Putri yang terus bertanya tanya pada diri nya itu seketika terhenti .
Tok tok tok..
"Permisi.." Terdengar suara Dokter yang kemudian memasuki ruangan.
"Iya, silahkan dok," Sapa ku
"Mba Gina besok udah boleh pulang ya, untuk obat tetap harus di minum untuk memulihkan lukanya. Untuk saat ini masih harus menggunakan tongkat ya, sembari berlatih,"
Ucap Dokter memperbolehkan ku pulang dengan beberapa saran.Mendengar itu Reyhan dengan cepat berceloteh,
"Tuuuh, dengar tuh,masih harus berlatih!"
Ujar Reyhan sambil menarik kuat pipi ku. Dia menggigit giginya gemas. Aku yang ikut geram mencubitnya balik,"Ciyeeeeee, ehemm ehemmm.."Goda Rio
Tak berhenti di situ Reyhan malah mencubit pipi Rio sambil berseru,
"Nih anak kecil ingusan taunya cie ciee doang yaaa..""Hahahahahahhahaa.."
Satu ruangan tertawa karna tingkah mereka. Dokter yang masih ada di situ pun ikut tertawa terkecuali Putri. Melihat itu Putri kembali melamun dengan wajah datar dan tatapan tajam.
"Kenapa semua orang peduli sama Regina, Reyhan,Reno, kenapa semuanya suka sama dia! Soal fisik aku memang buruk. Beda dengan Regina yang begitu cantik dan anggun, sangat bertolak belakang dengan karakter dan penampilan ku,"
Isi lamunan Putri yang dia rasakan saat ini."Baik,saya pamit dulu. Jika ada yang di perlukan bisa kembali kerumah sakit untuk pengobatan ya...Permisi.."
Seru dokter kemudian pergi.Rio yang mengetahui bahwa Aku akan pulang besok membuatnya sedih. Anak manis itu mendatangi ku kemudian meraih tangan ku.
"Kak Gina, kak gina jaga kesehatan ya kalo udah pulang nanti. Rio pasti bakal kangen banget sama kak Gina. Jangan lupain Rio ya.. Nanti kita harus ketemu lagi,"
Ucap Rio dengan matanya yang berkaca-kaca."Iyaa... Kak Gina bakal sering-sering datang kesini kok main sama Rio. Rio jangan khawatir ya sama kak Gina. Ada kak Putri sama kak Reyhan yang jagain, Rio juga jaga kesehatan di sini,"
Jawab ku sambil mengelus elus kepala Rio sedikit mendangak karna sedang berbaring.Tapi saat aku tak sengaja mengelus bagian belakang kepala Rio seperti terasa tekstur luka jahitan di kepalanya.
Seketika Rio langsung memegang tangan ku dan meletakannya kembali ke samping badan ku.
Rio yang masih berkaca kaca itu mengusap matanya kemudian menatap Reyhan sambil berucap,
"Kak Reyhan jagain kak Gina ya! Awas kalo kak Gina kenapa-napa. Oiya, kak Reyhan kok bisa ketemu kak Gina ya, kan kak Reyhan itu masih terbar...."Hemmmm,Oooo,,,pastiii dong anak bawell,hehee..
Belum selesai berbicara Reyhan langsung memotong kalimat Rio dengan cepat. Wajahnya terlihat khawatir akan sesuatu.
Putri memberhentikan lamunannya dan menatap ku,
"Aku pulang dulu ya, mau ganti baju sekalian istirahat. Besok aku sekolah," Ucap Putri dengan mimik datar seperti tidak bersemangat.
"Putri sangat berbeda dari biasanya. Kenapa tak begitu semangat seperti awal pergi bersama Reno tadi. Apa yang Reno lakukan sampai Putri berubah pendiam seperti ini," Fikir ku binggung.
Aku hanya meng "iya" kan Putri dan tidak ingin bertanya banyak. Dia tidak biasanya seperti itu.
Reyhan menyaut dan menayakan sesuatu,
"Gak mau aku antar Put,udah malam loh" Ujar ReyhanPutri hanya menggelengkan kepalanya sekali kemudian Pergi.
Fikiran ku bertanya-tanya keras. Suasana hati Putri begitu murung,
Reyhan yang awal nya duduk seketika berdiri dan mengambil kunci,
"Aku susul Putri ya Gin, takut kenapa kenapa. Kayanya dia ada masalah berat nih sama Reno sampai merconnya ilang gitu." Kata Reyhan kemudian beranjak Pergi.
"Hati hati han," ucap ku khawatir.
Rio masih ada bersama ku di sini, wajah rio dan berbagai pengalaman ku serasa seperti misteri. Ada apa sebenarnya ini.. Ada Apa dengan Putri, kedua orang tua ku, huh.. Aku harap mereka baik-baik saja.
"Kak.. Kak gina, kenapa melamun kak, Lagi mikirin kak Putri ya?" Tanya rio benar.
Aku tersadar dari lamunan, bagaiman Rio tau,
" hah??kenapa?? Engga kok Rio, kak gina gak mikir apa-apa.. Kak Gina cuma melamun kosong aja tadi, hehe" jawab ku mencoba mengalihkan pertanyaan,
Rio menghela nafas..
"hmm.. Gakpp kak Gina, kak Putri cuma sedih aja kok, ada masalah dikit aja. Ya namanya manusia kak, mungkin besok udah ceria lagi.. Percaya deh sama Rio," ujar Rio makin membuat heran."Kenapa Rio selalu jawab pertanyaan dari isi hati ya, huh,udah lah.. Mungkin cuma kebetulan, lagi pula kn Rio juga liat respon datar Putri,"
Upaya untuk berfikir positif sih,
"Yaudah kak, Rio mau balik ke ruangan Rio, kak gina gkpp kn sendiri.. Bentar kak Reyhan datang kok habis antar kak Putri,hmm yaudah,dadah kak Gina" Ujar Rio keluar dari Ruangan,
*****
Putttt... Putriiii...Berhenti dulu Puttt, Ayo aku anter, kamu kenapa sih Put..? Teriak Reyhan menghampiri Putri yang baru melewati pintu keluar.
"Gakpp Han, memangnya kenapa sih? Aku mau pulang aja udah malam gini, kamu jagain Gina aja tuh, kan dia lagi sakit," jawab Putri dengan nada sedikit tertawa,
apa dia sudah baik baik saja dan tidak memikirkan persoalan tadi?? Tentu tidak, itu hanya upayanya untuk mengelak dan menutupi kesedihannya.
Mendengar jawaban Putri, Reyhan kembali bertanya,
"Gina?? Biasanya kamu sebut namanya dengan sebutan Rengginang/Nang, kenapa sekarang pake nama aslinya? Ohh,kamu gak lagi marahan sama dia kan??kamu ada masalah apa Put?" Seru Reyhan membuat Putri lagi-lagi harus berbohong,"Huh, Berlebihan baget sih, gitu doang di tanya in, kaya Polisi aja. Alay tau gak! Aku baik baik aja Reyhannnnn. Yaudah, aku mau pulang! Ojekkkkkk.... Bang ikut bang"
Cetus Putri dan berlalu pulang dengan ojek yang kebetulan lewat di depan rumah sakit.Reyhan berfikir binggung,
ada apa dengan Putri.. Dia sangat berbeda. Reno,iya Reno.. Jawabannya pasti ada di Reno,Berfikir demikian kemudian Reyhan kembali ke ruangan ku.
"Yah, udah tidur.. Yaudah lah, selamat Malam sok kuat," Seru Reyhan sambil mengelus kepala ku.
Aku ketiduran dan sudah tidak sabaran karna akan kembali ke rumah besok.****
Yeh, lanjur Bab 12, wah,udah lama nih ga nulis, makasih banget udah mau isi waktu luangnya buat baca ini. Ada sesuatu beberapa hari ini yang mengharuskan aku untuk stop nulis dan baru bisa mulai nulis lagi sekarang. Makasih banget banget banget. Udah, kelamaan nanti curhatnya,wkwk.. Sampai ketemu di Bab selanjutnya.Byee
Happy Reading^^
KAMU SEDANG MEMBACA
BEDA DUNIA
Fiksi RemajaTubuhku terlempar lima kaki dari awal aku berdiri. Karna suara itu aku mendatanginya hingga aku berada di sini.. Darah ku membasahi jalan. Sebenarnya siapa dia,kenapa selalu mengganggu ku..