12. Another the Truth

1.7K 230 46
                                    

Hai, hai!

Kaget nggak Naya tiba-tiba update hari ini padahal semalam baru aja update part 11?

Sebenarnya jadwal tetap Unexplained itu dua hari sekali. Tapi idenya bagus banget, ngalir aja. Makanya hari ini update lagi. Hehehe!

Seperti biasa, vote dan komen jangan lupa, ya!

SELAMAT MEMBACA
■■■

"Arjuna ...."

"Maksa lo buat natap gue ketika gue tahu lo suka sama Daniel, nggak mungkin, Kei. Itu bukan kasta gue banget," ujar Juna membuat Keisha menatap tajam ke arahnya.

"Kamu berubah!"

Juna terkekeh sinis.
"Bukan gue yang berubah, Kei. Gue hanya mencoba bersikap rasional dengan keadaan."

"Rasional?" tanya Keisha sambil menatap Juna tak percaya.
"Jatuh cinta sama adik kandung sendiri juga disebut rasional?"

Juna menatap tak percaya pada Keisha.
"Maksud lo apa ngomong gitu?" tanya pria itu dengan suara mendingin.

"Aku tahu, kok. Dari cara kamu mandang Xeryn aja udah beda," ujar Keisha.
"Kamu dan Daniel ... kalian berdua punya cara pandang yang sama ke Xeryn."

"Da-niel?"

Juna dan Keisha berbalik, mereka mendapati Xeryn berdiri di sana dengan pandangan tajam. Gadis itu maju dengan langkah cepat, berdiri tepat di depan Keisha.

"Lo ngomong apa tadi?" tanya Xeryn tanpa basa-basi.
"Juna? Daniel? Mereka tadi — apa?"

"Xeryn, bukan gitu." Juna menggapai tangan adiknya, mencoba mengalihkan pikirannya dari apa yang diucapkan Keisha.

"Lo diam!" kata Xeryn sambil menunjuk Juna.
"Dan lo, jelasin maksud dari ucapan omong kosong lo itu!" Kini jari telunjuknya mengarah ke Keisha.

"Omong kosong, ya?" Keisha tertawa sinis.
"Lo mau tau dari mana? Cara pandang kedua kakak lo yang beda atau kenyataan jika mereka nggak anggap lo sebagai adik?"

Tatapan Xeryn berubah, maniknya bergetar. "Apa maksud lo, Kei?"

Keisha terkekeh.
"Nggak usah pura-pura bodoh!"

"Nggak usah ngomong sembarangan!" Juna menatap Keisha penuh peringatan.

Xeryn mendengkus, kesabarannya habis.
"Shut up!" Gadis itu menarik kerah kemeja Keisha, menatapnya nyalang.
"Lo! Jelasin apa maksud dari ucapan lo tadi!"

Keisha memberikan tatapan meremehkan kepada Xeryn, menantang.
"Kenapa harus gue yang jelasin? Lo bisa tanya ke kakak kesayangan lo itu! Dia yang paling tahu—"

"Keisha!"

"Diam, Bangsat!" teriak Xeryn kepada Juna sebelum kembali menatap Keisha.
"Jelasin sebelum lo habis di tangan gue!"

"Alasan kenapa gue benci banget ama lo, Xeryn, karena itu!" ujar Keisha dengan intonasi yang mulai meninggi.
"Karena gue sadar, Arjuna dan Daniel, mereka nggak pernah lihat lo sebagai adik! Mereka natap lo sebagai cewek, Sialan!"

"A-apa?" Xeryn menatap Keisha tidak percaya. Cengkraman di kerah kemeja Keisha mengendur. Gadis itu mundur satu langkah. Hal yang membuat Keisha ikut mundur, takut jika tiba-tiba Xeryn menyerangnya.

Unexplained✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang