15. Long Night Fight

1.6K 205 36
                                    

Hai, hai!

Untuk kalian yang suka baca cerita secara offline, sebaiknya libur sehari dulu dan beralih ke online. Pada part ini ada fotonya, sebaiknya kalian lihat agar menambah "rasa" dari cerita ini.

Akhir kata, vote komen jangan lupa!

SELAMAT MEMBACA
■■■

Hari demi hari terlewati dengan Xeryn yang diselimuti rasa gelisah. Hari ini acara perpisahan kelas dua belas Altarik High School. Setelah beberapa hari lalu mereka berperang dengan soal-soal ujian dan segala macam kesibukan. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk melepaskan semua itu.

Xeryn melihat secara langsung bagaimana repotnya Juna dalam mempersiapkan diri untuk ujian, juga persiapannya dalam melanjutkan studi ke salah satu Perguruan Tinggi Negeri, sekaligus mempersiapkan acara perpisahan ini.

Acara puncak hari ini adalah prom night. Wajah-wajah dari siswa kelas dua belas terlihat jelas sangat bahagia. Mereka bercanda dan tertawa bersama. Seolah tidak pernah ada masa perang dengan soal-soal ujian kemarin.

Tepukan pelan di pundak membuat Xeryn menoleh. Terlihat Zoey dengan kemeja batik yang menambah kesan tampan di wajah pria yang sering dipanggil si Penakluk Wanita itu.

"Xer, lo lihat Daniel?" tanya Zoey membuat Xeryn menggeleng.

"Nggak," jawabnya. "Emang kenapa?"

"Tadi katanya mau ke toilet sebentar. Ini udah hampir satu setengah jam dia belum balik," jelas Zoey membuat Xeryn terdiam.
"Sudah giliran kelas kita untuk foto bersama. Tuh anak ngilang ke mana, sih?"

Ingatan Xeryn berpindah pada pesan misterius yang dikirim si keparat yang entah siapa itu. Mendadak Xeryn panik. Hal yang ia khawatirkan disertai pikiran-pikiran lain mulai menyerang. Hal tersebut berhasil membuat Xeryn tidak tenang.

"Bangsat!" umpatnya tanpa bisa dicegah.
"Gue cari Niel dulu. Telepon gue kalau lo udah lihat dia!"

Xeryn berlari keluar gedung, mencari Daniel yang entah sekarang ada di mana. Tanpa bisa dicegah, rasa gelisah itu malah semakin menjadi, debaran jantungnya menggila. Takut. Xeryn sangat takut sekarang.

Bunyi notifikasi terdengar, tanda satu pesan masuk. Xeryn mengabaikannya, tak ingin ambil pusing. Pikirannya hanya satu, dia harus menemukan Daniel.

Namun, kembali terdengar bunyi notifikasi yang sama. Tak lama kemudian kembali terdengar lagi. Berdecak kesal, Xeryn mengambil ponsel dari dalam saku dan mengecek pesan tersebut. Siapa orang yang berani mengantar kepala padanya sekarang?

Ada tiga pesan masuk dari kontak yang tidak ia simpan. Pengirimnya adalah si pecundang yang menyembunyikan identitasnya. Sialan! Kegilaan apa lagi yang keparat itu buat untuk mengacaukan isi otaknya.

(+62) 857-XXXX-XXXX
Hai, Honey. Gue nggak sabar mau ketemu sama, lho. Sebagai bentuk undangan dari gue, gue punya hadiah untuk, lho. Semoga lo suka.

(+62) 857-XXXX-XXXX send you a picture

(+62) 857-XXXX-XXXX send you a picture

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unexplained✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang