Zinza berjalan masuk ke kelas XI MIPA 5 mengikuti bu Wida, guru fisika yang akan menjadi wali kelasnya. Guru di depan Zinza berdesis mendengar kebisingan di dalam kelas. Lebih tepatnya para siswa perempuan yang berisik, sedangkan siswa laki-laki yang sok cool hanya tersenyum kecil melihat Zinza masuk ke kelas mereka.
"Lah Maya! mana bad boynya? Percuma dong gue dandan dari subuh gini kalo yang dateng cewek!" ucap salah seorang murid yang dandanannya sebelas dua belas dengan cabe pinggir jalan. Zinza bergidig ngeri melihat dandanannya.
"Jih mana gue tau kalo murid barunya cewek, kan gue cuma dapet info bahwa muridnya dari SMA Atmosfer." Ucap Maya, pemegang akun lambe turah SMA Gema.
SMA Atmosfer memang terkenal dengan banyaknya populasi bad boy nya yang ganteng-ganteng. Mungkin mereka pikir akan ada bad boy ganteng masuk ke kelas mereka, kemudian memilih salah satu dari mereka tuk menjadi kandidat selir-selir tersakiti. Karena SMA Atmosfer bukan hanya terkenal dengan orang ganteng, tapi juga playboy cap kakap.
"ANAK-ANAK BISA BERHENTI SEBENTAR NGOBROLNYA?!" Teriak bu Wida yang suaranya dapat mengalahkan kebisingan di kelas.
Setelah kelas hening, bu Wida mulai berbicara kembali. "Anak-anak kita kedatangan murid baru dari SMA Atmosfer, silahkan perkenalkan diri nak."
"Azinza Putri." Hanya itu yang diucapkan Zinza membuat seluruh penghuni kelas melongo.
"Ada yang mau di tanyakan tentang Azinza?" tanya bu Wida. Seluruh siswa laki-laki mengangkat tangannya.
"Pertanyaannya harus berbobot, jika tidak berbobot pertanyaan dihentikan!" Lanjut bu Wida membuat banyak siswa itu mengurungkan niatnya untuk bertanya.
Seorang murid laki-laki mengangkat tangannya. "Iya Gilang? satu pertanyaan 5 detik." Lagi-lagi membuat para siswa melongo.
"Azinza mau gak jadi bidadarinya abang?" pertanyaan dari Gilang membuat seisi kelas bersorak kesal.
Zinza menghela nafas panjang, buang-buang waktu. "Bisa saya duduk bu?" pertanyaan Zinza membuat sorakan murid-murid terhenti.
"Silahkan duduk Azinza, di sebelah Syifa." Ucap Bu Wida.
"Syifa, lambaikan ta-" belum selesai guru itu berbicara, Zinza sudah berjalan menuju tempat duduknya. Untung saja Zinza sudah tau Syifa, jadi tak perlu membuang waktunya untuk bertanya.
Syifa tersenyum. "Hei Zin kita ketemu lagi, emang jodoh tuh enggak kemana."
Lisa membelalakan matanya. "Tobat syif, lo cewek! dia cewek!"
"Maksud Syifa kan tadi jodoh temenan." Syifa memajukan bibirnya.
"BUKA HALAMAN 108, KERJAKAN KEMUDIAN KUMPULKAN!" Teriak guru di depan.
Syifa mengusap dadanya. "Astagfirullah. Emang Zin, pak Budi suka teriak-teriak bikin kaget orang. Sabar aja ya di kelas ini."
***
'tring tring tring' bukan bunyi sepeda roda dua yang ku dapat dari ayah. Suara bel istirahat itu membuat kegiatan belajar mengajar terhenti.
"ZIN ZIN ZIN!!!" Teriak Syifa membuat sang pemilik nama yang sedang tidur menjadi terbangun.
"Kasian dong bidadari gue masa diganggu bobo cantiknya!" ucapan Rasya si playboy kelas sukses mendapat lirikan maut dari Lisa dan Syifa.
"kasian dong, masa bidadari gue dipanggil jin! Orang cantik dibilang jin!" Ucap Juna ketua kelas XI MIPA 5 yang diabaikan Syifa.
"Zin, kantin yu?" zinza berdiri tanpa berkata kemuadian berjalan. "Hm"
Sesampainya di kantin Zinza langsung menempati meja kosong bersama Lisa dan Syifa. Syifa melambaikan tangannya ke orang yang sedang membawa makanan.
"Mang Cecep, di sini. Sesuai 'kan sama yang sama Syifa pesen di DM?"
mang Cecep mengangguk. "Iya neng somay 5, bakso 4, teh manis 3?" Syifa mengannguk sambil memberikan uang ke mang Cecep. "Itu teh siapa neng? Selebgram apa youtuber?"
"Temen syifa mang, eh kayanya kita bakalan jadi sahabat juga deh, kita chair mate juga iya kan Zin? Iyalah pasti." Syifa menjelaskan dengan antusias.
"Yaudah atuh mamang teh mau ngelayanin yang lain ya, permisi."
Syifa menggeser makanannya ke depan Zinza dan Lisa. "Makan nih, Syifa yang traktir."
Lisa menatap syifa curiga. "banyak banget. Tulus ga nih trak---"
'byurr' tanpa sengaja ada seorang siswi menumpahkan minuman ke jilbab Zinza.
Zinza bangkit dari duduknya. "Apa-apaan ini?" tanya Zinza datar dan dingin.
Gadis itu buru-buru mengusap jilbab Zinza, mungkin gadis itu berpikir dengan mengusap, jilbab Zinza nya itu akan kering dengan cepat. Karena terlalu cepat mengusap, jilbab Zinza terlepas.
Hening, tidak ada yang bersuara. Tidak ada yang bergerak, semua yang ada di kantin seperti mematung seketika. Lisa yang berada di sebelah Zinza langsung mengambil jilbab Zinza.
Orang-orang mulai berkerumun melihat kejadian itu. Mereka suka keributan.
Zinza langsung memakai kembali jilbabnya saat Lisa memberikan jarum pentul yang selalu Syifa bawa dikantongnya dalam kotak.
Mata Zinza berkaca-kaca. "APA-APAAN INI HAH?!" Adik kelas di hadapannya bergetar ketakutan, menundukan kepalanya saat melihat kakak kelasnya semakin marah.
'byurr byurr' dua gelas es teh di meja berakhir di kepala adik kelasnya. Tangan Zinza yang hampir melayang ke pipi adik kelasnya terhenti saat seorang siswa berdiri di depan adik kelas nya untuk melindungi.
Siswa dengan almet OSIS masuk ke dalam kerumunan siswa siswi yang melihat kejadian itu. "Heh enggak tau malu baget sih lo!! Murid baru ngebully adek kelas! Mau caper lo?! Iya? Percuma lo pake jilbab lebar tapi suka bully orang! Engga pernah diajarin sopan santun ya lo?!" OSIS dengan name tag Zarhan putra itu terlihat sangat tidak suka dengan Zinza.
Mata Zinza berkaca-kaca. Rasanya sangat sakit, padahal Zinza tidak mengenal orang itu. "Gue pake jilbab bukan karena gue orang baik, gue berjilbab karena gue sayang abi!! Dan iya bener kata lo, ibu gue emang engga ngajarin sopan santun!!" Teriak Zinza tepat di depan wajah Zarhan, lalu pergi berlari meninggalkan kerumunan.
Syifa dan Lisa berdiri. "Puas lo maki-maki anak orang?! OSIS macam apa lo?! Lo lagi Ilyas, ketua rohis macem apa hah?! Maen hakim aja noh yang salah dia bukan Zinza!! Jilbab dia kebuka gara-gara dia!! Wajarlah Zinza marah." teriak Lisa sambil menunjuk-nunjuk adik kelasnya. Teriakan Lisa membuat Zarhan merasa bersalah.
"Udah yu Lis marahnya, kita susulin Zinza." Ajak Syifa sambil menarik Lisa keluar dari kerumunan.
"BUBAR!! BUBAR!! YANG REKAM KEJADIAN TADI, TOLONG HAPUS!!" Teriak Zahran membuat kerumunan itu bubar.
Hola! Makasih udah baca <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Azinza [Selesai]
Spiritual"Percuma lo pake jilbab lebar, tapi suka bully orang! Enggak pernah diajarin sopan santun ya lo?!" "Gue pake jilbab bukan karena gue orang baik, gue berjilbab karena gue sayang abi! dan camkan ini mama gue emang enggak ngajarin sopan santun!!" Zin...