BAB 16_Benturan

39 10 0
                                    

****
Putri yang setengah kesal itu memperbaiki rambutnya. Mengikatnya dengan ikat rambut,

Dari kejahuan selang 5 bangku, diam-diam Reno memerhatikannya tanpa sepengetahuan Putri. Ini aneh, tatapan Reno tidak biasa, sangat dalam. Aku berfikir tak yakin dengan perkataan Putri kemarin, apa benar Reno menyukai ku, ahh, apakah perasaan nya beralih? Sangat membinggungkan.

Melihat Reno melamun dan memerhatikan Putri, Asep menghampiri nya dan menepuk pundaknya. "Ren," Asep menyapa.

"ASTAGA Putri cantik banget..."Ucap Reno latah terkaget.

"Eh.... Gak salah dengar Ren, bukannya kamu suka sama Regina," Asep menyautinya sambil setengah tertawa.

Aku dan Putri menoleh ke arah mereka, Reno memalingkan wajahnya
"suttttt... Apaan sih Sep" Sambil memukul lengan Asep. Reno mencoba berbalik karna panik.. Bukunya terjatuh. Dia mengambilnya sambil mencuri pandang lagi melihat Putri.

Putri menatap ku, "ada apa ini,"batin nya.
Dia sama sekali tidak ada rasa apa pun untuk Reno. Semuanya hilangan, sedikit pun bener-bener gak ada.

Bel masuk berbunyi, semua murid memasuki kelasnya.

Tak lama dari itu bu Rina memasuki kelas. Dia walikelas kami sekaligus guru mata pelajaran Seni.

Selamat pagi semuanya, Sapa bu Rina.
"Pagi bu....."
"Sebelum memulai pelajaran mari kita ber doa, ber doa mulai" Suara Reno memimpin Doa yang kebetulan dia ketua Kelas.

Usai berdoa Bu Rina memandang kami satu sama lain. Berhitung kecil sambil mengamati. Pelajaran di mulai, Bu Rina menuliskan beberapa daerah di papan tulis,"kalian bentuk kelompok sesuai daerah kalian masing masing, ingat.. Jangan pernah melupakan budaya dan kelestarian bangsa kita. Zaman boleh berubah, tapi indonesia.. Tetap di dada,

"Huahhhhhhh" semua bersorak. Guru itu selalu mengagumkan, banyak kata-kata menarik dari setiap yang ia ucapkan.

"Sudah-sudah, suttttt... Jangan berisik ya, kita lanjut," Bu rina mendiamkan

"Hueeeeee.... Hueeee,wuuu wuuuu,kerennn, kerennnn...." yang lain sudah diam, tapi Asep dan Dodi masih saja bersorak. Melihat itu, bu Rina melotot tajam ke arahnya. Semua tertawa, bersorak ke arah nya,

"suttttttt... Asep, Dodi, kalian gak bisa duduk satu bangku lagi. Dodi, kamu anak baru mau-maunya terpengaruh oleh kelakuan buruknya Asep! Oke.. Hari ini Ibu rubah tata an kursi dan meja kalian semua. Berhubung kalian cuma 26 siswa genap cewe dan cowo, ibu Mau buat kalian duduk berpasang-pasangan, terutama kamu Asep!

"Yaahhhhhh.... Gak seru bangett ih, ini semua gara Asep!" Semua bergumam marah terlihat dari mimik wajahnya.
"Oke, tidak ada yang protes!
Asep duduk dengan Eka di paling depan, tepat berhadapan di meja guru,

Sarinem dengan Dodi tepat di barisan depan di samping kiri Eka

Putri dengan Reno duduk di depan di samping kanan Asep.

Regina duduk bersama......

"Permisi bu, Bu Tri mengetuk,
"Iya.. Ada apa bu," jawab bu Rina

Bu Tri melanjutkan,
"ini Angga, murid baru di sekolah kita. Dia di tempat kan di kelas IPA A di sini, saya titip ke Ibu ya, mari bu.."

"Oiya bu Terimakasih, Angga.. Kamu bisa perkenalkan diri kamu sedangkan yang lain jangan ribut, setelah ini ibu akan melanjutkan pembagian kursi.

"Baik bu," seru Angga.

"Perkenalkan, nama saya Angga, saya berasal dari jakarta, sebelumnya saya sempat tinggal di Belanda. Saya pindah ke Kalimantan bersama orang tua saya untuk melanjutkan bisnisnya, ya di kota balikpapan. Senang bertemu kalian semua"

BEDA DUNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang