Spontan aku berteriak karna khawatir sekaligus kaget.
"Putriiiii, kenapa puttt????
Putri menjawab sambil teriak..
" Kecoak terbangggggggggg,,, Aaaaaaaaaaa, geli bangetttttttt""Ya ampun Putriiiiiii..., kirain apaa! Aku khawatir banget loh, cuma kecoak rupanya, Argh" aku berseru kesal.
"Ihhhhh, geli tau gak!" Putri masih berceloteh kemudian duduk di samping ku.
Beberapa saat berlalu, rembulan mulai menggantikan sinar matahari dan mulai menyinari kegelapan yang menghampiri.
Aku mencoba berlatih untuk duduk agar kesembuhan cepat berdamai dengan ku lagi.
Tok tok tok...
Suara pintu di ketuk..
"Silahkan masuk...
Rupanya itu Dokter yang membawa obat- obatan.
"Ini obat nya di minum sehabis makan ya, untuk pemulihan agar lukanya cepat kering. Besok pagi saya akan kembali lagi ke sini untuk ganti perbannya."
"Loh, dok? Obat-obatan nya sudah di bayar? Saya belum ada keluarkan uang sepeserpun loh untuk tebus obat-obatan ini," tanya ku binggung.
"Iya, gkpp Gina,, udah aku bayar.. Kamu jangan khawatir ya soal pengobatan dan lain-lain," ucap Reyhan tiba-tiba datang dari balik pintu.
"Baiklah, saya permisi dulu," Ujar dokter kemudian melangkah pergi.
Setelah dokter pergi, aku langsung bertanya
" Tap.... Tapii.....
"Udah gak usah tapi-tapian.. Soal biaya rumah sakit dan pengobatan aku yang biayain,titik. Kamu fikirin kesembuhan kamu aja dulu," Reyhan memotong pembicaraan ku.
"Ya ampun Han, makasih ya. Tapi aku janji bakalan ganti." ucap ku.
"Terserah kamu aja, yang penting fikirin kesembuhan kamu dulu.. Sekarang baru bisa duduk loh, jangan tambah-tambahin penyakit mikirin soal biaya dan lain-lain." Ucap Reyhan di buntuti dengan saran.
Ya.. Apa lagi yang ku bisa selain berkata "iya" dan menggangguk. Aku juga bener bener butuh.
"Widiiiiiiii,,,, so sweet banget sih pake nolak-nolak kan segala. Klo gak mau sini uangnya buat aku beli pecel ayam aja, lapar nih. Ahahahahhaa," Putri langsung terhubung ke pembicaraan.
"Nyambung aja ya Put, ahahaha. makan mulu fikirannya," Goda Reyhan.
"Yaudah deh Han, aku keluar dulu ya cari makan, laper nih soalnya. Jagain tuh sih tukang nolak, bye....."
Putri berlalu kembali meninggalkan ku dengan Reyhan berdua di ruangan ini.
Reyhan beranjak ke sampingku.
"Kamu udah enakan Gin? Oiya, aku bawa sesuatu nih,"
Reyhan langsung mengeluarkan coklat dari pelastik hitam yang di bawanya dan memberikannya pada ku.
"Coklat?" Kenapa kamu bawa coklat?"
aku bertanya sambil menggenggam coklat itu.Kemudian Reyhan menatapku dengan matanya yang indah juga ekspresi wajahnya yang sedikit tersenyum itu kemudian berucap.
"Kamu tau, hidup yang pernah ku alami gak semanis coklat ini, tapi semenjak aku setengah hidup ini, aku ngerasa yang ku alami sekarang begitu manis.""Hahh? Setengah hidup? Hidup yang pernah kamu alami?. Kan kamu masih hidup Han, kok setengah setengah. Ohh jangan jangan kamu kakek cangkul ya? Wahhhh,,, takut... Ahahahahhahahaha."
Aku yang binggung tentang kalimat Reyhan kemudian membalasnya dengan candaan."Yaaa, begitulah. Aku adalah kakek cangkul. Dan lihat.. Yang di depan ku sekarang adalah nenek gayung, Huahaahhahahahahhahahahahaahhahahahahahhahahahaha".
Aku yang tidak tahan sontak tertawa dengan keras karna candaan Reyhan yang bener bener kaya joks bapa-bapa.
Kemudian Reyhan menarik kursi dan membawa kursi itu ke sebelah ku, dia duduk sambil kembali mengeluarkan kalimat. "Tapi.. Aku serius Gin" Reyhan yang berkata demikian membuatku penasaran dan membeku.
Seketika dia meraih tangan ku dan menggenggamnya.
Jantung ku sontak berdebar, menatapnya dengan sangat serius. Kemudian ia melanjutkan kalimatnya..
"Semenjak aku menolong seseorang di jalan itu, aku merasa ada sesuatu yang berbeda. Ke pahitan hidup yang ku rasakan berubah sekarang. Ada sesuatu yang gak bisa ku katakan tapi yang jelass.. Setelah aku ngobrol, becanda dan saat di dekat dia, buat semangat ku untuk kembali hidup itu ada. Hidup yang ku alami membuat aku merasa mati. Soal kenapa aku membawa coklat?coklat yang manis ini menceritakan tentang kamu.. Memang kita baru aja kenal tapi Ginn, kamu mau gak.. Jadi sesuatu yang ber....."
Tok tok tok....
"Hayyy... Aaaaaaaaa,,,, Akuuu bahagiaaaa bangettt. Kalian tau gak,, tadiiii.. Aku ketemu Reno. Terussssss...... Tau gk apa yang terjadi??? Renoo ajakin aku dinner besok. Uwaaaaaaahhhh, bahagia banget tau gak."
Tiba-tiba putri datang dan bercerita tentang pengalamannya barusan.
Karna Putri datang jadi Reyhan tidak melanjutkan yang dia mau omongin. Kami dengan cepat nya menyembunyikan tangan kami karna takut si mercon itu mengejek lagi.
Tapi.. Reyhan tadi Mau ngomong apa ya,, duh sial. Putri sihh.. Fikir ku kesal.
"Heyyyyyy, kok pada diam aja sihhh... Tau ahh rese kalian." Tegas Putri sambil melipat tangan dan memalingkan wajahnya seperti anak kecil.
"Hehh, ada yang ngambek nih, Hahahaha..
Oiya Put, Reno yang kamu maksud itu Reno teman sekelas kita apa bukan?"
Kata ku berupaya membalikkan moodnya".Putri kembali tersenyum dan melanjutkan jawabannya..
"Ya iyaaa lahh, siapa lagi.. Huhuuu, Reno.. Reno. Oiyaaa Reyhan, kamu sore besok harus sudah di sini ya jagain Rengginang ini, soalnyaaaa,aku mau siap-siap buat Dinner sama Reno besok .. Uwuuuu. " Jawab Putri sambil kegiranggan.
" Oke, siap komandan.. Laksanakan.. Ahahahhaha. Oiya, aku nginap di sini dulu ya.. Biar jaga in kamu nya bisa gantian sama Putri. Kalo soal ijin dan lain-lain aman kok, Orang tua ku lagi di luar kota soalnya.. Tenang, aku gak bakal macem macem kok", Jawab Reyhan.
"Serius gakpp Han?? Makasih yaaa.. Maaf banget udah ngerepotin kalian berdua".
Ucap ku.Jujur senang banget Reyhan tidur di sini.. Rumah sakit ini bakal jadi sesuatu yang paling aku ingat sampai kapan pun.
"Yayayayayaya, baliklah. Besok jam 6 aku balik biar gak telat ke sekolah, aku lagi senang banget nih. Jadiiii apa pun yang kamu butuhin tinggal bilang aja,pasti aku bantuin. Yaudah deh mau ke toilet dulu, bye..."
Ujar Putri dan langsung keluar menuju toilet yang harus melewati dua ruangan rawat yang berada di belakang ruangan rawat ku.
Putri berjalan dan memandangi 2 ruangan itu dengan seksama..
Seketika tepat saat matanya menghadap ke satu ruangan yang lampunya berwarna kuning, dia melihat satu pasien laki-laki terbaring di atas ranjang rumah sakit itu, kemudian Putri berbisik,
"Loh?itu Reyhan bukan sih? Kok mirip Reyhan ya... Hmmm, Iya gak sih.... Aku samperin aja kali ya"
Langkah demi langkah putri mendekati pintu masuk ruangan itu....... Sampai akhirnya dia berdiri tepat di depan pintu masuk dan ingin melangkahkan kakinya lebih dekat dengan pasien pria itu..
_______________
Hemm, Terus ikutin ceritanya sampai selesai ya. Kalo suka sama ceritanya tekan bintangnya. Dan di tunggu banget komen dan juga saran saran dari kalian semua.. Sampai jumpa di Bab selanjutnya ya.. Dahh
KAMU SEDANG MEMBACA
BEDA DUNIA
Teen FictionTubuhku terlempar lima kaki dari awal aku berdiri. Karna suara itu aku mendatanginya hingga aku berada di sini.. Darah ku membasahi jalan. Sebenarnya siapa dia,kenapa selalu mengganggu ku..