empat

110 8 0
                                    

Salah orang!01

H

appy reading!
Malam yang damai dengan suara binatang yang bersahutan menjadi melodi pengantar tidur paling indah, lampu disetiap kamar yang perlahan mulai padam, menambah suasana menyeramkan. Nazahra pun segera turun dari atas kasur empuk yang penuh nikmat dengan menarik selimut, berjalan pelan agar teman sekamar tidak bangun dari alam mimpi mereka, tak lupa mengambil kerudung milik shahia yang gadis itu pakai saat diperjalanan.

Membuka pintu kamar yang langsung dihadapkan dengan lorong gelap menyeramkan, berjalan entah kemana sambil memasang kerudung milik rekannya.

Pandangan mata yang polos perlahan mulai menajam digantikan dengan wujud lain, berjalan dan terus berjalan memasuki hingga memasuki bangunan pria yang mana merupakan tempat terlarang bagi wanita, dan begitu sebaliknya. Matanya tanpa sadar menangkap sebuah bayangan cukup besar dari kanan, segera bersandar mengintip untuk memastikan.

Berjalan melewati begitu saja yang segera mendapatkan teguran "siapa pun itu, berhenti!!" langkahnya terhenti saat mendapatkan suara yang begitu dirinya ingat jelas di dalam gendang telinga, manarik ujang bibirnya guna menciptakan sebuah smirk menyeramkan.

"siapa kau?!" tanya seorang pria yang tak lain bayangan besar tadi, mengarahkan senternya kewajah sang gadis "saya nazahra kapten" jawabnya tersenyum kepada sosok tampan rupawan, yang sialnya dirinya kalah saing dengan rekan kurang ajarnya. "kau? Mengapa ada disini?" tanya kembali gilbert mulai melembut, saat sosok cantik yang berpapasan dengannya tadi siang,

Gilbert ingat betul gadis itu memakai kerudung berwarna hitam yang berbentuk seperti pashmina, meski dirinya tak ingat betul bentuk wajah tapi hanya kain penghalang itu yang setara untuk dilirik secara sekilas.

Nazahra tersenyum sangat manis guna menyambut pertanyaan konyol sang kapten, "tadi saya ingin ke kamar kecil, tetapi saat jalan pulang justru tersesat karna cukup gelap" sahutnya lembut, berusaha menarik perhatian sang kapten yang begitu dipuja apa lagi dengan wajah dan pangkatnya.

"kemari, saya akan mengantar anda kembali ke tempat istirahat" ucap gilbert berjalan lebih dahulu guna menunjuk jalan, meski wajahnya tak menunjukan eksperis lain tapi dari suaranya yang melembut, menandakan bahwa pria ini sangat menjaga sosok disamping yang sah kenali "seharusnya anda mengajak teman anda, meski anda seorang tentara dan tempat ini dijaga ketat, tapi tak baik bukan jika anda pergi seorang diri?"

Nazahra tersenyum saat mendapatkan perhatian lebih dari pria disampaikannya "baik kapten, saya akan mengingatnya! Lagi pula teman sekamar saya tak ada yang mau mengantarkan saya, jadi saya berinisiatif untuk tidak mengganggu mereka" sahut nazahra sedikit memarah, tersenyum malu² dengan perlakuan sang kapten "jarang sekali saya bertemu dengan wanita seperti anda, biasanya mereka manja dan selalu ingin ditemani"

Dan setelah percakapan yang cukup membanggakan keheningan kembali menyapa keduanya, hingga sampai dimana keduanya pada bangunan wanita "tolong antarkan dia sampai di depan kamarnya" pesan gilbert saat bertemu dengan seorang tentara wanita, yang bertugas mengawasi para tentara wanita.

"anda harus segera tidur untuk memulai latihan pagi, saya berharap anda tidur dengan nyaman ditempat baru seperti ini" pamit gilbert kepada nazahra, dan pergi sebelum mendapatkan jawaban dari sang gadis.

Tentara wanita itu yang melihat perbedaan dari sang kapten hanya mampuh mengerutkan dahinya heran, jelas kaptennya yang terkenal dingin tak tersentuh memberikan perhatiannya kepada seorang gadis, yang mana merupakan orang baru. Orang baru!! Aneh sangat aneh!!!

Menatap dan meneliti gadis disamping yang merasa sangat bahagia, "jangan terlalu bahagia, anda hanya orang baru yang tak mengenal jati diri yang sebenarnya dalam diri kapten! Lebih baik anda menjauh sebelum terkena kemurkaannya" ucapnya menyadari nazahra, dan berlalu meninggalkan gadis itu seorang diri.

Berjalan menuju kamar milik sang gadis, jika di pikir² rekan lainnya lebih baik dibandingkan gadis disamping. Jelas gadis baik mana yang mau masuk kedalam bangunan pria, apa lagi saat jarak kamar mandi dengan kamarnya hanya tiga meter, bukankah suatu yang mustahil jika gadis itu tersesat?

_-

Sinar matahari pun perlahan mulai menyambut bumi dengan kicauan burung yang terdengar sangat indah, embun pagi yang menetes dari atas dedaunan menjadi saksi bisu saat para tentara sudah memulai langkah mereka. Pagi yang dimulai untuk berlari menghilangkan rasa malas semata, berlari melewati rumah² warga yang berada disekitar bangunan tersebut.

Bangunan yang berdiri dekat hutan dengan tak banyak rumah warga memang menjadi tempat paling indah, berlatih dengan keras tanpa mengganggu para warga akibat suara keras dari senjata tajam mereka.

Suara dalam setiap langkah memenuhi indra pendengar, berlari sambil bernyanyi guna membakar semangat yang membara. Bahkan ketika matahari belum menunjukan diri, mereka sudah bangun dan bersiap memulai hari, tak pernah letih akan kerasnya hidup yang mereka jalani,

Langkah pun terhenti saat telah kembali kedalam bangunan, memisahkan diri sesuai dengan kelompok tanpa perlu mendengar aba² dari sang kapten. Dan disinilah pria rupawan itu berdiri dengan gagahnya, memperlihatkan otot² kuatnya dari balik pakaian hitam yang basah, menatap para rekannya yang menunggu aba².

"latihan pagi dimulai seperti biasa, guna melatih ketahanan tubuh! Segera ambil posisi push up!!!" ucap gilbert menatap satu persatu rekannya dengan nada yang terus menaik, melihat para rekan juniornya mulai mengambil posisi push up dengan begitu nurutnya, membuatnya bangga kepada diri sendiri "mulai menghitung!!!" teriaknya memecahkan keheningan pagi yang begitu damai.

Kapten kesayangan kita mulai berjalan menelusuri setiap rekan, melihat dan membenarkan mereka yang salah. Hingga langkah terhenti saat berada di kelompok wanita, iris matanya mencari gadis semalam yang dijumpai, meski wajah menakutkan tapi hati love².

Hingga tanpa sadar telah memasuki posisi kedua, dimana posisi yang cukup sulit di lakukan seorang diri apa lagi wanita. Ya sit-up, saat iris mata menangkap gadis pujaan segera melangkah, melihat memiliki kesempatan membuatnya segera berjalan dan memegang kedua lututnya, guna membantunya agar mudah mengangat perutnya.

Padangan keduanya pun berjumpa membuat sang gadis merasa tersipu, nazahra tersenyum bahagia sambil melirik shahia disampingnya. Belum lama kebahagian dirinya rasakan, sang kapten pun menghancurkannya "anda! Tolong bantu dia memegang lututnya!" perintahnya kepada shahia, yang tak sengaja bertemu pandang dengan gilbert.

Shahia segera bangkit dan menuju keduanya, menggantikan posisi gilbert dengan tak rela, "terimakasihh" ucap gilbert dengan senyuman tipis, menatap shahia yang membuat pandangan keduanya pun kembali berjumpa.

Tiba tiba jantungnya berdetak cepat saat melihat senyuman sang gadis yang begitu candu, dengan linglung gilbert segera pergi menjauh meninggalkan dua sosok yang sama² kesal. Dengan yang satu kesal tak bisa berdekatan lebih jauh bersama sang kapten, "sudah tidak perlu membantu!" memang kurang ajar bukan?
_-

Terimakas semua!!
By.alishaputriramadani
Rabu,04agustus2021
    

Umh, keknya ai bakalan update cerita satu hari satu deh, soalnya pengen lanjut halu fantasy Chinese b1.
Maaf ya semua!! Kkkk~, tapi baru rencana sihh!

3hati Abdi Negara √tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang