Bab 10_Harapan Pahit

68 11 2
                                    

Reno langsung menjawab pertanyaan Putri dengan sedikit terbata-bata itu, sambil melihat ke arah langit,

"Jadd.. Jadiii.. Cewe yang aku suka it.. Itu.......teman sekelas kita Put,"Ucap Reno menjawab pertanyaan Putri tentang siapa wanita yang ia sukai.

"Teman sekelas kita?? siapa namanya Ren? kalo ngomong jangan setengah-setengah dong!"Tekan Putri penasaran.

"Hufhhhh..
Reno kembali menarik nafas dan melanjutkan kalimatnya,
"Tapi kamu janji ya Put mau bantu in aku sama dia,"Ujar Reno meyakinkan Putri agar berjanji.

"Iyaaaaa Renooo.. Buruan siapa!!!!!!"Seru Putri kesal tak sabaran.

Melihat itu Reno langsung memberitahunya karna takut melihat mimik muka Putri yang berubah geram,

"Aku suka sama Teman dekat mu Put,iya.. Regina, kamu mau gak bantuin aku?" Jawab Reno menjawabnya dengan memohon.

Putri seketika kaget mendengar itu dan langsung menatap tajam Reno dan berbicara,
"APA REN??REGINA?!"

"Iyaa Regina,kamu kenapa kaget begitu?"
Tanya Reno binggung.

Mendengar itu Putri langsung berdiri dan memalingkan wajahnya dari Reno. Air matanya yang awalnya masih bisa ditahannya untuk tidak jatuh itu seketika jatuh. Fikiran Putri yang berantakan tetap mencoba untuk menjawab ucapan Reno,

"Iya Ren,nanti aku bantu ya.. Aku harus pergi sekarang, ada urusan nih...

"Tap..tapiii Put.... Gak mau aku antar??ini udah malam..."Ujar Reno

Putri hanya bisa terus mencari alasan untuk menjawab pertanyaan itu,
"Gakpp Ren,udah di jemput di depan kok,iya,di depan...pergi dulu ya Ren.."

"Tapp.. Tapi Put,,"
Teriak Reno mencoba menghentikan Putri yang berlari tapi tidak di hiraukan olehnya. Suara Putri yang tiba-tiba agak serak itu membuat Reno berfikir keras.

Putri terus berlari hingga jauh meninggalkan Reno dan dia mulai memperlambat langkahnya. Air mataya terus jatuh dan fikirannya benar-benar berantakan,

"Kenapa harus Regina???kenapa harus sahabat ku sendiri?sama sekali gak terlintas malam ini bakal jadi begini. Harapan aku soal Reno kenapa malah berakhir gini.."Fikir Putri terisak-isak.

Dia terus berjalan sampai akhirnya kaki Putri tersandung dan terjatuh.
Dia mencoba berdiri.. Seketika ada seorang anak kecil menyapanya dengan melambaikan tangan lalu memanggilnya.

"Hayyy kak,kakak jangan sedih ya..tunggu,jangan kemana-mana kak,aku ke sana.."

Ucap anak kecil itu dari sebrang jalan. Putri tidak tau siapa dia, tapi dia mencoba menghibur Putri yang tengah bersedih itu.

Anak itu terus berjalan ingin menghampiri Putri,
tapi tiba-tiba.....

"Sreeeeeetttttt.....dugggggg..tiiiiittttttttt.

"Deeeeeee,,,awassssssss.. Teriak Putri dengan sekeras kerass nya.

Mobil yang melaju kencang seketika membunyikan klaksonnya dan menabrak tubuh anak itu hingga terlembar hingga darah bercucurannya membasahi jalan.

Kaki Putri langsung melemah dan terjatuh kaget melihat peristiwa kecelakaan itu.

Kepala anak kecil itu pecah karena terbentur jalan dan menyisakan beberapa luka di sekujur tubuhnya. Pengendara mobil yang menabraknya langsung membawa anak itu, memberikan pertolongan ke Rumah Sakit.

Kejadian itu masih terbayang bayang di kepala Putri. Kakinya yang kaku seketika mulai bisa di gerakkan dan dia mencoba berdiri.

Reno yang menuju pulang berpapasan dengan putri di jalan. Melihat Putri yang tengah sendirian, Reno langsung menghampirinya.

"Loh Put,tadi katanya kamu di jemput, kenapa malah ada di sini?" Tanya Reno binggung.

"Hmm... Aku pergi dulu ya Ren,"
Ucap Putri melangkah pergi

Reno dibuat berfikir keras dengan tingkah Putri tanpa menyadari apa yang Putri rasakan saat ini.

****

Putri yang berlalu meninggalkan Reno itu pergi ke rumah sakit menghampiri Regina sekaligus ingin melihat anak kecil yang tertabrak tadi.

"Rumah sakit yang paling dekat di daerah ini kan, Rumah sakit yang di tempati Regina.. Pasti anak itu di bawa ke sana," Ceoteh Putri sendirian.

Putri mencepatkan langkahnya hingga sampai di rumah sakit tersebut. Dia dengan cepat mengelilingi setiap sudut tanpa bertanya. Sampai akhirnya dia lelah dan berhenti kemudian pergi mendatangi ruangan Regina.

Sampainya di sana Putri seketika binggung dan tak berbicara apa pun. Putri hanya melamun kaget. Disana ada Regina, Reyhan dan satu anak kecil. Dia seperti mengenalnya. Tapi masih binggung pernah bertemu di mana.

"Siapa anak kecil itu ya..hmm, Astagaa!dia benar benar mirip dengan anak yang di tabrak barusan," Ucap Putri dalam hati di selimuti lamunannya

Melihat Putri datang Regina menyapa dengan bertanya,
"Loh Put, makan malamnya udah?" Tanya Regina

Putri yang awalnya melamun, spontan kaget.

"Ud..uddahh kok,hehe.."
Jawab Putri terbata bata,

Putri masih memikirkan sakit hatinya karna Reno, tapi saat ini fikiran binggungnya dengan yang dia lihat lebih besar di banding rasa sakitnya.

"It.. Itu siapa Nang?" Tanyaa Putri sangat binggung dan masih terbata-bata.

Regina menatap Rio dan memutar pandangannya ke arah Putri, kemudian menjawab,
"Oooo dia?anak kecil ini?Oiya kamu belum kenal ya.. kenalin namanya Rio, dan Rio kenalin.. Ini kak Putri temannya kak Gina," Ujar Regina sambil mengenalkan mereka.

"Hay, kak Putri.. Aku Rio.. Kak Putri jangan sedih ya," Rio yang memperkenal kan ulang diri nya membuat mereka berfikir,

"Sedih, Putri sedih kenapa Rio?" Reyhan yang dari awal menyimak akhirnya ikut bicara.

Rio langsung menjawab kaget,
"Upss, gakpp kak Reyhan"

Putri binggung sebinggung-binggungnya dan terus bertanya-tanya pada dirinya,
"Apa yang aku lihat tadi, apa benar Rio anak yang di tabrak di jalan barusan, wajanya sangat mirip,tapi... Kenapa dia ada di sini dan terlihat baik-baik saja.. Dan kenapa dia bisa tau kesedihan ku sekarang?...

Gimana kelanjutannya?.. Sampai ketemu di Bab 11. Makasih banget udah luangin waktu luangnya untuk baca ini. Jaga kesehan dan jangan lupa vote kalo suka,komentar dan sarannya pasti di tunggu banget. Follow akun aku biar gak ketinggalan kalo lagi up Bab baru.. Okeey, Happy Reading:)

BEDA DUNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang