dua

275 11 1
                                    

Tugas negara!


Happy Reading!!

Langkah kaki terdengar tergesa² di pagi hari yang damai, genangan air yang bertebaran tak mampuh mematahkan semangatnya. Senin yang menakutkan telah tiba bagi semua orang, berbahagialah wahai para siswa karna tak akan ada upacara di pagi hari yang begitu memalaskan.

Dengan sepatu high heels yang cukup tinggi seorang gadis berlari cepat, tak memperdulikan kaki jenjangnya yang terkena cipratan air yang mana mampuh menghilangkan skincarenya. Yang jelas nilai dan reputasi lebih baik dari pada sebuah skincarenya yang mahal, tetapi tak menyelamatkan dirinya dari amukan yang paling menakutkan yang pernah ada.

Jalanan pagi ibu kota memang selalu ramai, ucapkan saja terimakasih kepada sang pencipta yang menepatkan apatemen tak jauh dari gedung rumah sakit. Langkahnya pun terhenti saat melihat sebuah mobil tentara yang terpakir sempurna,  mati aku!!!!batinnya berteriak tak kuasa, jiwanya yang perlahan mulai melemah dan gemetar ketakutan.

Saat langkahnya memasuki gedung rumah sakit itu, seorang suster menghampirinya "dokter anda disuruh keruangan direktur" ucapnya dengan rasa hormat, yang justru mendapatkan anggutan kepala dari sang dokter.

Berjalan dan terus berjalan melewati lorong² panjanh dengan banyak belokan, hingga langkahnya sampai pada sebuah ruangan, dengan papan pintu yang tertulis jelas bahwa tempat ini merupakan tempat direktur, jemarinya yang bergetar mengetuk pintu dan segera masuk saat mendapatkan izin dari orang di dalam.

"selamat pagi pak" sapanya ramah saat memperlihatkan dirinya dihadapan beberapa orang, tersenyum ramah sebelum senyumannya kembali pudar "Ya bagus! Pindah tugas lupa sama jam ya? Hebat!" suara yang paling dihindari pun menyapa gendang telinganya, menbuatnya hanya tersenyum canggung, antara lanjut atau tidak ya?

Sang direktur rumah sakit tersenyum menyambut kedatangan gadis tersebut, "silakan masuk dokter shi" sapanya mempersilakan dengan begitu ramah, berbeda dengan pria menyebalkan dalam balutan seragam loreng.

Shi atau shahia itu segera masuk kedalam ruangan, mendudukan dirinya di salah salah satu kursi kosong yang berhadapan dengan sang direktur, ya karna memang kursi itu yang tak terisi dengan manusia! Gadis cantik itu tersenyum menatap para rekannya, dan tersenyum canggung saat tatapan matanya bertemu dengan pria berseragam loreng.

"tak terasa ya sudah tiga bulan kalian bertugas di rumah sakit ini, dan terutama dokter shi yang berjasa menyelamatkan banyak nyawa pasien" ucap sang direktur memulai acara sambutannya, "tak terasa juga akhir perpisahan kita telah berjumpa, sejujurnya saya masih membutuhkan kalian, ya meski saya tahu kalian milik negara tapi keberadaan kalian cukup membantu" lanjutnya yang entah mengapa membuat suasana menjadi sedih.

Pria berloreng pun tersenyum menyahuti kesan dari direktur rumah sakit, "justru saya yang berterimakasih karna anda telah menerima para anggota saya, sejujurnya mereka juga masih dalam pembelajaran dan pengawas yang cukup ketat" sahutnya sambil merusak reputasi, heyy jauhkan pria ini dari kami!! Cepat!!!

"Pak, pindahnya jangan jauh²" bisik shahia kepada pria berloreng tersebut, "Jangan kepelosok²!" sahut rekan lainnya dengan kedua tangan yang menyilang, "Dikotaaja²" sahut lainnya cepat dan tancap gasss tak perduli jika pria berloreng itu memiliki jabatan yang tinggi, "Di desa aja enak adem, lagi juga gak capek amat" sahut lainnya tak menyetujui saran ketiga rekannya.

Melihat interaksi para dokter tentara yang berdiskusi dadakan hanya bisa tersenyum kecil tak menampak, mengeluarkan kumpulan² kertas yang terlipat rapih. Membantingnya diatas meja yang membuat mereka semua terkejott!, tak lama dalam masa terkejut yang mereka alami, segera mengambil lipatan kertas dan mulai membacanya tanpa izin.

3hati Abdi Negara √tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang