03 : DHIMH

1.3K 98 3
                                    

Hamzah Syah Azhari atau sering disapa Hamzah, merupakan salah satu dokter spesialis bedah saraf yang menyandang gelar magister dan banyak dikagumi para dokter wanita, suster, staff bahkan pasien.

Di usianya yang kini menginjak kepala tiga, dengan ketampanan dan kepintarannya mampu menghipnotis semua orang. Dedikasinya menjadi dokter sudah banyak ia menyelamatkan nyawa pasiennya.

Tidak terhitung berapa lama ia bekerja di rumah sakit yang sudah menjadi rumah keduanya selain tempat tinggal tentunya. Meskipun sekarang usia nya sudah terbilang kepala tiga, ia termasuk dokter yang sangat berbakat dan termuda di rumah sakit yang sekarang menjadi rumah keduanya.

Hamzah keluar dari ruang operasi, berjalan menuju ruangannya, hari ini sungguh meleleh sekali. Lehernya terasa nyeri lama-lama menundukkan kepala tadi di dalam.

Hamzah membuang napasnya panjang, ingatannya berputar pada pagi tadi sebelum akhirnya dia pergi ke rumah sakit untuk bekerja. Senyuman terbit di bibirnya berbentuk bulan sabit.

AIDA, Nama yang selalu ada di setiap dalam do'a Hamzah. Bukan hanya dalam do'a, melainkan disetiap saat dia akan selalu menyebut nama tersebut. Sungguh Aida kau membuat Hamzah candu akan dirimu, jatuh cinta pada anak kecil seimut dan semanis perempuan itu membuat Hamzah ingin memakan pipi chubby Aida.

Meskipun usia keduanya terpaut jauh, tapi rasa cinta dan sayang Hamzah pada Aida tidak membuat rasa itu menghilang justru selalu akan ada dan paling terdalam rasanya itu. Hamzah juga selama ini tidak pernah sama sekali menyukai perempuan lain selain Aida seorang.

"Hamzah!"

Astaga, Hamzah terkejut. Sedang asik-asik mengkhayal bagaimana dia nantinya bersama Aida setelah menikah lalu mempunyai anak yang ganteng dan cantik-cantik. Tapi semua itu dikejutkan dengan kehadiran orang yang membuatnya jengkel.

"Nah gitu dong, dari tadi dipanggil, disahutin malah bengong aja sambil senyum-senyum. Anda sehat Dok?"

Hamzah melempari lelaki didepannya dengan sebuah pulpen namun ternyata meleset, tidak tepat sasaran. Lelaki itu yang menjadi target menertawai Hamzah karena meleset dan itu membuat Hamzah hanya bisa mendengus sebal.

"Ngapain kesini?? Enggak ada kerjaan banget."

"Jangan salah Dok, saya tuh sebenarnya ada kerjaan cuman udah selesai saja gitu, tinggal nunggu kedatangan pasien aja yang mau konsultasi nanti."

"Yasudah sana, ngapain disini? Kurang kerjaan banget." Kata Hamzah seraya mengusir halus.

Lelaki itu mendengus sebal, padahal niatnya ke ruangan Hamzah ingin berbagi cerita yang sedang trending topic di rumah sakit ini, malah seperti tak dianggap begitu.

"Nih ya Dokter Fatur yang terhormat lebih baik anda keruangan istri anda."

Perkenalkan dia Fatur Kwan Abqary atau biasa dipanggil Dokter Fatur. Ia adalah teman sekaligus sahabat semasa kecil Hamzah saat harus ikut pindah keluar kota mengikuti Ayah dan Bundanya. Fatur itu dulu juga tinggal di kota yang sama dengannya, namun saat sudah lulus S1, mereka harus berpisah karena Fatur ingin melanjutkan S2 nya di kota sekarang yang tinggali dan bertemu dengan jodohnya.

"Cuti kerja, anak lagi sakit. Jadi di rumah saja ngurus anak dulu, soal kerjaan urusan nanti."

"Lah elu, kok masuk?"

Fatur mendengus sebal, "Iyah nih, padahal tadi mau ikutan cuti juga tapi istri nyuruh masuk. Katanya dia aja yang libur, gua jangan."

Hamzah hanya mengangguk kecil dan beroh, tidak mau melanjutkan percakapan kembali.

Doctor Hamzah is My Husband ✔ [Revisi - New version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang