"Menyebalkan. Sebaiknya aku berendam"Jisoo berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah lengket dan segera tidur.
Setelah melakukan ritual rutinnya, akhirnya ia dapat berbaring di kasur kesayangannya itu. Di saat Jisoo memejamkan matanya, bayangan namja yang hampir saja akan menabrak dirinya kembali menghampiri
"Tidak.. Tidak.. Aigoo kenapa dengan ku ini?"Jisoo berceloteh hingga tak sadar memukul kepalanya sendiri. Kenapa harus bayangan namja tersebut yang menghantuinya. Memaksakan dirinya untuk tidur ditemani alunan musik yang terkuar dari handphone miliknya, cara jitu untuk membuatnya tidur memasuki alam bawah sadar. Tak butuh waktu lama, dengkuran halus terdengar jelas menandakan Jisoo telah terlelap damai
~•~
Pagi telah tiba, bola merah besar mulai menampakkan dirinya dari ufuk timur. Hari telah berganti
"Hoahh"hingga Jisoo dibuat terbangun olehnya. Ia bangkit dari tidurnya, merentangkan tangan keatas dan bersandar dikepala ranjang. Mengumpulkan nyawanya yang setengah tersadar
Melirik handphonenya yang berada di nakas, mengecek pukul berapa sekarang. Tertera 07.00. Ia bangkit dari kasur dan berjalan gontai menuju kamar mandi, setelahnya dari membersihkan diri, Jisoo memasuki ruang walk in clotes. Beberapa lemari terpajang rapih tak luput dari pakaian serta gemerlap aksesoris yang menghuninya. Sempat berpikir akan mengenakan pakaian seperti apa, kini ia mengenakan kemeja putih dipadukan dengan rok denim dan juga sneakers ber-Brand Adidas membuatnya terlihat modis walaupun pakaian yang dikenakan tidak terlalu mencolok. Serta polesan make-up tipis, seperti biasanya rambut dibiarkan tergerai. Lalu turun untuk sarapan pagi bersama Eommanya, mungkin Appanya telah pergi lebih awal pikirnya
"Selamat pagi Eom-!"sapaannya tergantung melihat lelaki paruh baya terduduk manis diatas kursi makan
"Appa?"tanyanya bingung terkejut dengan kehadiran Appanya yang jarang terjadi
"Eoh, kau sudah bergegas? Kenapa melihat Appamu ini seperti melihat hantu. Hm?"tanya Appanya terkekeh melihat tingkah putri sulungnya
"Ani. Aku pikir Appa pergi lebih awal"Jisoo menghampiri kursi makan dan mulai bergabung dengan Appanya. Sembari memperhatikan Eommanya yang tengah beradu dengan beberapa alat memasak
"Maafkan Appa sayang. Jarang sekali Appa berkumpul dengan kalian. Tolong untuk pengertianmu sayang. Arraseo?!" tanya Appanya mengelus sayang puncak kepala Jisoo, membuatnya rindu akan belaian Appanya yang jarang ia rasakan sejak menginjak dewasa. Jisoo mengangguk tersenyum simpul sebagai jawabannya
"Bagaimana dengan pekerjaan barumu?"tanya Appanya menyeruput secangkir teh hangat
"Semuanya baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dicemaskan, staf yang bekerja menyambutku ramah. Beberapa darinya telah menjadi temanku. Tapi sebelumnya aku harus mengikuti pelatihan terlebih dulu, agar tidak terlalu kaku itu yang dikatakan oleh JunWoo sunbaenim"jawab Jisoo menceritakan semuanya yang didengarkan seksama oleh Appanya. Tak terasa makanan telah tersaji dihadapan mereka
Semua telah lengkap untuk makanan serta keluarga kecil itu. Tak sampai di situ, Appanya kini tengah tersenyum melihat pemandangan di depannya kini, makanan yang tersedia satu-persatu terlahap habis
"Jichu-ya! Untuk hari ini, Appa akan mengantarmu. Menghemat biaya transportasi umum, agar bisa kau tabung"ucapnya Appanya. Mata Jisoo berbinar dengan penuturan itu
"Jinjja? Gomawo Appa"Jisoo menghampiri Appanya, memeluknya dari samping. Lalu kembali kekamarnya untuk mengambil slimbag
Semua telah selesai, tapi Eommanya menghentikan langkah putri serta suaminya hanya untuk memberikan sebuah tote bag seperti biasa berisikan sebuah tempat makan dan juga botol air mineral yang tertata rapih didalamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
The M
Fanfiction'i say happy, dream, and.. love" -Kim Jisoo' Perjodohan yang direncanakan kedua orang tua membuat mereka bertemu. Namun keputusan ditangan mereka. Akankah mereka dapat menerimanya? Seokjin dengan hati bekunya akan luluh oleh perilaku seorang Jisoo...