****
Jam mengarah pada pukul 06.00 pagi. Matahari mulai terbit tapi mereka masih tertidur dengan lelapnya. Sampai ketika..."Aaaaaaaaaaaaa,,gakk gakk,jangannnnn!"
Seketika Putri berteriak mengagetkan ku dan Reyhan yang sedang terlelap."Huahh, Oi Putri apa sih teriak-teriak, bikin orang kaget tau gak!" Seru Reyhan dengan nada marah sambil mengusap usap matanya yang masih setengah ngantuk itu.
"Astaga, syukur lah cuma mimpi. Aku kaget tau gak! Kurang ajar ya tu nenek nenek muncul di mimpi ku. Segala bilang kalo bekas di tangan ku ini kutukan lah. Trus gimana acara dinner ku sama Reno nanti malam! masa dengan keadaan tangan kaya gini aku ketemu dia!Hah."
Ucap Putri sambil mengata-ngatai nenek yang ada di mimpinya itu dengan sangat emosi.
"Aku makin penasaran, sebenarnya apa sih yang nenek itu mau sampein ke kita? Tapi.. yaudah lah, kalian harus ke sekolah kan, Siap siap gih sana daripada telat." Kata ku sembari mengalihkan fikiran penasaran.
"Yaudah deh, tapi Gin.. Kamu gakpp di sini sendiri, gak takut?" Seru Reyhan sambil berdiri dan meregangkan tubuhnya.
"Yaelah, gakpp lah Han. Kan ada dokter sama perawat" Jawabku.
"Oke lah, nanti pulang sekolah ke sini lagi kok, hati-hati ya Gin.. Bye. Ayo Put buruan!" Ucap Reyhan sambil mendorong pelan Putri dan melangkah keluar ruangan rawat.
Tak lama dokter datang menggantikan perban ku sambil membawa tongkat. Untuk belajar berjalan ucapnya. Setelah itu dokter pergi dan meninggalkan ku dan aku sendiri di ruangan rawat ini sekarang. Aku mencoba menggerakkan kaki ku untuk turun dari kasur sambil memegang tongkat yang dokter bawa barusan. Infus yang masih tergantung itu ku pegang di tangan kiri sembari tangan kanan memegang tongkat. Aku bosan terus berbaring tanpa melakuka apapun. Sampai akhirnya...
"Bugg, aaauu sakit.
Aku terjatuh, tapi aku mencoba berdiri kembali sampai aku mulai bisa menggerakkan kaki ku lebih baik walaupun masih tertatih-tatih. Aku mulai berjalan dan mengarah ke sofa panjang di depan jendela itu.
Rasa iri ingin melihat pemandangan indah itu terbayarkan. Aku mulai membuka gorden jendela itu dan seketika mata ku di silaukan oleh sinar matahari yang membius pandangan ku. Aku merasa seperti tidak sakit sama sekali karna seketika melupakan semuanya oleh sinarnya.
Aku terus memandang nya, tapi seketika....
"Ib..ibu,ayahh, itu mereka?kok mereka ada di sini? Hmm.. Apa mereka mencari ku? aku berkedip dan seketika.. Loh, kok hilang ya, apa mungkin aku salah lihat barusan? Yaudah lah.. Itu perasaan ku saja karna terlalu memikirkannya. Ucap ku yang tak percaya dengan apa yang ku lihat.
Seketika aku lapar dan mencoba berjalan sambil meraih roti di meja dekat kasur rawat itu.
"Yeyy, berhasil.. Aku yang berseru senang. Seketika ada yang mengetuk pintu..
"Tok tok tok
"Iya masuk," jawab ku
"Ahahahaha, halo kak.. Sini aku bantu," Ternyata itu anak kecil yang tidak tau darimana datangnya.
Aku menyambutnya dengan baik dan anak itu memegang tangan ku dan membantuku berjalan ke sofa itu kemudian kami duduk di atasnya.
"Kamu siapa?" Tanya ku binggung.
Anak kecil itu langsung tersenyum dan menatap ku riang sambil berkata,
"Aku tinggal di rumah sakit ini kak.. Jangan tanya tentang ibu dan ayah ku ya.. Tolong, itu membuat ku sedih. Oiya, nama ku Rio kak, nama kaka siapa?hihi""Aku Regina. Tapi orang tua kamu dima.."
"Kan aku udah bilang kak, jangan tanya orang tua ku! Oiya, salam kenal hangat kak Gina,hehe.. Aku panggilnya kak Gina ya" Seru bocah laki laki itu dengan riang sambil memotong pembicaraan.
Rio meramaikan suasana ruangan rawat yang sepi, dia bergurau dan bernyayi. Aku tak tau kenapa anak periang itu ada di sini, dan ada apa dengan orang tuanya? Otak ku terus mencerna tentang itu saat ini.
"Oiya kak, aku masih 10 tahun loh, aku suka manjat pohon.. Kakak tau gak?? Lari aku laju juga loh seperti roket, ahahahahahahahah"
Rio yang selalu bergurau tentang dirinya membuat kita tertawa bersama. Aku tidak sepi di sini, kedatangan nya membuat ku senang. Sebenarnya siapa dia..
****
Waktu waktu berlalu begitu cepat, kesejukan pagi perlahan menghampiri kecerahan tengah hari. Aku dan Rio pelahan terdiam karna kehabisan topik..
Tak lama dari itu, Rio berjalan mengarah ke meja dekat kasur rawat ku dan Rio mengambil obat yang ada di atasnya sambil membawakan air lalu memberikannya kepadaku.
"Di minum dulu ya kak, pasti kakak belum minum obatkan?" Ucap Anak kecil itu sambil tersenyum.
Aku tersentuh dengan perhatian Rio, anak ini sangat baik.. Tapi kenapa seperti ada yang janggal dengannya,
"Loh kak,kenapa melamun?di minum dulu kak biar cepat sembuh, nanti kita balapan lari ya kalo kakak sembuh nanti. Ahahaha" Suara Rio menegur.
Aku meminum obat itu, setelah usai Rio kembali meletakkan obat dan gelas itu di meja dan kembali duduk di sofa panjang itu bersama ku.
"Tok tok tok....
Pintu ruangan ku terketuk..
"Hay Gin.. Loh, Rio..
Reyhan datang dengan wajah binggung.sambil mengucap nama Rio"Rio?? Kamu kenal Rio Han?" Tanya ku binggung.
Kami saling memandang dengan tatapan binggung dan Reyhan terlihat seperti menyembunyikan sesuatu.
"Kak Reyhan kok bisa di sini? Kan kak Reyhan diraw...
Ucap Rio yang kemudian langsung di potong oleh Reyhan"Ooo,jadi kemarin aku ketemu Rio di rumah sakit ini Gin, makanya aku kenal dia. Hehe"
Ada Apa dengan Reyhan, dia benar benar seperti menyembunyikan sesuatu. Siapa Rio?? Ini benar benar membuat ku binggung.
"Yaudah deh kak, Rio keluar dulu ya.. Kan udah ada kak Reyhan yang jagain kakak. Nanti kita ketemu lagi ya kak Gina, dadah."
Ucap Rio sambil melangkah keluar dan sekarang hanya ada aku dengan Reyhan.Reyhan langsung melangkah dan duduk.di sofa bersama ku dan membuka topik baru.
"Wah, udah bisa duduk Gin?keren keren.. Bentar lagi bisa sekolah nih. Hihi"
Aku hanya tersenyum karna masih memikirkan persoalan barusan. Jujur itu benar benar melekat di fikiran ku saat ini.
__________________
Siapa Rio? Kita lanjut Bab 8 ya.. Makasih banget kalian yang terus baca dan nungguin cerita cerita dari aku. Itu penyemangat buat aku terus nulis..
Dan maaf banget beberapa hari ini gak up karna ada beberapa kesibukan. Aku usahain banget nyisihin waktu biar up tepat waktu. Makasih banget udah baca curhatan ini. Wkwkw..
Oke, Selamat membaca.. Kita ketemu di Bab selanjutnya.. Love you guys..
KAMU SEDANG MEMBACA
BEDA DUNIA
Ficțiune adolescențiTubuhku terlempar lima kaki dari awal aku berdiri. Karna suara itu aku mendatanginya hingga aku berada di sini.. Darah ku membasahi jalan. Sebenarnya siapa dia,kenapa selalu mengganggu ku..