koma enam bulan kemarin hanya candaan?" tanya Daniel sambil melihat tajam ke arah Juna.

"Santai dong!" balasnya tak merasa berdosa. "Buktinya si bontot masih hidup sampai sekarang."

Kini giliran Rita yang memukul Juna hingga membuat pria tampan itu mengadu. "Ajun, ya! Ini hidup dan mati jangan dijadiin candaan!"

"Mampus lo!" kata Xeryn merasa terhibur melihat kakaknya tersiksa.

Namun, di detik berikutnya debaran gadis itu rasakan ketika sebuah tangan mengusap kepalanya bersama dengan sebuah kecupan di puncak kepala. Tanpa perlu melihatnya pun Xeryn sudah tahu siapa si pelaku. Tentu saja itu Daniel.

Sejak malam di mana Daniel datang ke kamar inapnya, hari Xeryn membaca tulisan indah pria itu, Daniel tidak lagi menahan diri. Ia akan terang-terangan memperlihatkan kasih sayangnya. Perubahan panggilan mendadak dari gue-lo menjadi aku-kamu saja sudah menarik banyak perhatian. Namun, seolah tak merasa terganggu, Daniel tetap pada tingkah manisnya kepada Xeryn.

Bohong jika Xeryn tidak merasa senang atas perlakuan pria itu. Daniel adalah pria yang berarti baginya. Pada Daniel pula ia berani untuk jatuh cinta tanpa syarat dan tanpa tapi.

Namun, jelas ia sadar. Seberapa besar rasa cinta yang ada di antara mereka, kenyataan jika keduanya tak bisa menyatu berhasil membuat Xeryn ragu untuk melangkah maju. Walau dengan lantang dalam tulisan itu, Daniel telah mengatakannya.

Bahkan hingga dunia berhenti untuk menampakkan keindahannya, aku akan tetap menjadi orang yang paling mencintaimu

Tetapi Xeryn tidak bisa. Ini adalah dosa besar. Mereka adalah bentuk nyata dari sebuah cinta terlarang.

Unexplained✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang