Sore hari Limario beserta rombongan sudah sampai di Bandung, Jennie sudah menunggu dengan rasa bahagia tiada tara, akhirnya ia bisa pergi berdua dengan suami dekilnya itu. Meskipun hanya dua hari Jennie ingin menghabiskan banyak waktu dengan suaminya itu.
"Lim, bini lu mana sih? Katanya nunggu di depan." Tanya Jisoo yang terus menggandeng kekasihnya, tak sabar ingin segera masuk kamar bersama Rose.
"Nah itu dia." Tunjuk Lim pada sang istri saat Jennie baru saja keluar dari lift.
"Mba ...," Panggil Lim lalu Lim berlari kecil menghampiri Jennie, Jennie sendiri tersenyum bahagia melihat suaminya. .
Grep ....
Lim langsung memeluk Jennie dengan erta, "duh kangen banget deh." Bisik Lim dengan mengecup kepala Jennie."Aku juga kangen banget sama kamu Lim." Jawab Jennie dengan mengelus bahu suaminya itu.
"Duh Jennie bucin banget." Tiba-tiba seseorang merusak aksi melepas rindu antara Jennie dan Limario.
Jennie langsung menatap tak percaya, mengapa sahabatnya ada di sini.
"Irene, ngapain di sini?" Tanya Jennie dengan melepaskan pelukannya pada Lim.
"Diajak suami elu. Ya dia ngajak pacar gue sih tapi katanya boleh bawa pacar ya jadi gue ikut." Jawab Irene santai.
Mata Jennie beralih pada pasangan 1 lagi, matanya memancarkan ketidak sukaan.
"Jamilah! Ngapain kamu?" Tanya Jennie dengan ketus, sudah siap untuk melahap gadis jangkung di hadapannya ini.
"Tante udah ya jangan manggil Jamilah terus, namaku Rose. Jamilah cuma panggilan sayang Lim aja. Tapi kan sekarang Lim sayangnya sama tante." Jawab Rose dengan mengedipkan sebelah matanya pada Lim.
"Yak jangan genit kamu!" Bentak Jennie dengan melangkahkan kakinya mendekat pada Rose, namun Lim langsung menarik Jennie dan memeluk Jennie untuk menenangkan Jennie.
"Jangan lama-lama di sini, aku kangen." Bisik Lim dengan mengecup leher Jennie.
Jennie jadi tersipu malu mendengar ucapan suaminya, setelah itu Jennie langsung menarik tangan Lim untuk masuk ke dalam kamarnya. Tak sabar ingin segera bebas bermesraan dengan suami tercintanya. Namun seketika Jennie menghentikan langkahnya dan berbalik pada dua pasangan yang berjalan di belakangnya.
"Kalian." Tunjuk Jennie pada mereka.
"Pesan dan bayar sendiri kamarnya. Irene dan Jisoo juga kaya." Lanjutnya, setelah itu langsung menarik tangan Lim kembali.
Jisoo dan Irene mendengus kesal, janji Lim kan akan membayar kamar dan semua keperluan mereka di Bandung namun mengapa Jennie malah tak mau menyanggupinya saat ini. Namun ya sudahlah bukan levelan Jisoo dan Irene jika harus mengemis pada Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup Selamanya
FanfictionJadilah temanku hidupku selamanya, hingga hanya ajal yang memisahkan. ada adegan dewasa meski ga banyak, jadi wahai adik-adik tercinta hati-hati memilih bacaan ya.