Di hari akhir pekan musim panas yang cerah. Seokjin habiskan dirinya di dalam kamar lebih tepatnya ruang kerjanya. Matanya yang terus terpaku pada layar monitor di hadapannya, pun dengan jarinya yang terus menggerakkan cursor.
tok~ tok~
Ketukan pada daun pintu kamar Seokjin, mengalihkan netra lelaki itu. Digesernya kursi yang tengah dirinya tempati dan segera memutar kenop pintu. Jisoo, istrinya yang ia dapati. Penampilan yeoja itu yang mengenakan setelan kasual membuat Seokjin mengerutkan dahi
"Annyeong, Oppa!"seru Jisoo dengan senyuman yang merekah
"Kau akan pergi?"tanya Seokjin menyunggingkan sudut bibirnya
"Eoh. Pergi bersama kekasihku tentunya"
"Yak! Mendadak sekali. Setidaknya semalam kau memberitahu ingin pergi bersama"
"Wae? Oppa.. sibuk?"perlahan raut wajah Jisoo tergantikan oleh perasaan kecewa
"Ani. Maksudku agar kau tidak menunggu, lihatlah pakaian lusuh ini"Seokjin menunjuk baju santainya yang dibalas anggukan dari Jisoo
"Arraseo, cepatlah berganti"
Jisoo hendak melenggang dari hadapan suaminya, namun terhenti saat lelaki itu kembali membuka suara
"Tunggu. Kemana kita akan pergi?"
"Everland"
Setelah mendapatkan jawaban, Jisoo melanjutkan langkahnya menuju lantai bawah dan Seokjin dengan secepat kilat bersiap-siap untuk pergi bersama-atau lebih tepatnya pergi kencan bersama Jisoo, istrinya sekaligus kekasihnya sekarang.
•••
Jerit tawa sayup-sayup terdengar saat Pasutri itu memijakkan kakinya di tanah parkiran. Rel roller coaster yang rasanya hampir menyentuh langit serta jeritan-jeritan keluar dari mulut penumpangnya membuat Seokjin bergidik ngeri. Sedangkan Jisoo dengan hati girangnya tak sabar ingin mencoba semua permainan yang ada di sana
"Jisoo-ssi! Ada sesuatu yang kurang"seru Seokjin ketika Jisoo berjalan mendahuluinya. Mata yeoja itu bertanya-tanya
Tangan besar lelaki itu terjulur menggenggam tangan mungil milik Jisoo, begitu pas untuk digenggam. Pemilik tangan mungil itu melongo dibuatnya. Mwoya? Haruskah seperti ini? batin Jisoo
"Sudah. Kajja!"
Seokjin melemparkan senyuman pada Jisoo, yeoja itu tersenyum kikuk dibuatnya. Akhirnya mereka berjalan beringin dengan tangan yang saling mengait. Setelah membeli tiket di loket antrian, Jisoo berlari menuju wahana perahu yang terayun kesana kemari, antriannya yang tidak padat membuat mata yeoja itu berbinar.
Tanpa disadari Seokjin ikut terseret saat istrinya itu berlari, hampir saja ia tersandung oleh langkah kaki Jisoo yang tidak sejajar dengan langkah lelaki itu.
Setelah menunggu beberapa menit, kini giliran Pasutri itu menaiki wahana yang dinanti-nanti Jisoo. Ketika perahu raksasa mulai bergerak, buku jari Seokjin seketika pucat. Dada lelaki itu bergemuruh hebat. Lain halnya Jisoo yang berteriak lantang seiring perahu bergerak melambung semakin tinggi. Ini pemandangan pertama kali bagi Seokjin melihat Jisoo berteriak bebas seperti saat ini. Lelaki itu bersyukur jika dengan datangnya kemari dapat memuaskan hati istrinya
Walaupun pada akhirnya perut lelaki itu terkocok meminta untuk membuang makanan yang telah tercerna didalamnya, akibat permainan tersebut. Seokjin mati-matian menahan rasa mual itu. Namun, wajahnya yang tampan tak dapat berbohong
KAMU SEDANG MEMBACA
The M
Fiksi Penggemar'i say happy, dream, and.. love" -Kim Jisoo' Perjodohan yang direncanakan kedua orang tua membuat mereka bertemu. Namun keputusan ditangan mereka. Akankah mereka dapat menerimanya? Seokjin dengan hati bekunya akan luluh oleh perilaku seorang Jisoo...