Keping 45 : Patuhi Kak Arqam

469 89 60
                                    

(Pejantan Tangguh)

Ajari aku tuk jadi pejantan tangguh

Mungkin terlalu lama aku t'lah bersembunyi

Menatap matahari pun aku tak mampu

Udara malam pun terlalu menusuk langkahku

Di persembunyian aku menari

Di persembunyian aku bernyanyi

Pejantan tangguh

.

-maaf jika kepanjangan teman, semoga tak bosan-

.

Happy reading

🌻🌻🌻

Ini adalah hari yang panjang, tidak hanya bagi Arqam, tapi juga bagi semuanya.

Besok wajah Juan akan terpampang dibanyak media pemberitaan. Dan itu sudah hukum alam. Tak bisa diubah. Dia menawarkan diri, maka dia akan menerima dampaknya.

Juan pasang badan. Tegas membatasi hal yang tak boleh dan boleh publik ketahui tentang keluarga Bossnya.

Juan mungkin akan mendadak terkenal, menyandang gelar good speaker with good smile. Sayang, seterkenal-terkenalnya dia nanti, hanya orang-orang terdekatnyalah yang tahu kalau dia itu mengidap penyakit hati yang langka obatnya, kesepian.

Juan oh Juan, ternyata benarlah kiranya. Di dunia ini, rupa bukanlah segalanya. Meski terkadang segalanya memang berawal dari penilaian terhadap rupa.

Jika di luar rumah Juan berusaha menghadapi banyak wartawan dengan mempertahankan senyum dan kepala dinginnya, maka di dalam rumah Tania sudah kacau balau karena ulah Rumaisha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika di luar rumah Juan berusaha menghadapi banyak wartawan dengan mempertahankan senyum dan kepala dinginnya, maka di dalam rumah Tania sudah kacau balau karena ulah Rumaisha.

Meski sudah disampaikan berkali-kali bahwa tidak ada yang sedang berpesta, Rumaisha tetap ngotot meminta Tania dan Ratna membantunya menghias ruangan dengan potongan kertas dan boneka. Dan jika maunya tidak dituruti, maka jelas sudah, bencana pasti akan menghampiri Tania.

Digigit, ditarik rambutnya, dislepet dahinya, dicakar, atau ditendang adalah daftar menu yang siap Rumaisha sajikan jika Tania tak mau membantunya menghias ruangan.

Para pelayat sesekali bertanya pada Ningrum karena heran atas aksi Rumaisha, Tania dan Ratna. Tapi Ningrum hanya bisa menjelaskan seadaanya sambil meminta maaf berulang kali, memaksa para pelayat untuk memahami bahwa Rumaisha masih anak-anak. Memohon agar orang-orang maklum dan berbelas-kasihan pada Nona Mudanya.

 Memohon agar orang-orang maklum dan berbelas-kasihan pada Nona Mudanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ArqaMilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang