Uri Eomma

1K 106 4
                                    

Mata indah beriris coklat itu sedari tadi mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru ruangan yang terpajang rapih beberapa furniture klasik, ia membayangkan memiliki rumah sendiri mendekor dan menata pernak-pernik pajangan sesuka hatinya atau dapat disebut rumah impiannya ah pasti akan menyenangkan. Hingga seseorang menepuk pundaknya membuyarkan lamunan

"Sepertinya kau senang berada disini?"tanya JunWoo menyodorkan cup berisi ice americano

"Eoh. Buku apa yang Sunbae bawa?"Jisoo menunjuk menggunakan matanya

"Buku furniture, tolong bawakan aku harus mengurus yang lain"JunWoo memberikannya buku itu kepada Jisoo dan pergi menuju salah satu ruangan

Jisoo merasa pegal, melihat sebuah sofa khusus pengunjung ia berjalan menghampiri lalu terduduk sembari meregangkan kakinya yang kebas. Jisoo tertarik dengan buku yang diberikan JunWoo baru saja dan mulai membuka halaman demi halaman menampilkan berbagai macam perabotan rumah tangga, beraneka ragam warna, dan harga yang tertera

drt~ drt~

Ponsel Jisoo bergetar sebuah panggilan masuk, tak lama ia menggeser ikon hijau lalu terhubung. Mendengar sayup-sayup kebisingan diseberang sana ia melihat kembali siapa si penelpon ini, Seokjin tak lain calon suaminya. Baiklah moodnya seketika berubah sekarang

"Yeoboseo?"ujar Jisoo malas

"..."

"Kim Seokjin?"apakah ia sedang bermain-main sekarang? gerutu Jisoo

"Eomma"suara bariton itu menyeru

"Wae?"

"Kecelakaan"

Cup ice americano terjatuh dari genggamannya begitu saja, matanya membelalak terkejut dengan penuturan Seokjin

"Apa kau bergurau?"tanya Jisoo meyakinkan dirinya bahwa ini hanya lelucon yang dibuat Seokjin walau kini ia dilanda kalang kabut mengenai Eommanya

"Terserah apa katamu. Eommonim di rumah sakit sekarang"sambung Seokjin lalu menutup telpon sepihak

Tak terasa sebulir air mata meluncur di pipi putihnya. Kini dipikiran Jisoo hanya Eommanya, ia harus segera pergi menuju rumah sakit yang dibicarakan Seokjin. JunWoo. Ya, lelaki itu dimana sekarang. Jisoo melangkahkan kakinya mencari keberadaan JunWoo hingga saat Jisoo akan memasuki ruangan yang dimasuki JunWoo, tubuhnya tak sengaja menabrak lelaki itu

"Sunbae, tolong Sunbae antarkan aku!"ucap Jisoo dengan raut muka khawatir sembari menahan tangisan yang sebentar lagi akan pecah

"Tenang Jisoo. Ada apa?"JunWoo meraih pundak Jisoo, tiba-tiba saja wanita itu datang dengan penuh kepanikan seperti tengah kerampokan

"Antarkan aku Sunbae, tolong!"jawaban yang JunWoo terima sama saja, akhirnya menuruti apa yang wanita dihadapannya ini katakan dan untung saja urusannya telah selesai

"Baiklah. Kau masuk lebih dulu, ambil kunci ini. Arasseo?"perintah JunWoo yang diangguki Jisoo. JunWoo berbalik mendapati pria tua yang sedari tadi mengurus furniture bersamanya

"Kami akan mengirimnya segera, Tuan"ujar pria tua itu, yang dibalas bungkukkan oleh JunWoo lalu berjalan keluar dari toko furniture itu

Saat JunWoo berjalan menghampiri mobilnya yang terparkir, ia melihat bayangan Jisoo dari dalam tengah menangis kecil dengan ponsel yang menempel di telinganya. Kenapa ia sepanik itu sepertinya terjadi sesuatu, pikirnya dan segera menjalankan mobilnya menuju tempat yang dimaksud Jisoo

Selama perjalan, JunWoo sempat beberapa kali melirik Jisoo yang sedari tadi hanya terdiam menatap kosong jalanan melalui kaca disampingnya

"Siapa yang sakit?"tanya JunWoo memecah keheningan, Jisoo memalingkan wajahnya

The MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang