empat belas

55 6 0
                                    

Misi selesai!¹

Mafia song!
Duda yang patut kita peraya guys, demi memperkaya diri😢

Happy reading
Berjalan dan terus berjalan dimalam yang gelap gulita, hutan yang luas dengan berbagai jenis suara binatang yang menemani dalam setiap langkah. Keberanian yang tercipta dalam diri layak sebuah api yang berkobar, mengalahkan semua rasa takut demi kepentingan dan kenyamanan bersama.

Bulan yang bersinar dengan sangat indah, menerangi hutan yang dimana terdapat sebuah markas. Entah markas biasa atau markas pusat, mereka harus menghancurkan. Karna demi apa pun tempat itu yang menyimpan cukup banyak manusia, dan beberapa jenis barang berbahaya lainnya yang perlu di musnahkan.

Hingga langkah mereka pun tiba pada sebuah bangunan besar yang berdiri dengan begitu kokoh, "disini banyak ranjau" ucap sang kapten dalam baris paling depan, memerintahkan kepada anak buahnya untuk segera berbalik. Sekitar lima orang yang berada dalam kelompok sang kapten pun terdiam, mencari cara agar tidak memutar arah.

Sang kapten terlihat sedang menyambungkannya telepon seluler, "apakah kalian semua sudah sampai? Saya rasa dari depan tidak terlalu banyak yang berjaga" ucapnya bertanya kepada ketiga kelompok lain, "kapten! Kami disini telah berada dalam jarak tujuh meter, anda ambil sedikit kanan untuk menghindari ranjau" ucap salah satu rekannya, yang berada dalam baris kelompok tiga seakan mengerti dengan keadaan sang kapten.

"saya pikir juga seperti itu, mereka kira kita akan menyerang di markas pinggir kota. Dan meletakan sedikit penjagaan di markas utama" sahut lainnya, dan seketika sambung telepon mereka mati. Melanjutkan langkah yang terhenti guna mempercepat semuanya, dan segera kembali kepada tugas awal yang begitu melelahkan.

Dan kini kembalilah kepada shahia, gadis yang entah sejak kapan selalu mendengar helaan nafas tak berdaya milik empat rekan lainnya. Bersandar pada pohon sambil memejamkan matanya, berharap akan ada panggilan dari empat kelompok yang berada jauh disana "apakah kita segera menyusul saja?" tanya devan selaku pria seorang diri,

Berdiri dan segera menggunakan tasnya yang hampir semua berisi pelengkapan medis, diikuti yang lain dengan semangat empat lima "aku setuju dengannya! Rasanya sangat aneh jika kita hanya berduduk sambil menunggu kabar kematian rekan kita, bagaimana? Ada yang ingin ikut" sambung gadi itu tak mau kalah.

Membuat kelimanya dengan semangat yang membara berjalan mendekat, menuju bangunan yang berdiri kokoh di depan sana demi membantu para rekannya. Dari tepatnya berpijak sudah sangat terdengar suara² keras, entah bom atau pula ledakan yang cukup besar, membuat mereka segera bergegas dengan kecepatan penuh.

Saat rekan lainnya sudah berpencar untuk membantu sebisa mereka, shahia baru saja menampakan dirinya di dalam bangunan tersebuat. Dan tak menyadari sebuah timah panas yang hampir bersarang di bahunya, sebelum

Bughhh

Sebuah tubuh menyelamatkannya dengan cara mendorong tubuh keduanya, terjatuh dengan sang kapten yang menindikan tubuhnya "bodoh!! Anda kira ini sebuah latihan biasa hah?! Segera persiapkan diri anda!, jika anda tak ingin mati sia²!!!" teriak gilbert segera berlari mendekat para penjahat, menaiki lantai dua yang masih menyimpan beberapa pasukan.

Shahia yang terlarut dalam bentakan sang kapten menjadi linglung sendiri, sebelum sebuah tangan datang untuk membantunya "jangan terlalu di pikirkan lebih baik anda fokus pada kerjaan anda, ada beberapa rekan yang terluka cukup parah" arkan pun segera berlari begitu kalimatnya terucap, berlari menyusul sang kapten yang sudah sangat marah.

Shahia pun segera bergabung pada beberapa rekannya, memapah rekan yang terluka untuk dikeluarkan dalam gedung. Menyandarkan tubuh malang sang rekan yang penuh dengan luka² tembak, darah yang seakan tak pernah berhenti keluar mengotori tempat yang akan menjadi saksi bisu.

Menarik nafasnya dan segera melakukan tugasnya sebaik mungkin, mulai mengangkat satu persatu peluru yang bersarang dan menjahit serta memberikan perban. Dan terus melakukan hal itu hingga semua luka sudah tertutup, tak perduli seberapa hebatnya suara tembakan yang berada di sekitarnya.

_-

Gilbert dengan ahli menembaki beberapa penjahat yang masih berkeliaran, bersembunyi dan terus membantai habis manusia yang tak punya akal pikiran. Rela menyerahkan seluruh raganya hanya demi pekerjaan kotor, yang bahkan tak akan banyak orang terima sosok manusia dalam tempat mana pun.

Memberikan kode kepada beberapa rekannya untuk segera mengikuti langkahnya, saat dimana sang mana menangkap sebuah ruangan yang sangat dirinya incar. Menendang pintu ruangan tersebut dan segera menembaki tiga orang manusia yang belum siap dengan aksi cepatnya,

Berlari dan mulai mengaktifkan beberapa informasi yang ada, membocorkan dan mulai merusak semua sistem yang tertulis. Merusak semua interaksi antara para pebisnis dunia bawah, mencari tau segela seluk beluk tentang kejahatan dan beberapa para pebisnis. Dan seketika jari sang kapten berubah menjadi lemes, dengan kata²nya mulai mengadu dombakan mereka semua.

Terlalu fokus pada satu pekerjaannya membuat sang kapten lupa pada waktu, bahwa dirinya memerintahkan para anak buah untuk menyebarkan bom dengan mengaktifkannya dalam waktu dua puluh menit. "kapten!" panggil dua orang rekan tentaranya yang berada di depan pintu ruangan, arkan segera mendekat dan memasangkan sebuah bom pada sudut ruangan,

"apakah kalian menggunakan bom mereka?" tanya sang kapten tanpa mengalihkan pandangannya dari layang persegi itu, "benar kapten! Kami menggunkan seluruh bom yang mereka miliki" sahut rekan satunya yang sedang berjaga di depan, "waktu tinggal tujuh menit!" ucap arkan mengingatkan sang kapten.

Ketiganya pun segera berlari begitu layar komputer berubuh menjadi hitam, berlari cepat saat suara hitungan mundur terasa saat cepat. Dan dalam sepuluh menit dengan jarak delapan meter, ruangan yang tadi menampung sang kapten meledek seketika. Disusul beberapa ruangan yang berada di belakang mereka,

Disetiap langkah yang ada selalu dipenuhi oleh api dan ledakan bom, membuat diri ingin rasanya segera menyerah dalam setiap langkah. Tapi kenyataan selalu menamparnya, mengatakan jika ada banyak orang yang menunggu mereka di depan sana dengan perasaan takut yang luar biasa, dan benar saja.

Begitu ketiganya melompat dari bangunan, bom pun meledak dengan cepat. Menghancurkan bangunan besar yang hanya menyisahkan mayat² penjahat, gilbert dengan susah payaj berjalan mendekat kearah rekannya yang berkumpul bersama. Banyak dari mereka yang mendapatkan luka serius, yang membuatnya entah mengapa merasa cukup bersalah.

"apakah kalian semua baik² saja?" tanya shahia dengan rasa panik yang sangat terlihat jelas, "kami baik² saja, sepertinya mereka membutuhkan beberapa perban" sahut gilbert tersenyum tipis, segera menundukan diri demi menetralkan perasaannya yang sangat kacau.

Shahia pun segera mengobati dua rekannya yang baru tiba, sesekali ujung matanya melihat sang kapten yang sesekali meringis menahan rasa sakitnya. Shahia tau itu, shahia paham dengan perasaan sang kapten yang sangat kacau, meski telah berhasil menyelesaikan misi, tapi perasaan bersalah akibat tak mampuh melindungi para rekannya yang membuatnya kacau.

Berjalan mendekat pria tampan tetapi berjiwa pengecut itu, meletakan setablet vitamin yang pernah pria itu berikan "anda harus tetap sehat untuk melindungi mereka, meski mereka terluka cukup parah tapi anda adalah kapten yang hebat, mereka pasti bangga pernah menjadi anggota dari anda"

Shahia tersenyum menatap gilbert, membuat keduanya saling pandang memandang dengan pandangan yang sama² keduanya tak mampuh bisa diartikan. Hanya hati dan perasaan mereka yang bisa menuliskan, seberapa cinta dan saling membutuhkannya. Tapi sayang dengan sifat pengecutnya, yang membuatnya perlahan menjauh.

Seperti saat ini, dia yang perlahan menjauh dan meninggalkannya seorang diri jika ada waktu, aku pasti akan menyempatkan diri untuk mendarat dihati mu, tapi izinkan aku hanya mendarat tidak untuk tinggal (stay) di hati mu! Batin gilbert menatap kepergihan shahia.
_-

Sampai jumpa!

By.alishaputriramadani
Kamis,12agustus2021

Tetap stay home,
Jangan lupa pakai masker
Dan jaga jarak!

3hati Abdi Negara √tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang