Zinza bangun dari tidurnya dengan mukena yang masih melekat di tubuhnya, Zinza terbangun saat mendengar azan subuh. Terkadang Zinza sangat iri dengan anak-anak yang dibangunkan tidurnya dengan teriakan mamanya. Zinza juga iri dengan anak-anak yang baru bangun tidur sudah mendengar ocehan orang tuanya.
Zinza berangkat dengan jemputan yang setia menunggunya, angkot. Zinza berangkat dengan menggunakan masker untuk menutupi wajahnya yang membiru karena tamparan yang semalam ia dapatkan.
Baru saja Zinza akan memasuki kelas, semua siswi kelas XI MIPA 5 langsung menghampiri Zinza. "Zin!! Kenalin cogan nya sama gue dong." Ucap salah satu siswi XI MIPA 5. Zinza menatap Syifa dengan tatapan bertanya.
"Astaga! Bisa gak kalian bubar!! Kasian tau Zinza baru dateng." Perintah syifa, yang membuat dirinya seketika mendapat tatapan sinis.
"Zinza mana hp lo?" tanya Lisa. Zinza langsung mengeluarkan handphonenya memberikannya kepada Lisa.
Syifa dan Lisa sangat terkejut saat Zinza memberikan handphonenya kepada Lisa. "Zin hp kamu tuh bagus, tapi kenapa ga ada aplikasi yang bener di hp kamu. Cuma aplikasi bawaan sama permainan masak-masakan doang?" Syifa menatap handphone Zinza miris.
"Nih liat!" perintah Lisa membuat Zinza terkejut, untung saja Zinza memakai masker. Jadi bisa menutupi wajah terkejutnya.
Lisa mendownload instagram di handphone Zinza, kemudian membuka akun lambe turah SMA Gema. Di situ ada foto Zinza, adik kelasnya yang kemarin, Zarhan, dan ilyas. Untung saja di situ jilbab Zinza sudah berada di posisi semula. Akun itu memposting foto-foto Zinza yang hampir menampar adik kelasnya kemarin.
"ini yang bikin anak-anak Gema kaget, di postingan ini banyak cogan dari sekolah lain yang komen ngebelain lo. Selebgram-selebgram juga banyak yang ikut ngebelain lo." Kata Lisa sambil menunjukan handphone itu ke Zinza. Zinza sebenarnya tidak terkejut, karena memang itu adalah teman-teman zinza di SMA nya dulu.
Lisa menggebrak meja. "ANJ! GILA ZINNNN! LANGSUNG BANYAK YANG NGEFOLLOW LO! PADAHAL AKUN LO ENGGA ADA FOTONYA." Teriak Lisa membuat semua anak kelas XI MIPA 5 yang kepo mengerumuni Zinza.
"Apa nama instagramnya bidadari gue?" Tanya gilang.
"Oh @Azinza_Gema, (aku bikin nama ig nya ngasal ya hehe) lah iya auto jadi selebgram lo zin, follback gue ya Zin!!" ucap Maya.
***
Bel istirahat sudah berbunyi, perut sebagian orang juga telah berbunyi minta diisi. Termasuk Syifa yang meninggalkan Zinza ke kantin.
"Zin syifa laper banget, Syifa duluan ya?" ucap Syifa berlari sambil memegang perutnya.
Lisa menepuk punggung Zinza. "Zinza lo mau ke kantin?" Zinza menggeleng.
"Masjid. Dhuha. Mau ikut?" tanya Zinza dengan nada bawaannya, dingin.
Lisa cengengesan. "Enggak dulu ah, gue duluan ya?" Zinza mengangguk.
Zinza masuk ke masjid yang masih ada di area sekolahnya. Sepi dan damai, itu yang Zinza rasakan saat masuk ke dalam masjid. Selesai melaksanakan shalat dhuha Zinza membuka Al-Qur'an. Tanpa Zinza sadari, air matanya turun dengan sendirinya saat melantunkan ayat suci Al-qur'an. Dan tanpa Zinza sadari juga seseorang di balik hijab penutup merasakan kesedihan yang Zinza rasakan.
"Seberapa beratkah masalahnya?" gumam Ikhwan di balik hijab.
Setelah mendengar bel masuk, Zinza segera bergegas merapikan mukenanya. Mungkin seminggu ini Zinza akan menjadi anak baik. Sisanya? Lihat saja nanti.
"Zin!!! Tau engga? Sekarang jamkos tau. Gurunya pada rapat, ikut Syifa yu! Ngevlog." Tanpa menunggu jawaban dari Zinza, Syifa sudah menarik tangan Zinza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azinza [Selesai]
Spiritual"Percuma lo pake jilbab lebar, tapi suka bully orang! Enggak pernah diajarin sopan santun ya lo?!" "Gue pake jilbab bukan karena gue orang baik, gue berjilbab karena gue sayang abi! dan camkan ini mama gue emang enggak ngajarin sopan santun!!" Zin...