7

4.4K 474 78
                                    

Hallo pembaca dan followers baru, di tulisan babang jangan sungkan buat komen dan ngoceh ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo pembaca dan followers baru, di tulisan babang jangan sungkan buat komen dan ngoceh ya. Di sini kalian bebas ngoceh asal jangan keterlaluan 😘😘

Mereka saling melumat dengan sangat panas, begitupun tangan berotot milik si suami yang asik meremas payudara besar milik si istri. Keduanya sangat terengah karena ciuman panas yang terus terjadi. Hingga akhirnya ciuman terlepas namun tidak dengan meremas payudaranya.

"Ini Nenen mba emang udah gede sejak lahir apa ada yang ramesin?" Tanya Lim dengan terus meremas payudara sang istri.

"Gila kamu Lim, mana ada bayi baru brojol nenennya udah segede melon. Emang aku bayi ajaib apa." Jawab Jennie dengan mendelikan matanya karena kesal dengan pertanyaan Lim.

Lim hanya terkikik karena menyadari pertanyaan bodohnya itu. "Berarti ada yang ramesin?" Lanjutnya lagi dengan terus meremas payudara Jennie.

"Ga ada lah, paling tangan sendiri yang ramesin. Sambil bayangin Lisa yang ramesin." Jennie tersenyum saat ia menyebut nama Lisa, gadis cantik pujaan hatinya yang begitu Jennie gilai.

Melihat itu Lim langsung mendengus kesal, ia cubit dan tarik puting Jennie hingga Jennie menjerit kesakitan. Setelah itu Lim kembali membungkan bibir Jennie dengan lebih panas lagi. Biarkan Jennie menjerit karena ulahnya bukan karena halu-haluan Lisa Blackpink.

Mereka kembali berciuman dengan panas, meremas kedua payudara Jennie dengan nikmatnya. Hingga tak terasa tangan Lim sudah masuk menyelinap ke dalam celana Jennie. Menusuk-nusuk liang kenikmatan milik Jennie.

"Ini mendingan ditusuk penis kamu aja lebih enak dari pada jari panjang yang biasa kotor bekas oli." Ucap Jennie dengan menarik jari Lim keluar dari celananya.

"Mba bisa diem ga sih! Udah nikmatin aja sih mau jari, bibir, idung atau penis juga kan yang penting enak. Ini tuh pemanasan dulu biar ga kaget tu vaginanya. Bawel banget sih. Udah ah males!" Lim akhirnya membelakangi Jennie, kesal karena Jennie terlalu banyak omong.

Jennie menarik tangan Lim namun Lim melepaskan tangannya. "Ih maaf, iya deh bebas mau ngapain aja. Aku diem. Ayo lanjutin." Jennie terus menarik-narik badan Lim namun Lim masih tetap diam.

Tak mau kehilangan momen yang sudah dengan susah Jennie dapatkan, Jennie kembali menggerayangi perut Lim. "Enak aja kamu tidur, udah pengen dari tadi ini." Batin Jennie dengan menggerayangi perut dan dada Lim.

Namun tiba-tiba Jennie menghentikan aksinya saat mendengar suara bel berbunyi. Siapa malam-malam begini yang datang bertamu. "Duh siapa sih, ganggu aja." Jennie menggerutu kesal karena jam 10 malam ada yang datang bertamu.

Jennie lalu bangun dan akan membuka pintu yang sejak tadi di gedor dari luar. Diam-diam Lim mengikuti Jennie dan mengintip dari luar siapa yang datang jam segini. Sialnya mata Lim langsung melebar saat Jennie dan seorang gadis berciuman.

Teman Hidup SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang