Keping 60 : Pertarungan Kita (1)

356 96 34
                                    

(With You - Hoaprox)

(With You - Hoaprox)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

-❤-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-❤-

Happy reading

🌻🌻🌻

Adalah doa, senjata paling ampuh yang dipunya dan kepemilikannya tak harus urus surat izin terlebih dahulu.

Adalah doa, tiket ajaib untuk berkomunikasi secara langsung pada Penguasa Langit tanpa perantara dan hasilnya pasti luar biasa.

Adalah doa, yang kini menjadi pelindung Rumaisha dan membuat gadis comel itu terjaga padahal baru lima belas menit lamanya ia terlelap tak sadarkan diri.

Hebat memang, dibelahan sana enam orang dewasa sedang membumbungkan doa-doa mereka ke langit agar Rumaisha tetap baik-baik saja. Dan di sini, apa-apa yang dipinta oleh enam orang itu ternyata sedang bekerja tanpa cela.

Lewat doa, Allah ubah apa-apa yang mustahil. Melalui doa, Allah perbaiki apa-apa yang keliru. Jangan pikirkan bagaimana cara kerjanya, cukup percaya saja... bahwa bersama Allah... segalanya selalu luar biasa. Selalu.

Normalnya dengan dosis bius yang Adrian berikan pada Rumaisha, gadis comel itu baru akan terjaga lima hingga tujuh jam lagi. Tapi kini, hanya dalam hitungan menit, di atas pangkuan Adrian, Rumaisha sudah membuka matanya.

"Ruru mau pipis-, Ruru nggak tahan-, Ruru sesak pipis-" Suara serak Rumaisha terdengar samar. Dan itu sukses mengejutkan lima lelaki di sekitar si comel, terutama Adrian yang sedang memangkunya erat.

Adrian merendahkan tatapannya, menunduk ke arah Rumaisha, "kenapa... kenapa bisa sadar secepat ini?"

"Om, Ruru sesak pipis." Rumaisha menengadah ke arah Adrian, menahan rasa takutnya dalam-dalam, tak peduli dengan tatapan heran Adrian. "Kalo Ruru pipisin celananya Om, Om jangan marah ya ama Ruru, nggak tahan lagi soalnya."

"Eh eh eh, tahan, tahan dulu. Jangan pipisin Om!" Adrian panik seketika. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengulurkan tangannya dan memukul-mukul kursi supir yang ada di depannya, "berhenti di sini! Berhenti, gue nggak mau diompolin nih anak."

ArqaMilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang