Mentari menunjukkan dirinya, menandakan pagi telah tiba. Jisoo dengan status barunya sebagai istri itu terbangun oleh cahaya matahari yang menyelusup pada tirai kamar mereka. Melirik tepat pada sofa yang berada disampingnya tidak ada sosok yang ia cari disana. Indra pendengarannya menangkap suara percikan air dari dalam kamar mandi dan dipastikan Seokjin tengah membersihkan dirinya.
Jika pengantin pada umumnya menghabiskan malam pertama dengan berbahagia, ekspetasi kalian terhadap pengantin baru yang satu ini jauh dari kata itu. Semenjak kejadian tadi malam, suasana menjadi canggung dan Jisoo memilih untuk tidur terlebih dulu setelah menghabiskan makan malamnya tanpa ditemani Seokjin yang tengah membersihkan dirinya saat itu. Pada akhirnya mereka tidur terpisah, dengan Jisoo di kasur king side dan Seokjin di sofa yang.. sepertinya tidak nyaman untuk tidur di sana. Jisoo memakluminya ketika melihat keadaan ini
Pintu kamar mandi terbuka, Jisoo segera menutup matanya kembali. Bayangan bagaimana atletisnya badan lelaki berstatus suaminya itu membuat jantungnya berdetak tak karuan.
Derap langkah kaki mendekat, ia mengeratkan selimut yang menutupi badannya hingga dada itu. Seokjin tidak menyadari dan hanya melakukan aktivitasnya dalam diam, tak lama ia keluar dari kamar tanpa membangunkan istrinya itu. Jisoo bangun dari tidurnya, merasa lega dengan tidak adanya Seokjin. Lalu ia meraih ponsel yang berada di atas nakas. Notif masuk memenuhi layar ponsel itu, ucapan selamat banyak didapati Jisoo hingga satu pesan dari nomor tak dikenal mengalihkan perhatiannya. Saat jarinya akan menekan pesan tersebut, suara smart lock menghentikan jari Jisoo sejenak. Suaminya itu datang dengan nampan berisi makanan, menghampiri meja yang berada di depan bed king side lalu menyimpan nampan tersebut
"Makanlah selagi hangat"Seokjin melirik istrinya terduduk dengan wajah bantal yang kentara. Seperti inikah pemandangan yang akan dilihat setiap pagi pikir Seokjin
"Oppa.."
"Wae?"
"Kenapa kau terus membawakan ku makanan?"
"Aku memesannya"
"Kenapa Oppa berikan padaku-"
"Aku tidak lapar"Seokjin mulai memainkan ponselnya
Jisoo yang melihatnya hanya termenung. Tanpa berpikir panjang ia bangkit dari kasur dan langsung menyantap sarapan yang dipesankan Seokjin itu. Satu suapan berisikan kuah sujebi mengingatkan akan masakan EunRa yang sering dirinya santap ketika dirumah
"Cepat habiskan. Ada yang harus Ak- maksudku Kita.. selesaikan hari ini"ujar Seokjin berjalan meninggalkan Jisoo yang tengah melahap sarapannya
•••
Terik matahari di musim panas selalu membuat siapa saja kegerahan, seperti saat ini Seokjin tengah duduk berlunjur merehatkan badannya yang mulai pegal dengan AC sengaja ia tinggikan temperaturnya. Tak lama Jisoo mendekati suaminya itu, digenggaman nya terdapat dua buah kaleng minuman bersoda lalu mengulurkan satu kaleng untuk Seokjin
"Gomawo" yang dibalas anggukan oleh Jisoo
"Kamarmu, kau atur sendiri. Beri tahu aku jika ada sesuatu yang penting"
"Tentu"jawab Jisoo meneguk minuman bersodanya. Ahh.. aku rindu kamarku
Pasangan pengantin baru itu kini berada di rumah yang Seokjin beli. Beberapa tahun kebelakang sebelum perjodohan itu diungkapkan, awalnya Seokjin menemani keponakannya untuk memilih rumah hingga akhirnya ia sendiri yang jatuh cinta dengan tipe rumah berlantai 2 ini. Ia berpikir untuk membeli bangunan itu untuk dirinya tempati kelak bersama keluarga kecilnya dan sampailah pada moment ini
KAMU SEDANG MEMBACA
The M
Fanfic'i say happy, dream, and.. love" -Kim Jisoo' Perjodohan yang direncanakan kedua orang tua membuat mereka bertemu. Namun keputusan ditangan mereka. Akankah mereka dapat menerimanya? Seokjin dengan hati bekunya akan luluh oleh perilaku seorang Jisoo...