Bab 14_Kesalahpahaman

48 8 2
                                    

Seorang remaja pria mengenakan kaos kuning dimasukkan dengan celana pendek selutut di tambah rambut terbelah dua tersisir rapi, kacamata bulat terpampang rapi, datang mengetuk pintu sambil menyapa kami.

Tangannya melambai dengan aroma cerianya. Namanya Ujang, beberapa teman kami memanggilnya Kejang karna gaya pakaian nya yang rapi dan lucu,serta kacamanya yang bulat membuat beberapa orang tak jarang memanggilnya Culun. Yaaa karna nama belakangnya "Jang". Jujur ejekan itu kurang baik di telinga ku,hmm,ahahaha, tapi lucu sih. Orang akan salah paham mendengarnya.

"Aku telat ya? Maaf banget ya, aku dari kadang ayam tadi, kasih makan ayam- ayam aku, trus tadi di suruh siramin bunga juga, trus-trus tadii....

"Hah,Tadi-tadi-tadii... Telinga ku udah geram nih"Ucap Asep

Ruangan di selimuti tawa saat itu. Ujang menatap satu orang di antara kita, siapa orang itu? Putri. Dia menyukai Putri sejak masih duduk di sekolah menegah pertama. Dia sering menggodanya. Dalam batinnya dia berkata,"ini saat nya".

"Hem hem..Putt,kamu makin lama makin cantik ya.. Aku boleh gak duduk di sebelah kamu," Ucap Ujang menggoda Putri. Suasana ruangan berlanjut ramai dengan sorak tawa. Eka sedari tadi sibuk dengan buku nya dan terus menulis, ya.. Menulis keadaan asik ini. Ahahahhaaha.

Tapi di tengah tawa dan canda itu, Eka seketika bertanya dengan pertanyaan yang sangat aneh,"Gina,kamu punya nenek ya?kenapa gak di kenalin ke kita"

Saat pertanyaan itu di lontarkan,semua diam, takut??tentu saja..Tidak ada satupun nenek di sini. Keadaan menakutkan itu di dukung karna kita memang mengetahui bahwa Eka berbeda.

"Suttttttt......Ekaaaa.. Bisa gak sih diam aja, jangan heboh kali lah!"
Ucap Asep Menepuk pundak Eka

Itu pasti nenek-nenek itu. Siapa lagi kalo bukan dia, dia selalu mengetahui keberadaan ku,

Keadaan itu terhenti, ibu datang membawa biscuit kemudian kembali. "Eeeee,buu,engga usah repot-repot,wong kita juga udah kenyang kok"Seru Inem sambil menjalankan tangannya ke arah biscuit kemudian mengambil satu di antaranya."Yeeeeee... Gak usah repot repot konon," Ucap Asep melirik sinis samvil memerotkan bibirnya. HAhahhahahaha.. Suara tawa kembali menghampiri kami,

Bincang demi bincang tak terasa hari mulai sore membuat mereka harus berpamitan pulang. Eka membisiki ku, "ibu mu kenapa terlihat beda Gin," bisikan pertanyaan aneh yang ia ucap kan,"suttttt"gumamku mendiamkan.

Satu persatu dari mereka pulang setelah berpamitan. Putri di barisan belakang yang hendak keluar, mencoba ku tahan.
"Put,ada apa sih.. Aku salah apaa???kamu seperti berbeda. Kukira perasaan ku saja,tapi malah berlangsung lama. Kita temanan udah lama, kamu gak bisa berlindung di kata gakpp! jelasin sekarang"

Menekan Putri dengan pelan dengan nada. Dia menghela nafas dan mengajak ku berjalan 10 kaki dari rumah. Berhenti di tempat duduk tepat di bawah pohon teduh, lalu berbicara."Reno.." dia mencoba memberitau dengan biasa, kata biasa di tepis karna matanya sudah berkaca kaca. "Reno sama sekali gak ada perasaan apa- apa ke aku Nang" Mencoba mengucap kata-perkata.

"Jadi maksud dia ajak kamu makan malam apa? Tanya ku kesal dengan perlakuan Reno. Putri kembali menjawab "untuk bantu dia dekatin kamu,"

BUM, aku terdiam. Kalimat apa yang akan ku ucap kan sekarang. Terjawabkan semuanya. Kagett? tentu saja, ternyata ini alasannya. "Putt, kamu serius? gak mungkin Put," bertanya untuk memastikan.

"Kamu masih gak yakin dengan perhatiannya tadi?. Apa aku begitu buruk? gak pantas di sukai? Nang, semua orang suka sama kamu Nang.. Reno, Reyhan,semuanya. Aku??? haha.. Kata tau diri mungkin cukup untuk menjawabnya,"

Perkataan Putri sangat menusuk perasaan ku. Saat ini fikir ku hanya satu,kenapa tiba- tiba jadi seperti ini.

"Ehh Put put... Kamu ngomong apa sih. Gak boleh ngomong gitu,-Put! Lagi pula aku sama Reno gak ada apa-apa, kita teman sudah dari lama banget loh, masalah kaya gini gak pantas di perdebatin. Aku sama sekali gak tau soal ini Put, kamu harus nya langsung omongin dan jangan diam kaya gini, Masalah sehari hancurin pertemanan se abad?? Lupain Reno, dia bukan yang terbaik buat kamu.. Lagi pula aku gak ada persaan apa-apa sama dia,"

Rasa bersalah gak tau datangnya dari mana. Gak ada yang salah antara aku dan Putri, begitupun Reno. Hanya saja cara Reno yang hampir menghancurkan semuanya. "Maafin aku Nang, aku gak akan ulang dan ungkit hal gak mutu ini"
Seru Putri dengan sendat tawa sambil memelukku, kami kembali membaik dan Putri pulang dengan perasaan lebih baik tentunya.

__________________________________________

Gimana Bab kali ini, lega banget ya Putri udah baikan lagi sama Regina.

Kalo suka sama ceritanya jangan lupa vote sama komennya ya. Jangan lupa follow juga biar gak ketinggalan bab bab selanjutnya. Happy Reading semuanya. See you di Bab selanjutnya. Bye^^

BEDA DUNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang