"Annyeonghaseyo, Noona"anak laki-laki bernama Jungkook membungkuk kepada Jisoo yang dibalas serupa oleh yeoja itu
"Cukhahe. Jungkook-ssi"tangan Jisoo terulur, memberikan buket yang sedari tadi berada di genggamannya
"Bunga itu begitu matching dengan seragam mu"lanjut Jisoo yang mendapat kekehan oleh anak laki-laki di hadapannya
"Ah! Aku hampir melupakannya. Ahjussi menitipkan mu kepada kami, jadi untuk sementara ini kau tinggal bersama kami"ujar Seokjin yang membuat Jungkook penasaran
"Eng? Abeoji tidak menghubungiku untuk ini"
"Kami tahu ini mendadak. Tapi Ahjussi baru saja menelpon, berpesan seperti itu dan beliau bilang ponselmu tidak dapat dihubungi"
Memang benar, ketika Seokjin meninggalkan lahan parkir ponselnya tiba-tiba bergetar dan nama orang tua dari Jungkook menghiasi panggilan masuk itu
Jungkook sadar jika ponselnya terpasang mode silent selama upacara kelulusan, dirinya tidak sempat mengecek benda pipih itu terlalu hanyut dalam acara yang sedang berlangsung beberapa menit yang lalu. Tangannya bergegas menyalakan ponsel dan benar saja panggilan masuk tak terjawab dari orang tuanya
"Mereka pergi ke luar negeri? Lagi?"Jungkook sudah tahu akan hal itu. Terbiasa dengan orang tuanya yang pulang-pergi-luar negeri-Korea. Membuatnya kadang merasa kesepian di rumah
"Tanpa aku jelaskan kau sudah mengetahuinya, Jungkook-ah"lirih Seokjin mendapat tatapan sengit dari Jisoo
"Aigoo.. seharusnya kita merayakan ini. Disini panas sekali, Noona akan mentraktir Bingsu hari ini. Kajja!"Jisoo merangkul pundak Jungkook
Anak laki-laki itu nampak murung saat mengetahui orang tuanya pergi. Jisoo peka akannya, jadi ia berusaha mencairkan suasana yang dibalas senyuman hangat oleh Jungkook. Kini keduanya berjalan ber-iringan menuju lahan parkir dengan Seokjin yang membuntuti dari belakang
Namun suara teriakan yang menyebutkan nama Jungkook, membuat mereka terhenti sejenak. Rupanya para siswi menghampiri ketiga orang yang sedang terbelalak kaget. Seokjin dengan sigap langsung menarik Jisoo untuk tetap berada di belakang dirinya. Mereka mengerumuni Jungkook sembari berucap 'selamat' tak jarang dari mereka meminta untuk foto bersama, dan tak lupa mereka memberikan paper bag sebagai hadiah. Jungkook hanya mampu mengucapkan 'terima kasih'
"Waw.. Memang benar Kita harus merayakan semua ini"ujar Jisoo yang tengah memasukkan beberapa paper bag kedalam bagasi mobil tak lain pemberian para siswi yang berdatangan tadi
"Apa semua beres?"tanya Seokjin dari kursi kemudi
"Eoh"jawab Jisoo sembari memasang seat belt
"Maaf merepotkan kalian seperti ini"sela Jungkook ketika mobil melaju meninggalkan lahan parkir
"Gwenchana. Justru kami senang dengan kehadiran mu, Jungkook-ssi. Benar bukan Oppa?"Jisoo melirik kepada Seokjin yang berada di sampingnya yang diberi acungan jempol oleh lelaki itu
Perjalan berlangsung hening tanpa obrolan setelah percakapan tadi, Jisoo memandangi jalanan dari kaca di sampingnya. Ah! Dirinya harus membeli persediaan di rumah ditambah mereka kedatangan tamu sekarang ini
"Aku harus membeli beberapa bahan makanan setelah membeli Bingsu. Antar aku ke supermarket"ujar Jisoo yang di angguki Seokjin
Sebenarnya Seokjin malas pergi berbelanja, mengelilingi tempat luas seperti supermarket membuat kakinya pegal. Ia memilih duduk di kursi kerjanya selama beberapa jam sembari melihat perkembangan saham perusahaan dibandingkan dengan berbelanja. Tetapi mau tak mau ia harus menurutinya agar sandiwara mereka menyakinkan di mata Jungkook
KAMU SEDANG MEMBACA
The M
Fanfiction'i say happy, dream, and.. love" -Kim Jisoo' Perjodohan yang direncanakan kedua orang tua membuat mereka bertemu. Namun keputusan ditangan mereka. Akankah mereka dapat menerimanya? Seokjin dengan hati bekunya akan luluh oleh perilaku seorang Jisoo...