Extra Part

2.1K 153 4
                                    

Seorang pria berjas hitam menangis tersedu-sedu. Membuat para tamu yang hadir diacara resepsi pernikahan Zinza dan Gio mengerutkan dahi, bingung dengan tingkah pria itu di depan pasangan pengantin.

Bahkan laki-laki itu belum turun dari panggung pengantin selama dua jam lamanya. Tamu-tamu yang awalnya menganti untuk bersalaman dengan mempelai penganti

Bukan, bukan acara nangis-nangis diacara nikahan mantan. Tapi tangisan Raja, teman lama Gio yang tidak rela Gio mendahului ia menikah.

"Huaa... gak rela woy! Gak rela!"

"Harusnya gue yang nikah duluan! Surat undangnya juga udah gue sebar. Bisa-bisanya kalian nikah ngedadak!"

"Ck. Gue yang jomblo dari lahir aja santuy. Setidaknya lo udah punya calon kan? Dari kemaren pas akad lo nangis-nangis terus! Alay tau gak!" Omel Veon yang agak ngeri melihat tingkah sahabatnya.

"Yon, bawa temen lo balik gih! Tamu-tamu udah pada ngantri itu. Gue juga belom ngucapin selamat nih buat abang ipar gue."

Veon melihat antrian tamu-tamu Gio dan Zinza. Dan benar saja, antrian tersebut sudah mulai ramai kembali. Dengan usaha keras dan niat yang ikhlas Veon menarik paksa Raja untuk turun.

"Pokoknya semoga samawa ya bro. Gue mau ngusir anak alay ini dulu, nanti gue balik lagi kok buat makan." Ujar Veon yang sudah membawa Raja turun dan dibalas tatapan lega oleh para tamu.

***

Veon menghembuskan nafas lega setelah berhasil membuat raja kembali normal. 'Kembali normal'dalam artian tidak menangis-nangis kembali di atas pelaminan.

Matanya menatap bahagia pada pasangan pengantin, secercah rasa iri yang datang langsung ia hempaskan jauh-jauh. Melihat sahabat-sahabatnya yang sudah memiliki pasangan membuat Veon menghela nafas panjang, padahal diantara persahabatan mereka dulu ia lah yang berencana menikah paling awal.

'Byur' tumpahan jus membuat lamunan Veon buyar.

Seorang gadis berkebaya soft pink di hadapannya menunduk dalam sembari memilin ujung jilbab yang berwarna senada. "Lea gak sengaja om, maapin Lea ya?" Lirih gadis itu.

"Jangan bilangin Bu Guru Putri ya om-eh maksud Lea Tante Putri."

Veon menyunggingkan senyum konyolnya. "Ada itik makan kayu. Neng cantik taarufan yu."

Gadis itu langsung menatap tajam Veon.  "KAK ARDEO!! ADA OM-OM GODAIN LEA." Teriakan Lea sontak membuat para tamu menoleh. Gio yang berada di atas pelaminan pun menatap tajam Veon yang menggoda keponakannya. Ardeo sang kakak juga ikut menatap tajam Veon.

"Cantik banget." Jodoh gue Gumam Veon dengan menambahkan doa di dalam hatinya.

"Iya dong, emangnya om?! Jelek banget kayak kuda."

'Jleb' tapi tak urung Veon menampilkan senyumnya. Gadis di hadapannya berarti mengaminkan doa dalam hatinya.

"Aku ambil makanan dulu ya, bilangin ke kakak kamu sama om kamu. Kalo jodoh itu enggak kemana, sampai ketemu lagi cantik."




Selesai

Azinza [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang