Keping 31 : Be Mine, Sweety

485 100 56
                                    

-yok senyum dulu yok!-

-yok senyum dulu yok!-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Happy reading

🌻🌻🌻

Mila, untuk pertama kali dalam sejarah perpangkuannya meletakkan kepala seorang pria di atas pahanya. Tepat berhimpitan. Hanya berbatas dengan celana tidurnya.

Jujur, sebenarnya Mila agak merasa geli. Sensasinya sangat-sangat berbeda saat ia melakukannya dengan Rumaisha.

Tapi mau bagaimana lagi, Mila takut dianggap hanya sedang uji nyali, coba-coba, maka dengan sangat dewasa ia berusaha untuk terlihat sama sekali tak terganggu dengan kepala Arqam yang nemplok di pahanya.

"Ngapain liatin Mila gitu amat, Kak?" Mila menahan rasa gugupnya ketika ucapan asalnya untuk menyucikan Arqam dibalas dengan tatapan mengerihkan oleh lelaki itu.

Arqam menghembuskan napas dengan kesal.

"Mila salah ngomong emang? Nggak 'kan?" Mila mengeluarkan pembelaan diri yang menurutnya pantas untuk dilakukan.

"Di mata lo, apa gue sebentuk kotoran ha?" Arqam mengepalkan jemarinya. Dan perlahan membawa tubuhnya bangun dari pangkuan Mila.

Sayang, lagi-lagi, belum utuh lelaki berhidung mancung itu memisahkan kepalanya dari paha Mila, sang istri telah lebih dulu menahan pundaknya. Sok berani menekan kuat.

"Nggak asik gaya lo Mil." Arqam bergumam dengan senyum yang disembunyikannya. Entah mengapa suka diperlakukan seperti itu oleh si gadis manis.

"Diam aja napa Kak? Sekali-kali nurut Mila 'lah!" Mila membalas ketus, "lagian Mila cuman mau bantu Kak Arqam, mau jadi temen yang bisa diandalin."

"Ya tapi nggak gini juga Mil. Kenapa posisi gue malah terkesan sok imut? Sok manja-manjaan." Arqam berkata apa adanya, mengutarakan ketidak-nyamanannya. Masih berusaha bangkit dari pangkuan Mila.

"Wah, bener-bener minta disuciin nih Oom Oom." Mila menggerutu pelan, tersenyum nakal.

Gadis manis itu menundukkan wajahnya ke bawah, tepat ke arah wajah Arqam. Lalu mengerucutkan bibirnya perlahan, berakting seolah-olah ingin menciumi lelaki itu.

"Mil- Mila! Lo- lo, istighfar Mil! Istighfar woi!" Arqam gelagapan. Pikirnya Mila benar-benar akan merenggut kesuciannya.

Mila tak hiraukan wajah kacau Arqam. Dengan santai ia semakin merendahkan wajahnya. Dan didetik kelima saat wajah mereka hampir bertemu, Mila kembali ke posisi awal. Kemudian berkata dingin, "kenapa Kakak panik? Takut kalo beneran Mila suciin? Iya?"

Arqam diam. mencoba mengatur napasnya susah payah.

"Kalo takut, makanya nurut!" Mila memaksa sang suami untuk patuh pada instruksinya. "Rebahan bentar sampai Kakak ngerasa nyaman. Nggak lama juga nggak masalah."

ArqaMilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang