Bab 8_Kepedulian

62 10 1
                                    

Aku yang tengah memikirkan soal anak itu tiba-tiba berubah karna terlintas soal Putri di fikiranku.

"Oiya Han, Putri mana, kok dia gak kesini? Tumben banget.. Biasanya datang duluan,"
Tanya ku sambil memukul pelan Reyhan dengan wajah sedikit binggung .

Reyhan yang langsung menoleh sambil menjawab,"Sama Reno, kan malam ini mereka dinner, katanya sih mau jalan jalan gitu. Nanti malam habis dinner langsung ke sini kata Putri,"

"Ooooo gitu.. Oke lah" balas ku.

Tak lama dari itu ada suara lemparan yang terdengar dari arah pintu.

"Sreeettttt dung...

Pintu terbuka..

"Maaf kak gak sengaja.. Hehe"
Ternyata itu Rio yang tergesah-gesah mengambil bolanya yang tak sengaja terlempar ke arah pintu ruangan ku.

"Pergi dulu ya kak.. Ujar Rio satu langkah berlari meninggalkan ruangan kemudian ku hentikan.

"Rio.. Sini main bola sama kakak, kakak lagi bosan nih, kita main bola sama kak Reyhan juga, mau gak?" Ajak ku

Seketika Reyhan berbicara dengan latah dan patah-patah,
"Tap.. Tapiii Ginn..

"Tapi Apa? Gakpp Rio, sini.."Jawab ku.

Jujur aku binggung dengan sikap Reyhan, kenapa dia seperti mencoba mengalihkan sesuatu ketika ada Rio.

Rio langsung menghampiri kami dan memberikan bolanya kepada ku. Aku mencoba berdiri dibantu dengan Reyhan yang memegang tangan dan bahu ku sambil menatap tajam kedua bola mata ku.
Aku pelahan lahan berdiri dan Reyhan melepaskan tangan nya tapi masih menatap ku dengan khawatir.
"Kamu gakpp, gak usah main dulu Gin.. Kan masih sakit gini," Ucap Reyhan dengan pelan dan benar-benar khawatir terlihat dari wajahnya.

Rio juga menyambung seru Reyhan,"iya kak Gina gakpp,aku main sendiri aja.

"Gak kok gakpp, malahan nih kalo di bawa rebahan mulu nanti kak Gina makin sakit. Kan ada Rio sama Kak Reyhan kan yang jagain." Seru ku sambil melempar bolanya ke arah Rio.

"Ayo Rio, lempar ke aku bolanya!" Seru Reyhan yang mulai antusias bermain dengan Rio.

Tawa dan candaan kami suarakan di rumah sakit ini. Aku gak tau dari mana awal cerita mereka berdua, tapi yang ku tau maha kuasa selalu memberikan hal-hal kecil yang sangat besar maknanya.

Kami terus bermain melempar bolanya bergiliran. Sampai saat aku ingin menangkap bola lemparan dari Rio kepadaku,tanpa sengaja kaki ku terkilir. Aku tak bisa menyeimbangkan tubuhku sampai akhirnya detik awal aku ingin terjatuh,

"GINAAA..." Teriak Reyhan dengan cepatnya berlari kearah ku dan langsung monolong dengan tangannya yang kuat itu. Dengan tatapan tajamnya yang menusuk dan membius pandangan ku. Aku selalu tak kuasa melihat mata Reyhan yang selalu berbinar bahkan mengalahkan kilaunya bintang. Reyhan kembali menuntun ku duduk dan Rio dengan cepat mengambilkan aku minum.

"Kamu gakpp?
"Kak Gina Gakpp?

Ucap mereka berdua dengan kompak nya menayakan keadaan ku. Seperti ada komando yang memimpin mereka.

"Waw, kompak banget ya.. Ahahha, iya gakpp, makasih ya,kalo gak ada Rio kak gina pasti jatoh nih" Seru ku sambil tertawa kecil

"Loh kok Rio?kan yang nolong aku!" Seru Reyhan dengan nada nya yang ngambek sambil menatap ku seperti anak kecil dan lagi lagi memanah ku dengan tatapannya itu.

"Ihh, kak Reyhan cemburuuu yaa sama Rio, Ahahahahaha. Makanya kak Reyhan kalo suka bilang aja,kalo kelamaan nanti Rio loh yang jadian sama kak Gina.. Trus- trus nanti kak Reyhan nangis. Ahahahhahaha"
Seru Rio dengan tawa riangnya sambil mentap gembira Reyhan yang tengah melihat kesal Rio.

BEDA DUNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang