dua puluh sembilan² taman!

138 5 0
                                    

Tamat!

Happy reading
Langkah ketiganya pun terhenti saat tau sang kapten mendapatkan dua tembakan, dengan yang bersaman shahia menginjak sebuah ranjau. Ranjau yang terdengar suara hitungan mundur dengan sangat aktif, dan suara helikopter yang tepat berada di atas kepala ketiganya. Saat disinilah semuanya menjadi kaku dan bisu, seakan tidak memperdulikan batuan yang datang, ketiganya seakan terpaku dengan kejadian begitu cepat. Berusaha mencerna semua kejadian yang telah terjadi dan akan terjadi,

Tali bantuan dari helikopter segera di turunkan, bertepatan dengan mobil mafia yang berada tidak jauh, disana mereka (mafia) memperlihatkan senjata hebat mereka siap untuk melakukan baku tembak.

Dor!

Suara tembakan dari belakang memperingatkan ketiganya, bahwa bahaya yang sebenarnya akan datang sangat cepat. Gilbert menatap kedua rekannya yang masih terpaku, dirinya sudah tidak memiliki tujuan hidup dan bahkan sudah menyerah pada jalannya. Memeriksa keadaan ranjau aktif dan menggantikan dirinya, sebagai orang yang menginjak ranjau,

"segera naik, aku yang akan menggantikannya" ucap gilbert berbisik, darah yang keluar sangat banyak membuat ke adanya lemah luar biasa. Mengambil tali itu, dan segera memasangkannya pada tubuh shahia beserta rekan kerjanya.

Tersenyum hangat menatap keduanya, sembari jemarinya memegang jemari shahia menciumnya dengan lembut kemudian menyatukan jemari itu pada rekan kerjannya "ini sebuah ranjau aktif, kalian harus segera pergi menyelamatkan diri, saya akan menunggunya disini" ucap sang kapten yang layak sebuah kata perpisahan, melepas sebuah kalung yang di gunakan dan mengalungkannya kepada shahia "itu adalah kunci loker ku, segera buka dan ambil isinya"

"arkan! Saya kapten gilbert, menyerahkan dokter shi kepada anda! Tolong jaga dia dan segera nikahi dia, jangan memperdulikan saya karna saya tau anda yang terbaik baginya, tidak seperti saya yang pengecut" pesan sang kapten segera menarik tali bantuan itu, membuat helikopter itu segera pergi meninggalkan dirinya seorang diri.

Duaaarrrr

Tepat saat kedua orang tersayang pergi meninggalkannya seorang diri, ranjau itu meledak tidak lama dalam hitungan lima detik. Menciptakan sebuah kejadian yang begitu dahsyat, yang mana menghancurkan tubuh sang kapten. Disini sang pilot helikopter sadar, bahwa kapten tercinta mereka belum mereka angkut,

Shahia menatap kosong ledakan yang jauh disana, orang tercintanya kekasih hati pertamanya pergi hanya demi dirinya bersama dengan yang lain. Arkan segera membawa tubuh shahia kedalam pelukan hangatnya, mengusap lembut puncak kepala shahia berusaha menenangkan sang ke kasih.

Aku berjanji akan menempati semua pesan mu, aku akan menjaganya dan menikahinya sesuai kemauan mu, dan menajaga bayi itu, menggantikan yang telah berkata kepada ibu sang bayi. Selamat jalan kapten, saya bangga menjadi bagian tim anda_batin arkan menatap ledakan besar yang berada disana.

Merasa kecewa pada diri sendiri yang tidak mampuh membantu sang kapten, para tentara melemparkan berberapa bom aktif diantara jalan yang mereka lewati. Membuat rekan² mafia yang tak sadar berusaha santai tapi, saat mata sedang memandang kematian sang kapten orang yang telah menciptakan semua ke kacauan, ledakan pun terdengar

Duuuaaarr

Tidak hanya tiga, tetapi tujuh ledakan terjadi di dekat mereka dengan begitu cepat tanpa bisa mereka hindari. Mempasrahkan diri kepada tuhan yang maha esa, saat bom itu menghantam tubuh mereka. Menghancurkannya berkeping² yang membawanya pada alam kematian yang begitu cepat.

_-

Segala sesi acara pemakaman di lakukan dengan begitu hikmad, tangisan pilu bahkan jeritan tak kuasa terdengar dari setiap sudut bibir yang menyaksikan. Sang kapten tercinta mereka di makamkan, memang benar penyesalan akan selalu datang pada akhirnya.

Sang jenderal yang merupakan ayah dari kapten menatap makam sang anak dengan sendu, dirinya yang sebagai ayah begitu bodoh, tidak membagi kasih sayang dan waktunya dengan adil, begitu acuh pada sosok anak ke tiganya yang begitu mengharapkan kasih sayang darinya. Dan dengan tidak punya hatinya dirinya mengacuhkannya, membandingkannya kepada kedua kakaknya dan satu adiknya,

Yang begitu jelas dalam akademik maupun non akademik, padahal dirinya jelas tau bahwa semua anak itu tidak sama, mereka berbeda dalam membagi waktu dan caranya berkembang. Tetapi dengan tak punya hatinya, dirinya selalu menekan sang anak mengacuhkan, membiarkan dan tidak memperdulikannya.

Pantaskah bila dirinya menyesali semua perbuatannya? Atau bisakah sang kuasa memberikan kesempatan pada dirinya? Untuk mengulangi kembali semua kejadian bodoh yang telah dirinya lakukan, mengulangi kembali saat dirinya mengacuhkan tangisan sang anak.

Tidak berbeda jauh shahia menatap makam mantan kekasihnya? dengan tak kuasa, semua kejadian yang berlalu masih terus terbayang dalam pikirannya. Saat dimana sang kapten merelakan nyawanya demi dirinya dan arkan, calon suaminya. Ya, selepas kejadian itu malamnya arkan mengajak dirinya untuk menikah,

Menyusun rumah tangga yang bahagia bersama bayi mungil yang seharusnya menjadi milik sang kapten, setelah keduanya memutuskan untuk menjadikan bayi itu sebagai anakanya dan bagian dari keluarganya.

"apakah anda dokter shi?" tanya seorang wanita paruh baya, yang diketahui sebagai ibu dari sang kapten. Wanita malang itu tersenyum menatap arkan dan shahia, menyerahkan sebuah kalung tentara milik gilbert beserta sebuah buku tabungan "sebelum menjalakan tuganya gilbert memberikan pesan kepada saya, untuk memberikan kalung miliknya dan buku tabungan dari gaji kerjanya,

Gilbert menitipkan uang ini untuk pendidikan bayi-nya, dan meminta dokter shi untuk menjaganya. Dia juga berpesan, untuk menggunkan cincin yang telah dirinya persiapkan. Mohon di terima dokter, maaf jika permintaan anak saya begitu merepotkan anda"

Shahia menatap arkan yang berada di sampingnya, menganggutkan kepalanya sambil tersenyum menatap shahia. Dengan keraguan shahia mengambil pemberian dari ibu gilbert, "maafkan saya juga yang tidak mampuh menunggu anak ibu, saya adalah gadis terburuk yang mungkin pernah anak ibu kenal"

Wanita paruh baya itu tersenyum hangat, senyuman yang sangat indah persis milik sang kapten "justru saya yang merasa bersyukur karna anak saya bisa bertemu dengan anda, dia merupakan prua dingin tetapi setelah bertemu dengan anda berubah menjadi hangat, bahkan berubah begitu banyak saat bersama anda"

"saya pamit, anda tidak perlu merasa kecewa pada diri anda, ini sudah menjadi takdir dan kewajibannya sebagai seorang kapten untuk melindungi anggotanya" senyuman tulus yang di berikan ibu gilbert, membuat pasangan itu menjadi sangat bersalah. Kehidupan keduanya, adalah pengorbanan dari sang kapten.

Shahia meremas jemari arkan yang sendari tadi menggenggamnya, membuat pria itu dengan penuh perhatian segera membawa shahia dalam rangkulannya. Mengusap lembut bahu sang pujaan hati, sambil tersenyum menatap rekannya yang melangkah lebih cepat, meninggalkan dirinya seorang diri.

Anda begitu jahat kapten, berjanji selalu bersama dalam setiap langkah tapi mengapa anda tidak berjanji untuk selalu membicarakan dalam setiap langkah yang anda ambil. Anda meninggalkan saya dalam langkah saya yang begitu lambat, mengapa anda tidak mengajak saya dalam langkah cepat anda, dan malah meninggikan saya seorang diri?

_-  Tamat!

By.Alishaputriramadani
Jum'at,20agustus2021

Terimakasih semua! Terimakasih yang sudah membaca cerita aku, sampai tamat!!! Byee²!

3hati Abdi Negara √tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang