Rame ga rame sing penting komen! 🤣🤣
Kini pasangan romantis kita sedang duduk di ruang tv, ditonton oleh televisi yang sejak tadi asik menonton pasangan suami ini bermesraan. Masih belum puas padahal tadi sudah bercinta berjam-jam. Setelah sampai di rumah masih terus dilanjutkan.
"Mba...Kamu mau hamil cepet-cepet apa nunda dulu?" Tanya Lim dengan melepaskan ciumannya, namun tangannya masih meremas payudara Jennie.
"Sedikasihnya aja, aku juga udah tua jadi ga masalah kalau hamil."Jawab Jennie dengan menciumi leher Lim yang menurutnya enak dan manis itu.
Lim menganggukan kepalanya mengerti, jika terus seperti ini bisa saja dalam 5 tahun memiliki 3 anak.
"Oia, katanya mba mau beliin aku mobil. Kapan?" Tanya Lim dengan tersenyum manja, menyipitkan matanya seolah-oleh sedang merayu Jennie.
Jennie mendelikan matanya kesal. "Udah beli, tapi kamu malah kabur jadi aku jual lagi." Jawab Jennie lalu mengigit leher Lim.
"Ih gitu deh, nyebelin banget ah ingkar janji. Berati aku ambil mobil dari si Jamilah aja ya." Ucap Lim dengan kesal.
Plak...
Jennie menggeplak kepala Lim karena kesal. "Jamilah terus mentang-mentang masih muda dan cantik. Ga kaya aku udah tua." Jawab Jennie kesal. Lalu pergi ke kamar meninggalkan Lim sendirian.Lim langsung lari mengejar Jennie, "ih ngambekan banget tante-tante." Gumamnya dengan terus mengejar Jennie.
"Tuh ambil, cari aja sendiri yang mana mobilnya." Jennie melemparkan kunci mobil pada suaminya itu, meski kesal namun ia harus memberikan mobil yang memang sudah ia siapkan untuk Limario.
Lim merasa tak enak, ia hanya becanda tadi, dan mungkin akan segera jujur siapa Jamilah yang sebenarnya pada Jennie.
"Mba... Maaf kalau tadi aku keterlaluan. Aku cuma becanda aja." Ucap Lim dengan memeluk Jennie dari belakang. Sedangkan Jennie masih asik memainkan ponselnya.
"Maafin ya Baby..." Bisik Lim dengan mengecup pipi sang istri.
Entah mengapa Jennie jadi tersipu malu saat ini, wajahnya memerah hanya karena Lim memanggilnya Baby.
"Iya udah ga apa-apa, aku ga marah ko." Jawab Jennie yang kini membalikan badannya dan menatap wajah tampan suaminya ini.
Cup...
Lim mengecup bibir Jennie singkat, mungkinkah Lim sudah jatuh cinta pada wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya ini."Mba cantik banget sih, kalau mba ga manyun terus sumpah deh cantik banget. Aku suka kangen banget kalau pas di kampus pengen cepet liat wajah cantik mba." Lim mengelus pipi Jennie penuh cinta, matanya memancarkan kebahagiaan yang luar biasa.
Jennie kembali tersipu malu, ia genggam tangan Lim yang ada di pipinya itu. Merasakan kehangatan dan kebahagiaan sederhana yang suaminya berikan.
"Baru sekarang ngerasain indahnya jatuh cinta. Cuma sama kamu Lim." Jawab Jennie lalu menelusupkan wajahnya di dada Lim. Nyaman sekali rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup Selamanya
FanfictionJadilah temanku hidupku selamanya, hingga hanya ajal yang memisahkan. ada adegan dewasa meski ga banyak, jadi wahai adik-adik tercinta hati-hati memilih bacaan ya.