delapan

76 6 0
                                    

Ke janggal'lan?

Happy reading!
"hemm, minum kelapa deket latihan perang memang yang ternikmat ya?"

seketika tubuh sepuluh tentara yang sedang bersantai menegang seketika, segera bangkit dan berbaris rapih kemudian memberika hormat kepada Letnan Kolonel yang begitu mereka banggkan. "lapor! Cuaca hari ini sedang sangat panas, pohon kelapa sedang berbuah jadi kami memutuskan untuk tak menyia²kan!" terdengar tegas di telinga siapa pun, meski dalam hati sang kapten tengah menahan rasa malu luar biasa.

Seragam lorengnya yang belom terpasang sempurna, dengan beberapa kancing yang belum di satukan. Letnan kolonel menatap satu persatu anggota pasukan khusus yang pernah di latih dari tangannya langsung, "kapten! Seleting celana anda belum di naikkan" ucapnya layak seorang bawahan dari sang kapten, dan tak lupa matanya yang sedikit melirik.

Gilbert dengan reflek langsung menurunkan tangan kanannya, segera membalikan badan dan membetulkan pakaian lorengnya. Melihat sang kapten menurunkan tangannya, membuat sembilan anggota tentara dengan takut² menurunkan tangannya yang sedang memberi hormat. Saling melempari tatapan, mencari penjelasan dari kebodohan sang kapten.

Letnan kolonel menatap kesembilan tentara yang masih linglung, "segera awasi para tentara yang sedang berlatin, dan arkan pimpin ruangan latihan!" perintahnya yang segera dituruti tanpa ada larangan sedikit pun, dan kini mata tajamnya menatap gilbert yang sudah membalikan badannya.

Kapten tampan itu menatap para rekannya yang sudah lari menjauh dengan perasaan tak bahagia, berusaha mengambil langkah sebelum jemari berhasil hinggap di daun telinganya "kau ikut dengan ku, kita akan membahas penyerangan kemarin malam" ucapnya serius, manik matanya yang menatap gilbert yang mana membuat sang kapten menjadi merinding sendiri.

_-

Keheningan yang entah sampai kapan terjadi, suara ketikan keyboard yang terdengar tak mampuh memecahkan keheningan di dalam ruangan. Memori² tentang percakapan yang begitu singkat masih terbayang dengan lekat, seakan tak membiarkan dirinya untuk melupakan dalam sekejap.

"aku takut mereka akan membalas dendam, membunuh mu atau membunuh semua anggota tim mu.., mereka tak akan membiarkan kita hidup dalam ketenangan, meski telah berhasil meloloskan sang ketua dari penjara. Entah anggota negara atau masyarakat yang akan terancam, dan lagi adanya bantuan dari china yang memudahkan mereka..., aku takut akan ada berita bom yang meledak"

Kalimat yang begitu panjang terucap dengan teratur, nadanya yang perlahan semakin lirih membuat siapa pun ikut merasa simpati. Tapi ketika ada rasa ingin menyalurkan tangan, seketika tangan itu ikut pergi dengan cepat bersama darah. Ini tak mudah! Ini tak biasa! Ini sulit!!

"dunia ini begitu sulit dan mempermainkan, setiap saat akan ada rasa was²  yang tercipta. Tapi tadi malam seakan begitu nyata, penjara pusat tadi malam terjadi kerusuhan dengan kedatangan anggota mereka yang menyamar, berusaha membebaskan sang ketua dan membuat kekacauan. Dan puncaknya mereka meletakan bom di bangunan utara,,,,...  Ya, hampir 65% orang mati begitu saja di tangan mereka, dan banyak yang mengalami luka cukup parah"

Gilbert dengan lelah menyandarkan punggungnya di sandaran kursi, memejamkan matanya berusaha semua masalah yang tercipta adalah mimpi buruk. Tapi sayang, ketika dirinya kembali membuka kedua matanya ini semua nyata, semua ini bukan halusi yang semata. Dan sekarang negara ini memiliki musuh paling menakutkan dan berbahaya dari dunia bahwa, yang bahkan berasal dan bersarang di negara mereka sendiri. Sanggupkah mereka membunuh bagian dari mereka?

Dan kalimat yang paling membuat pemuda itu teringat² adalah saat dimana dirinya kembali disuruh menyelinap, dan menghancurkan markas mereka.

"kembalilah ke kamarmu dan segera bersiap, aku sudah menugaskan beberapa anggota untuk ikut bersama mu, menyelesaikan misi berbahaya ini. Dan kau harus menjaga beberapa wanita yang ikut, aku kembali untuk memberikan tugas dan mengambil tugas mu, jadilah pria sejati untuk bisa melindungi seorang wanita....

3hati Abdi Negara √tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang