lima

95 7 0
                                    

Salah orang!02

H

appy reading!

Hari terus berlalu dimana nazahra terus berusaha menarik perhatian sang kapten, terbukti dengan beberapa rumor yang beredar hubungan antara keduanya. Baik dan buruknya, atau pun seberapa agresifnya nazahra kepada kapten gilbert yang jelas nampak cuek² aja, ibarat anjing yang dibaperin langsung ngejar ya itu nazahra. Seakan lupa daratan dan harga diri begitu mendapatkan sedikit perhatian dari gilbert yang masih belum sadar,


Dan kejadian makan siang kemarin pun kembali terulang, saat dimana gadis itu dengan kurang ajar duduk tepat disamping kapten gilbert, tepat dimana rekan setianya selalu duduk dan untuk kedua kalinya tanpa rasa malu gadis itu dudukki. Tersenyum tanpa beban saat banyak padang mata menatapnya dengan penuh jijik, layak sebuah kotoran.

Tersenyum sambil memberikan beberapa potong lauk miliknya ke dalam piring sang kapten, "tolong abaikan saya! Dan fokus pada makanan anda!" ucap gilbert cukup tak nyaman atas tingkah laku nazahra yang semakin menjadi², "tak apa aku akan membantu mu" sahutnya bahkan lupa dengan harga diri, memanggil dirinya layak seorang paling berharga dalam hidup sang kapten.

Mengacaukan semua suapan yang seharusnya terasa sangat nikmat, kini menjadi hampa dan bagian paling membanggakan adalah saat dimana nazahra dengan kurang ajar memberi sesendok nasi lengkap dengan lauknya, mengarahkannya kedepan mulut gilbert.

Dari ekor matanya yang memiliki iris tajam melirik nazahra, membanting sendoknya dengan begitu keras yang mana membuat rekan lainnya segera mengambil posisi duduk siap. Menatap nazahra dengan sangat tajam yang membuat siapa pun merinding melihatnya, "terimakasih untuk makan malam yang begitu mengganggu, dengan kehadiran anda!!" ucapnya mencengkam suasana ruangan tersebut.

Segera bangkit dan keluar dari dalam ruang makan dengan langkah yang begitu mengerikan, layak langkah kaki seorang malaikat maut yang perlahan mendekat kearah. Membanting pintu ruangan dengan cukup keras, menimbulkan banyak tentara yang kaget berjamaah.

"lanjutkan!!" perintah arkan melanjutkan makanan, tanpa menatap atau pun melirik nazahra yang entah sudah tak memiliki muka di depan mereka semua.

_-

Malam yang indah tak bisa dilewati gilbert dengan damai, matanya yang meneliti layar cctv memeriksa keadaan akhir² ini. Berusaha mengalihkan rasa kesalnya kepada gadis kurang ajar yang sayangnya pernah berhasil menarik perhatiannya, arkan sang rekan yang berada di sebrang yang sedang mengaduk ampas kopi cukup lesuh.

"ihh, makin lama makin kesel gue sama si na² itu! Astaga bisa²nya loh tertarik sama gadis gak punya urat malu itu" ucap arkan melampiaskan kemarahannya kesalnya, melihat betapa risihnya sang kawan yang justru tak membuat gadis itu berhenti. Iya sih gilbert memang memiliki rupa yang kaga buruk² amat, tapi-! Luh mikir!!

Gilbert menghela nafasnya lelah, berjalan mendekati arkan sambil menikmati kopinya yang perlahan mulai dingin "saya juga gak tau, tapi saat saya perhatikan sama rekan wanitanya, sepertinya keduanya memiliki beberapa kesamaan" curhatnya menyampaikan isi hati, dengan tataan kalimat yang berbeda.

Terlalu larut dengan pemikiran keduanya membuat ruangan terasa hening, "atau gak luh salah kira kali!" ucap arkan yang membuat gilbert melotot tak percaya, "kamu gak percaya sama saya? Masa iya saya gak bisa ngenalin perasaan saya" sahut gilbert tak terima, cukup marah dengan kalimat kurang ajar dari rekannya, "ya kan siapa tau bener!"

Dan keheningan pun kembali tercipta diantara keduanya, menikmati tugas malam yang cukup nikmat dengan sedikit memejamkan mata.

"tapi jika gue pikir² keknya ada kejanggalan deh, yang kita lihat si doi pake pashmina hitam terus kok tiba² dipake sama rekannya yang lain. Luh ingatkan di ujung pashminamya ada logo beruang gitu kan?" jelas arkan yang membuat sang kapten mengerutkan dahinya, mengingat² kembali pertemuan pertama mereka.

3hati Abdi Negara √tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang