10. cinta?

64 8 0
                                    

Entahlah!

Happy reading
Sebuah rombongan mobil yang mengangkut beberapa tentara melaju cepat membelah jalanan yang terasa cukup sepi, gilbert yang berada dalam baris depan segera mengambil arah lain dari para rekannya. Mengambil sisi kanan begitu berjumpa dengan perempat jalan, jalanan yang langsung menuju sebuah kota begitu melewati beberapa desa.

Mobil polisinya yang melaju cukup sedang menarik beberapa pasang mata warga yang sedang bekerja, "kapten! Mengapa kita mengambil sisi kanan? Bukankah lebih cepat jika sisi kiri?" tanya nazahra yang tepat berada di sisi kirinya, gadis yang sedang mengalihkan sedikit pandangan matanya dari benda pipih tersebut.

Sang kapten sedikit menarik ujung bibir kanannya kena kau, seakan mengatakan bahwa dia cukup terhibur dengan pertanyaan bodoh sang gadis "kita akan ke markas utama, mengambil beberapa alat yang mungkin cukup membantu. Ini hanya sebuah jebakan untuk mereka agar sedikit lengah" sahut sang kapten, mencoba mencari kata yang melibatkan logika yang membuat siapa pun terbuai.

Dan ujung mata sang kapten menangkap dengan sempurna, saat dimana sang gadis mengetik sesuatu dalam benda pipihnya. Belum sampai pada tujuan, sebuah penghalang pun tiba!

Dari ujung sana iris mata sang kapten menangkap sebuah hal yang cukup memilukan, dimana terdapat beberapa warga yang tengah membantu, seorang ibu hamil untuk bisa sampai pada klinik terdekat. Bahkan dari jauh pun melihat, beberapa orang melambaikan tangannya guna memberhentikan mobil polisi tersebut.

Dengan rasa kemanusiaannya sang kapten menghentikan laju mobil, segera turun dan mengulurkan tangannya dengan terbuka "tuan! Tolong bawa istri saya menuju puskesmas terdekat" ucap seorang pria yang di duga sebagai suaminya, shahia pun mendekat dan segera memeriksa keadaan ibu hamil tersebut.

"kita tak memiliki banyak waktu, sepertinya ketuban telah pecah kita harus segera melahirkan si bayi agar tak terjadi infeksi" jelas shahia kepada beberapa warga yang terlihat sangat khawatir, "di manakah rumah ibu ini? Saya membutuhkan sebuah tempat untuk melakukan persalinan" tanya shahia kepada para warga yang semakin berdatangan,

"cukup jauh bu dokter, tapi dokter bisa gunakam rumah saya" dengan tangan terbuka seorang wanita berkata demikian, jelas hati wanita mana yang rela melihat sesamanya merasakan hal yang begitu mengerikan "segera bawa, saya akan menyusulnya" perintah shahia berlari menuju mobil guna mengambil perlengkapan.

Sang suami dengan sigap melakukan perintah sang dokter tanpa bisa membantahnya, sang kapten pun segera berlari mendekati shahia. Mengambil sebuah tas kecil dan memberikannya kepada shahia, "gunakan ini untuk membantu persalinan" ucapnya dengan memberikan senyuman di akhir, "aku tahu ini lebuh higienis"

Shahia pun segera menerimanya dan berlari dengan tas medisnya, berlari menuju salah satu rumah warga yang cukup ramai "tolong berikan saya privasi" ucapnya segera memasuki rumah, "saya membutuhkan beberapa kain bersih, dan sebaskom air hangat. Dan saya membutuhkan beberapa pertolongan ibu², di minta mengeri ya" lanjutnya tersenyum manis, sambil memakai sarung tangan karetnya.

Seakan mengerti para warga wanita mulai mendekat, memberi bantuan sebiasa yang mereka lakukan. Shahia segera melepas pakaian bawah sang ibu hamil yang cukup basah, "ahh sudah sepertinya sudah waktunya ya? Ibu jaga kesadaran ya? Kita akan mulai persalinannya" ucap shahia lembut.

Shahia segera meletakan kain bersih disekitar kaki sang ibu "tarik nafas dalam² lalu dorong yang kuat ya ibu," perintah shahia yang diikuti sang ibu hamil, menarik nafasnya dengan sangat dalam dan mendorongnya dengan kekuatan yang tersisah. Berusaha mengeluarkan bayi yang berada dalam perutnya, yang ia selalu bawa selama sembilan bulan lebih.

Dengan teratur sang ibu melakukan instruksi sang dokter tentara, hingga kepala sanh bayi pun menampakan dirinya. Mendorong terus hingga mengeluarkan seutuhnya kepala sang bayi, membuat wanita itu mengambil nafasnya rakus, berusaha tetap kuat demi melahirkan sang buah hati yang sebentar lagi akan melihat dunia.

3hati Abdi Negara √tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang