(You Are The Reason)
I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason
.
Happy reading
🌻🌻🌻
Arqam sudah menghilang di balik pagar. Menyisakan Mila yang masih berdiri mematung dengan satu tangan di dada dan satunya lagi menggenggam erat kulit kuaci.
Gadis manis yang berniat mencari di mana Ayahnya itu untuk hari ini jelas tak bisa melanjutkan rencananya. Sama sekali tak bisa.
Mila menghembuskan napasnya kasar. Memandang lurus ke depan.
Dua detik terlewat, seolah nyawanya baru saja kembali dari berpetualang, Mila terlonjak kaget, berseru heboh pada dirinya sendiri, "Ya Allah, Ya Allah, Mila gumam apa tadi? Mila cinta Kak Arqam? Adoooh. Cinta Kak Arqam? Suka Kak Arqam?"
Mila memukul bibirnya. Tidak sekali, tapi enam kali. Dengan pukulan yang cepat dan bertubi.
Usai ia memukul bibirnya, ia seolah mendengar bisikan ditelinganya, sebuah bisikan yang super egonya* bangun secara sadar. "Nggak boleh Mila, nggak bisa gitu. Kamu harus sadar diri Mila. Kak Arqam bukan levelmu. Bukan. Dan kalian nikah cuman karena sesuatu. Tidak pakai hati. Nanti kalo Kak Arqam ketemu sama cewek yang selevel dengannya, kamu bye-bye Mila. Maka sebelum kamu nanges kejer, cepet bangun, Nduk! Bangun!"
Mila menggeleng cepat, memejamkan matanya sambil beristighfar.
Bukankah menyukai Arqam adalah buah dari rasa kagumnya? Karena sedari awal mengenal Arqam, melihat betapa Arqam begitu total untuk Rumaisha padahal lelaki itu belum pernah berumah tangga sebelumnya, Mila tak bisa bohong untuk tak mengagumi sang Tuan.
Kaya, muda, tampang oke, mau apa saja bisa, tapi Arqam lebih memilih menjadi Ayah dan Bunda untuk keponakan tunggalnya, si comel yatim-piatu yang sudah diberi cobaan hidup yang besar diusianya yang masih sangat kecil.
Padahal kalau ingin menuruti jiwa mudanya, Arqam bisa saja menitipkan Rumaisha entah ke mana lalu dia bersenang-senang dengan hidupnya. Sendiri, bahagia menikmati.
Maka meski super egonya mati-matian menasihati tempatnya dan Arqam berbeda, Mila tetap tak bisa menyangkal kenyataan bahwa Arqam sudah ia persilakan masuk ke dalam relungnya. Duduk dan bertahta. Menguasai semuanya.
Gadis manis itu menyukai suaminya. Menyimpannya sendiri dan selalu menyangkal kalau ia tengah suka.
Gadis manis itu telah jatuh untuk suaminya. Mengaguminya tanpa henti dan sangat rapat menyembunyikan rasa.
Gadis manis itu... ah, tak punya daya apa-apa selain hanya mengadukan segala pada Sang Penguasa. Memapah merendah, memohon untuk dikuatkan kalau-kalau rasa sukanya berbuah lara.
"Tanmi!" Rumaisha berteriak dari pintu, berdiri sambil berkacak pinggang, "kenapa Tanmi nggak masuk-masuk juga? Ruru udah hitung sepuluh bolak-balik nih! Tapi katanya mau nyanyiin Ruru."
Mila yang mendengar suara Rumaisha bergegas mendatangi tong sampah yang ada di sudut teras untuk membuang kulit kuaci sambil mati-matian menghempaskan jauh-jauh perasaan anehnya. Lalu membalik tubuhnya menuju Rumaisha, memasang tampang baik-baik saja, "aduh, maafin Tanmi ya Ruru. Tadi ada yang Tanmi omongin sama Ombi sebelum Ombi balik lagi ke pabrik. Terus Tanmi- Tanmi-"
KAMU SEDANG MEMBACA
ArqaMila
Ficción General[CERITA KE 3] Follow biar Teman bisa baca semua chapter 🤗 🌻 Kategori : baper menantang Bagaimana jika sebuah kecelakaan memaksamu menjadi Ayah sekaligus Ibu untuk keponakan titisan kuaci gorengmu yang aduhai? Itulah yang Arqam alami. Bagaimana ji...