Bab 27_17 Tahun

32 4 0
                                    

aku membantu Aangga melepaskan ikatanya begitupula dengan ikatan Reyhan. Aku masih tidak percaya REyhan benar benar ganda. Aku, Angga dan REyhan 1 mengendap endap untuk pergi, sementara Reyhan yang satunya lagi mengambi kunci yang berada tepat di depan pakHendro dan anaknya, tapi anehnya mereka sama sekali tidak melihat REyhan 2 melainkan tetap fokus dengan mantra nya. Aku tidak mendengar  jelas apa yang mereka bacakan, yang ku dengar hanyalah kalimat kumur kumur.

Aku meraih kunci dari tangan Reyhan 2 dan membuka satu per satu pintu itu. Tapi anehnya hanya 1 Reyhan yang ikut kami keluar melalui pintu, dan yanng satunya lagi tiba tiba menghilang dan tidak tau kemana perginya. Apa yang sedang terjadi, 

Kami berlalu meninggalkan caffe dan itu adalah ingat teerakhir yang aku ingat.

 *****

Sekar yang di rawat di rumah sakit itu kini di adopsi oleh seorang pasangan kaya raya yang bertemu dengan sekar di rumah sakit yang sama. Pasangan itu setiap minggu ke rumah sakit untuk mengecek kesehatannya dan mereka sangat menginginkan anak. Tetapi takdir berkata lain sampai akhirnya mereka bertemu dengan sekar yang sekarang menjadi satu permataa yang sangat mereka sayangi seperti darah dagingnya sendiri. 

Sekar berkali kali mengenalkan Rio ke orang tua barunya, tapi mereka malah menertawakannya. Saat hari terakhir Sekar di rawat dan akhirnya ikut ke rumah orang tua barunya, ia berpamitan dengan Rio dan Rio sesekali mengunjjungi Sekar ke rumah barunya. "Sekar, hanya Sekar dan orang orang tertentu saja yang bisa melihat Rio, jadi sekarang gak perlu menjelaskan panjang lebar ke orang lain soal aku ya, bisa berteman dengan kamu saja Rio sudah senang banget dan gak pernah kesepian lagi," Ujar Rio kepada Sekar.

Sekar menatap Rio dan menggutarakan pertanyaan, "Kenapa orang orang tertentu saja yang bisa liat Rio, apa karna Rio ini malaikat, atau jangan jangan Rio hantu," tanya Sekar dengan polos. Rio tertawa melihat kebinggungan temannya itu, "Kalo misalnya Rio hantu, memangnya sekar gak takut?"

 Sekar tersenyum dan yakin dengan jawabannya, "Sebenarnya Sekar takut sama hantu, tapi kalo hantunya baik seperti Rio sekar gak takut. Lagi pula kak Gina, kak Putri dan kakak kakak yang lainnya juga bisa kok liat Rio dan gak takut sama Rio. Tapp... tapi.. apa Rio beneran hantu?" Rio hanya memberikan senyuman kepada Sekar dan mengelus kepalanya. 

Sementara mama baru Sekar memperhatikan anak nya yang bermain di halaman sendiri sambil berbicara sendri dan membuatnya kebinggungan kemudian menghampirinya. "Sekar lagi ngomong sama siapa nak," tanya nya. 

Sekar spontan menjawab,"Ri... eh gak mah,  Sekar lagi bicara sendiri. Kan kata mama sekar haru pintar kalo mau sekolah nanti dan harus bisa percaya diri dan berani menjawab pernyaan ibu guru, nah makanya sekar belajar berani dari sekarang mah," Jawab sekar sambil sesekali menatap Rio dan tersenyum. mamanya mengelus kepala Sekar dan tersenyum, "Pintar anak" sambil menggenggam tangan sekar dan membawanya masuk karna hari sudah terbilang sore.

Rio melambai kepadanya,"Sampai jumpa untuk hari ini sekar, nanti aku bakal sering sering ke sini lagi," teriak Rio dan sekar meresponnya pelan, "Oke" ujarnya.

******

Semenatara apa yang terjadi dengan kami? ya, ini tidak masuk akal. Sinar matahari pagi masuk dan mengenai wajah ku. Aku terbangun yang di mana sekeliling ku ada kedua orangtua ku beserta Reyhan dan Angga sekalipun yang tengah duduk mencar di sekeliling ruangan. Melihat ku membuka mata Putri berteriak,"Gina sadar" yang membuat dokter beserta yang lainnya bergegas menghampiri ku. 

Benar, aku lagi lagi di rawat di rumah sakit, tapi kali ini yang membuat ku sangat kaget adalah ungkapan bahwa aku tengah koma sekama 2 bulan, iya benar, dua minggu. Dokter menyuruh semuanya jangan berkerumun kemudian memeriksa keadaan ku.

"Baik ibu, Regina sudah siuman tapi belum boleh pulang sekarang, malam ini sudah bisa di bawa dan boleh menebus obat serta membereskan perlengkapannya. Oiya, satu lagi, Selamat ulang tahun ya Regina, kamu pulih tepat dihari ulang tahun mu, ini hadiah terbaikmu, sweet seventeen kamu sadarkan diri." ucap dokter itu.

"Ulang tahun, aku gak sadarkan diri selama 2 bulan dan ini adalah tepat hari ulang tahun ku, dan mengenai kejadian itu, apa maksud semua ini" Fikir ku. Sembari aku berfikir mengenai hal ini samar samar aku melihat dari sudut kanan ada seorang nenek yang tersenyum ke arah ku, benar, nenek itu..


__________________________________________________________________________

Okey happy reading semuanya, dan see you di bab selanjutnya. Ini sembari saya revisi dan maaf banget kalo masih banyak typo nya. sayang kalian semua,.

BEDA DUNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang