——📌——
Thank you for the votes and those encouraging comments!
Love you to the saturn and back!Lampu biru dan merah tidak lebih dari iluminasi buram yang menari di tengah hujan deras. Tetapi di balik pancaran mereka, ada kejelasan dari seunit mobil polisi. Lampu depannya berwarna kuning-putih, menyoroti dan berusaha menembus kabut yang tetiba membungkus pemandangan. Keempat ban hitamnya berdecit di atas abu-abu saat mereka meluncur untuk membelah jalan.
Seorang Inspektur, seunit mobil dengan sirine yang melengking menuruni bukit; seorang ksatria dengan kereta tempur putih, yang berderap maju seiring genderang perangnya.
Ketukan hujan di atap mobil membuat irama yang betempo sama dengan detak jantung; kuat, cepat. Musuh yang serupa mangsa memang belum terlihat, tetapi niat sudah mantap dan semakin dibulatkan oleh tekad.
Panggilan masuk hampir terabaikan, kalau saja mata tidak sengaja tertumbuk padanya.
"Park!"
Sang Inspektur ikut berseru seketika, seseorang di seberang panggilan berteriak panik saat itu juga.
"Back-up, Eodal-dong!"
"On their way, Park!"
Inspektur Park mengeratkan pegangannya pada kemudi, tatapannya menajam; memantapkan di mana posisi sang penunjuk jalan.
"Aku akan langsung menyergap. Kau bawalah search warrant!"
"Park! Kau di Gangwon-do! Jangan seenaknya saj—"
"Tidak ada waktu!" Inspektur Park melirik rear-view mirror, senyumnya sedikit tersungging saat melihat beberapa unit mobil patroli sudah mengikutinya dari belakang. "Jung, aku mohon bantu aku dan terima kasih atas bantuanmu," ujarnya seraya menginjak pedal gas lebih dalam.
Sementara sang predator tengah mencipta suasana kemenangan, maka berbeda dengan apa yang sedang Jeno rasakan.
Meskipun ia benar bukan sang mangsa yang diincar, tetapi kenapa saat ini ia merasa sangat terancam dan isi kepalanya dipenuhi oleh segara taktik untuk menghidar serta bertahan?
Jeno tidak tahu apa yang sedang dilakukannya dan juga sama sekali tidak mau memilih akan berada di pihak yang mana.
Di satu sisi, ia berpegangan pada seuntai asa yang dia sebut dengan romansa. Dan di sisi lainnya, ia sekuat tenaga untuk mencoba untuk kembali pada realita di tengah mimpinya.
Di tengah kekalutannya, tanpa disadari akhirnya ia sampai; bukan di tempat tujuan, melainkan di sebuah tempat yang terlihat sepi seperti tidak berpenghuni.
"Halmeoni!" Ia berseru di tengah derasnya hujan. "Yoon Halmeoni!" Seraya berlari ketika tidak mendengar adanya sahutan.
Inspektur Park menyusul di belakang, ekspresi penuh kehati-hatian, bingung dan bercampur aduk dengan sejuta ketegangan.
"Halmeo—"
"Ada apa? Kenapa kau berteriak?" Nyonya Yoon keluar dengan panik. Terlebih saat melihat Jeno datang dengan beberapa petugas polisi bersamanya. "Ada apa ini, Jen?!"
Jeno menghela nafas berat. Dinginnya hujan membuat bibirnya terkatup rapat. Tetapi kita tahu kalau itu bukan satu-satunya alasan, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
SOBER || MARKMIN
De Todo【ONGOING】 【BAHASA】 ❝ ᴡʜᴀᴛ ᴀ ᴘʟᴏᴛ ᴛᴡɪᔕᴛ ʏᴏᴜ ᴡᴇʀᴇ ❞ ╔═════▣ ⚠️️ ▣═════╗ 🇨🇦🇺🇹🇮🇴🇳🇸 ╚═════▣ ⚠️️ ▣═════╝ ⚠️ ᴛʜɪs ɪs ɴᴏᴛ ʏᴏᴜʀ ᴏʀᴅɪɴᴀʀʏ, ʟᴏᴠᴇʏ ᴅᴏᴠᴇʏ, ᴀɴᴅ ғʟᴜғғʏ sʜɪᴛ ʟᴏᴠᴇ sᴛᴏʀʏ‼️ 🔞 ɴᴏ, ɴᴏ, ɴᴏ, ғʀᴇᴀᴋɪɴ...