Kalau ga komen gue pundung 🤫🤫
Jennie melirik jam di dinding yang sudah menunjukan pukul 9 malam, suami dekilnya masih belum juga pulang, memberikan kabar saja tidak bagaimana Jennie bisa tau keberadaannya. Namun seketika Jennie ingat jika mereka memang tak memiliki kontak masing-masing. Jennie ingin tidur jika nanti Jennie tidur dan Lim datang pasti tidurnya akan terganggu, padahal Jennie ingin memimpikan Lisa pujaan hatinya itu.
Tak lama pintu terbuka dan masuklah Lim dengan tampang lelahnya. Jennie langsung bersikap acuh seperti tak peduli padahal ia sejak tadi menunggu anak ini.
"Mba...." Rengek Lim dengan nada manja, ia duduk di samping Jennie dan menyandarkan kepalanya.
Jennie dengan sigap mendorong kepala Lim. "Kotor dan bau!" Bentak Jennie lalu pergi menuju ke kamar meninggalkan Lim sendirian.
Lim mendengus kesal, badannya terasa lelah ingin sekali bermanja-manjaan dengan istrinya namun sayang status mereka hanya di atas kertas saja.
Lim masuk ke dalam kamarnya, menyimpan ponselnya di atas nakas dan setelah itu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tak peduli pada Jennie yang ada di kamar yang sama. Memang Jennie tak perlu diharapkan untuk kelangsungan hati dan pikirnanya.
Ponsel Lim bergetar membuat Jennie jadi penasaran, diam-diam ia melihat siapa gerangan yang mengirimkan pesan pada suaminya itu.
Jamilah ❤️
Mobil besok ya, elu juga ikut biar bisa milih warna.
Okeh met bobo bebeb.Jennie menutup mulutnya saat membaca pesan dari si Jamilah, lagi dan lagi jamilah.
"Ya Tuhan Jamilah, padahal photo profilnya sama cowok ganteng tapi mau aja jadi selingkuhan si dekil, mana udah nikah." Gumam Jennie dengan menggelengkan kepalanya.
(Pp jamilah nih)
Meski tak mencintai Lim namun Jennie tak terima jika suaminya harus menumpang hidup pada gadis lain, bahkan gadis itu masih terbilang muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup Selamanya
FanfictionJadilah temanku hidupku selamanya, hingga hanya ajal yang memisahkan. ada adegan dewasa meski ga banyak, jadi wahai adik-adik tercinta hati-hati memilih bacaan ya.