23

2.3K 309 21
                                    

Genrenya Romantis Comedi ya gengs, jadi kalau ga banyak ngeswew jangan protes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Genrenya Romantis Comedi ya gengs, jadi kalau ga banyak ngeswew jangan protes. Tetep dukung gue kalau kalian pembaca setia gue apapun ceritanya, ga nuntut NC terus.





Satu minggu berlalu keluarga bahagia ini berada di Korea, belum ada 1 haripun dimana Lim bisa meluangkan waktu untuk anak dan kekasihnya itu. Lim selalu merasa bersalah akan semua kesibukannya akhir-akhir ini, Lim mulai berpikir ulang tentang kelanjutan karirnya di Korea, meski mendapatkan gaji yang besar namun Lim merasa bersalah dengan Lio dan Jennie yang harus menghabiskan waktu di Korea tanpanya, padahal Lim sendiri yang mengajak mereka dan menjanjikan liburan yang indah.

Hari ini Lim akan kedatangan tamu penting dari Indonesia, siapa lagi jika bukan kedua sahabatnya dan para wanitanya itu. Mereka langsung berencana menyusul saat mengetahui jika Jennie dan Lio akan berlibur di Korea. Seulgi yang sudah berubah menjadi kaya akibat menikah dengan Sugar tantenya selalu bertingkah selayaknya dialah orang kaya itu, hmm... Memang Seulgi dan Lim adalah manusia tak tau malu.

"Baby, kapan mereka akan sampai? Aku akan memasak untuk menyambut mereka semua." Tanya Jennie dengan memeluk Lim dari samping.

"Jisoo bilang mereka akan sampai jam 1 siang sayang. Waktu yang pas untuk makan siang. Jangan masak terlalu mewah untuk mereka." Jawab Lim yang masih fokus pada ipad ditangannya itu, Lim memang sedang melihat jadwal kerja dan email masuk.

Jennie merasa bingung dengan tingkah mantan suaminya itu, harusnya mereka menjamu tamu dengan mewah bukan malah mengirit.

"Lho kenapa?" Tanya Jennie dengan bingung.

Lim menyimpan ipadnya dan menatap Jennie. "Mereka orang kaya, jika ingin makan enak bisa beli sendiri. Kita harus banyak mengirit untuk bekal Lio dan anak-anak kita kelak." Jawab Lim, lalu ia menarik Jennie untuk duduk dipangkuannya.

Lim memeluk Jennie dengan erat, menelusupkan wajahnya pada belahan dada Jennie. Nyaman satu kata itu yang Lim rasakan saat ini. Bagaimana tak nyaman jika wajahnya berada disamping dua gunung kembar kesukaannya itu.

"Ih geli tau Lim." Rengek Jennie dengan manja, meski sudah dewasa entah mengapa masih selalu terlihat menggemaskan.

Pada akhirnya aksi menyusui terjadi, dengan senang hati Jennie mengabulkan permintaan bayi besarnya itu, membuka kancing bajunya untuk bisa memberikan akses pada kekasihnya itu.

"Kamu masih datang bulan?" Tanya Lim dengan menciumi leher Jennie, sedangkan tangannya asik meremas payudara Jennie.

"Masih, udah 5 hari sih. Kenapa? Kangen ya sama aku?" Jawab jennie dengan genit, pasangan mesum ini memang tak tau malu.

"Huumm... Abis ini kamu KB deh, pake KB suntik yang 3 bulan biar ga dateng bulan." Pinta Lim lagi, ia pikir supaya tak terganggu saat sedang ingin.

Teman Hidup SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang