2

5K 542 132
                                    

Suasana canggung kembali terasa saat Jennie sudah kembali dari kamar mandi untuk mengganti bajunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana canggung kembali terasa saat Jennie sudah kembali dari kamar mandi untuk mengganti bajunya. Lim akhirnya memutuskan untuk menonton tv karena tak nyaman dengan suasana seperti ini. Jennie sendiri hanya duduk di pinggiran ranjang dengan terus memainkan ponselnya.

Mino ...
Jadi sekarang udah di apartemen?

Jennie...
Udah, langsung pulang soalnya.

Mino...
Aku ke sana ya, mau dibawain apa?

Jennie...
Ga usah, udah makan soalnya.
Besok lagi aja cape banget soalnya mau tidur.

Begitulah yang dilakukan Jennie, ia sedang bertukar pesan dengan sahabatnya yang bernama Mino. Sejak tadi Jennie memang sulit untuk menemui Mino meski hanya sekedar bertegur sapa, banyaknya tamu undangan membuat Jennie sibuk menyalami mereka semua.

Jennie lirik Lim yang sedang asik menonton tv, setelah itu mendekat ke arah Lim dan duduk di samping Lim membuat Lim terperanjat kaget.

"Ini buat kamu, pakai uang ini untuk keperluan kamu dan keluarga kamu." Jennie menyodorkan sebuah kartu ATM pada Lim, ini murni keinginan Jennie sendiri bukan karena permintaan Lim ataupun perintah sang ayah.

"Eh ga usah Mba, ada juga aku yang kasih Mba uang bulanan." Lim menolak, ia mendorong tangan Jennie yang ada di hadapannya.

Jennie masih menatap Lim dengan tatapan datarnya. "Mau ngasih uang dari mana kalau kamu cuma Mahasiswa?" Tanya Jennie sedikit meremehkan.

Benar kata Jennie, gaji Lim selama 1 tahun kerja di Bengkel Jisoo saja tak akan bisa memenuhi kebutuhan Jennie, bisa jadi penghasilan Jennie selama 1 bulan adalah gajih Lim selama 1 tahun. Jadi harus bagaimana Lim sebagai seorang suami saat ini? Apakah Lim mengikuti saran Jisoo dan Seulgi saja yang mengatakan supaya Lim meminta uang Jennie untuk memenuhi segala kebutuhannya.

"Uangnya boleh Lim pake buat beli buku Ryujin ga Mba? Tadi dia minta uang buat beli buku soalnya." Lim meminta izin pada Jennie, sebisa mungkin Lim harus izin untuk setiap uang yang Lim pakai.

"Pake aja." Kembali Jennie menjawab dengan cuek.

Ada hal yang ingin Lim tanyakan pada Jennie namun Lim ragu dan takut. Meski statusnya sebagai suami Jennie tapi mereka menikah tanpa cinta, bagaimana mungkin Jennie akan menerima Lim sebagai suaminya. Namun masa bodo jika akhirnya Jennie marah, yang terpenting rasa penasaran Lim terobati.

"Mba..." Panggil Lim dengan menatap Jennie.

"Hm." Jawab Jennie yang masih asik dengan ponselnya.

Teman Hidup SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang