——📌——
Terima kasih banyak untuk votes dan comments-nya.
Wonderer, you guys rock!"Burrp! Ugh..."
Johnny bergidik setengah jijik, melihat bagaimana sahabatnya sedari tadi terus saja bersendawa plus menahan mual serta sakit kepala.
"Blarghh! Gah—gosh!"
"Ew." Johnny menyodorkan sapu tangannya. "Gross! Seriously, Park, you should stop drinking!"
Inspektur Park mengangguk pasrah; membenarkan pernyataan sahabatnya barusan. "Yea, I shou—humph!"
"There... there..." Johnny menepuk pelan punggung sahabatnya yang tengah membungkuk. "Akan ku buatkan ginger tea sebentar."
Sementara Johnny pergi membuat teh, Inspektur Park meminum sebotol air mineral berukuran sedang hingga hampir habis lalu mrrebshkan dirinya lagi di sofa.
Keduanya saat ini sedang berada di flat sang Inspektur. Dan ya, Johnny datang menyerbu flat sahabatnya yang masih hangover untuk menuntaskan keperluannya di kota ini.
Tidak lama, Johnny kembali dengan secangkir ginger tea hangat plus seporsi pisang yang sudah diiris kecil-kecil.
"Did you really named your partner as Doctor Watson, Park?" tanya Johnny, menahan senyum mengejeknya.
Inspektur Park mendesis sebal. "So what?"
"You're weird. Like... reaaally peculiar."
Tidak ada comeback apapun dari Inspektur Park karena ia sibuk menyesap tehnya.
"Better?" tanya Johnny setelah melihat wajah sahabatnya kini sudah mulai segar.
"Katakan apa yang kau inginkan. Ugh—aku ingin cepat kembali tidur!" omel Inspektur Park.
Johnny melepas mantelnya. "The painting."
"What painting?"
Sudut bibir Johnny berkedut jengkel. "That Areum's painting, you shit!"
"Oh." Inspektur Park meraih ponselnya lalu memeriksa sesuatu. "Yang mana?"
"God!" Johnny mengusap wajahnya.
"Tsk! Lagipula kenapa kau sangat menginginkan lukisan itu?"
"You're really testing my patience, huh?"
Inspektur Park terdiam, enggan balas menyerang.
"Akan ku refresh ingatanmu, Jinyoung-ah," ujar Johnny setelah beberapa saat mereka menghabiskan waktu dengan keheningan. "Aku berencana untuk memperluas café, uh... adding more one floor above, actually. Dan tempo hari aku meminta kau untuk menjual lukisan Areum kepadaku."
Inspektur Park meracau lirih pelan sambil memainkan ponselnya.
"Areum pernah menunjukkan satu lukisannya kepadaku. Dan dia berjanji akan menjualnya jika lukisan itu sudah selesai," lanjut Johnny.
"Title?"
"Aku tidak tahu, Areum hanya mengirimkan fotonya." Johnny menjeda, mengambil ponsel seraya mencari sesuatu di gallery app. "Oh, this is it," katanya seraya memperlihatkan layar ponsel kepada sahabatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SOBER || MARKMIN
Diversos【ONGOING】 【BAHASA】 ❝ ᴡʜᴀᴛ ᴀ ᴘʟᴏᴛ ᴛᴡɪᔕᴛ ʏᴏᴜ ᴡᴇʀᴇ ❞ ╔═════▣ ⚠️️ ▣═════╗ 🇨🇦🇺🇹🇮🇴🇳🇸 ╚═════▣ ⚠️️ ▣═════╝ ⚠️ ᴛʜɪs ɪs ɴᴏᴛ ʏᴏᴜʀ ᴏʀᴅɪɴᴀʀʏ, ʟᴏᴠᴇʏ ᴅᴏᴠᴇʏ, ᴀɴᴅ ғʟᴜғғʏ sʜɪᴛ ʟᴏᴠᴇ sᴛᴏʀʏ‼️ 🔞 ɴᴏ, ɴᴏ, ɴᴏ, ғʀᴇᴀᴋɪɴ...