Aku belum bisa banyak bergerak. Setelah dokter meninggalkan ruangan, ibu berserta yang lainnya menghampiriku dan menatap dengan pandangan bahagia. "Sebenarnya apa yang terjafi bu," Tanya ku. Ibu perlahan perlahan mencerittakannya,"Kamu di temukan pingsan di jalan Gina. Reyhan dan Angga yang membawa mu ke sini." Jawab ibu. "Pingsan?" ujar ku dengan nada bertanya dan ibu hanya mengangguk. Aku memandang Reyhan dan Angga, mata mereka seolah memberikan isarat. Wajah Angga lebam dan tubuhnya tidak terlihat karna di tutupibaju panjang oleh nya.
"Angga saat itu mengalami kecelakaan gina, tapi tidak parah hanya sedikit lebam tapi sudah di obati, karna itu kan kamu liatin dia. Jibang banget liatin orang lembek kek dia, untung aja dia bawa kamu ke sini, kalo gak sudah ku huh," Ucap Putri yang tiba tiba nyerocos ngomel. Satu ruangan tertawa olehnya.
"Jangan terlalu di fikirkan ya nak, istirahatlah yang cukup. Selamat ulang tahun gina sayang, semoga tuhan selalu menjaga kamu nak," Elus ibu sambil memelukku dan di susul ayah mengucapkan selamat setelah itu teman yang lainnya.
Ibu dan ayah berpamitan pulang untuk menyiapkan kamar tidur ku serta diam diam membuatkan kue untuk menyambut kedatangan ku kembali ke rumah sekaligus untuk merayakan ulang tahunku. Sekarang tersisa lah Reyhan, Angga dan Putri yang akan menjaga ku.
Mereka duduk di sekitar kasur rawat dan tanpa berfikir panjang aku langsung menanyakan semua yang ingin ku tanyakan. Aku menarik nafas, "Kalian, cepat ceritakan seumuanya sekarang?!" Ucapku.
Reyhan mulai berbicara,"Ku jelaskan dari awal gina, tapi berjanji ya jangan marah prihal ini, aku minta maaf atas semua hal yang aku sembunyikan Gina,"
Aku menatapnya,"Apa makhsudnya ini Han, jelaskan semuanya!" Aku berseru dengan nada keras. Apa semua ini.
"Kita bertiga ingin di jadikan bahan pesugihan pak Hendro, dan karna Angga datang lebih dulu dia mati matian di pukuli oleh anak pak Henro sebagai balasan karna tidak mau membawa kalian ke sana dengan cepat. Setelah kamu datang dan mengikat kalian berdua di ruangan itu, ada seseorang yang memberitahu ku terkait ini, iyaa Gina, nenek itu." Reyhan berhenti dan mengatur nafasnya kemudian melanjutkan ceritanya.
"Mungkin kamu akan bertanya terkait bagaimana aku bisa berbicara dengan nenek itu? Maaf kan aku Gina, sangatsulit untuk di percaya, Dhani, waktu nya kamu masuk Dhan," Teriak Reyhan.
"Dha..Dhani, siapa yang kamu maksd Dhani Han, Apa makhsud semua ini Han..."Tanya ku kebinggungan.
"Hay Regina, kenalin aku Dhani, aku kembaran Reyhan."
Putri ikut berbicara. "Gina, aku minta maaf tidak memberi tau ini karna bukan waktu yang tepat, tapi hari ini semuanya akan kami beritau tanpa sedikitpun gak ada di tutup tutupi,"
Aku terdiam berusaha mencerna semua kejadian ini. Emosiku naik, bagaimana putri tidak memberitahu soal ini, dia sahabat ku selama ini tapi malah ikut ikutan menutupi perihal ini. Aku menangis dan benar benar gak bisa menahan diri untuk marah. Reyhan memeluk dan mencoba menenangkan ku. "Apa bisa kami lanjutkan sekarang Gina,?" tanya Reyhan sambil memeluk erat aku. Aku mencoba mengatur emosi ku dan menghapus air mata ku, walaupun terus mengalir tanpa ku sadari. Reyhan pun tanpa sadar mengeluarkan air matanya dan tak kuat untuk bercerita lagi,
"Kamu tetap di samping Gina Han, biar aku yang melanjutkan. Aku dan Reyhan adalah saudara kembar. walaupun begitu aku bertemu dengan REyhan pun baru baru saja di karenakan kami tinggal terpisah. Reyhan mengalami kecelakaan hingga dirinya mengalami koma dan tidak tau bagaimana dia meminta bantuanku untuk bertukar tubuh sesekali dengan nya agar dia masih bisa menjalankan kehidupannya dengan normal. Saat tubuh kami di tukar aku hanyalah arwah yang berpergian tanpa Fisik, sama seperti Rio," Dhani memberhentikan kalimatnya dan Rio datang menghampiri kami.
Rio menyapa ku tapi aku hanya memberi senyum karna tak kuasa berbicara lagi. "Reyhan pun sama seperti kami Gina, hanya seorang arwah yang hidup ketika bertukar raga. Entah magic bagaimana tapi inilah yang terjadi. Tapi kamu tidak perlu khawatir Gina soal semuanya, Reyhan tersadar dari koma nya setelah peristiwa di caffe itu. Saat aku menolong kalian aku datang sebagai arwah dan bisa dengan mudah menyelinap. Aku berhenti sampai sini Gina, kamu harus bersiap siap pulang malam nanti. Yang penting separuh dari cerita ini adalah inti yang mengganjal bagi kami jika tidak di ceritakan," Dhani menghela nafas lega.
"Lantas, bagaimana dengan dengan wanita tua itu?" tanyaku.
"Itu biar Rio yang ceritakan kak, tapi besok ya kak, Besok Rio ikut ngumpul di rumah kak Gina," Seru Rio.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oke semuanya, happy Reading dan sampai jumpa di bab berikutnya. Makasih banget ya sampai di titik ini, sukses semuanya, muach.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEDA DUNIA
Fiksi RemajaTubuhku terlempar lima kaki dari awal aku berdiri. Karna suara itu aku mendatanginya hingga aku berada di sini.. Darah ku membasahi jalan. Sebenarnya siapa dia,kenapa selalu mengganggu ku..