Hari ini pasangan Jenlim berencana untuk pergi berjalan-jalan dan berbelanja mumpung masih berada di Bandung. Tak lupa Jennie juga mengajak pasangan Seulrene dan Chaesoo bersama mereka dengan alasan menjamu tamu yang diajak oleh suaminya, meskipun terkesan seperti tamu tak diundang karena Jennie tak menginginkannya.
Mereka sedang berjalan menuju ke Ciwalk Mall, salah satu Mall besar dan mewah di kota Bandung, menjadi mall mewah membuat barang-barang di sana memiliki harga yang cukup merogoh kocek dalam, namun tak masalah bagi seorang Jennie.
"Mba, aku mau beli itu ya. Sepatunya keren." Tunjuk Lim pada salah satu sepatu mewah dan mahal itu.
"Boleh, beli 2 pasang sekalian." Jawab Jennie tanpa beban.
Lim langsung mencoba sepatu yang harganya mencapai 7juta itu. Memiliki istri kaya adalah anugrah bagi Lim, sudah kaya pintar di ranjang pula.
"Baechu.... Ugi mau beli sepatu juga, boleh kan?" Seulgi tak mau kalah, ia pun merengek pada kekasihnya itu.
"Boleh dong baby Ugi, ambil sesuka hatimu saja." Jawab Irene dengan mencubit gemas pipi brondongnya itu.
Seulgi tak akan membuang banyak waktunya, ia harus menggarap apapun yang sedang dibutuhkan. Bahkan kini Seulgi dan Lim sedang bekerja sama untuk mencari barang-barang lainnya.
"Lim bagus nih buat nongkrong, harganya cuma 5 juta." Sodor Seulgi pada Lim, ia menyodorkan sebuah sepatu bermerek Elvi.
"Wah iya keren, tanyain nomor 42 Seul." Jawab Lim dengan antusias.
Mereka seperti anak kampung yang dibawa masuk ke mall, lapar mata dan tak tau malu.
"Ya ampun punya sahabat seumur-umur kere terus, sekarang punya pasangan tante-tante kaya jadi kampungan." Ucap Jisoo dengan menggelengkan kepalanya, terasa malu melihat kedua sahabatnya itu.
Tanpa sadar di belakang Jisoo sudah ada kedua manusia cantik dan galak yang ia sebut tante-tante itu. Jennie dan Irene menggeram kesal karena ucapan sahabat dari pasangannya itu.
"Begitupun dengan kekasihmu si Jamilah, bukannya sejak tadi dia sama seperti mereka berdua asik berbelanja seperti orang kere saja?" Sindir Jennie dengan menatap tajam ke arah Jisoo.
Jisoo akhirnya celingukan, menyadari jika ia sedang berdiri sendiri tanpa kekaishnya. Ternyata benar apa yang dikatakan Jennie, Rose kini sudah bergabung dengan Lim dan Seulgi untuk menghabiskan uangnya.
Jisoo menggaruk kepalanya tak gatal, ia malu sendiri jadinya.
"Sudahlah kamu masuk geng kita, toh uang kita banyak jadi tak masalah membuat mereka bahagia seperti itu." Ucap Irene dengan sombongnya. Maka setelah ini terbentuklah tim kaya dan tim kere.
Mereka semua tampak bahagia menghabiskan waktu di ciwalk seharian, menghabiskan banyak uang tak masalah yang terpenting membahagiakan pasangan. Untuk terakhir kali mereka akan makan malam sebelum kembali ke hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup Selamanya
FanfictionJadilah temanku hidupku selamanya, hingga hanya ajal yang memisahkan. ada adegan dewasa meski ga banyak, jadi wahai adik-adik tercinta hati-hati memilih bacaan ya.