Hari berlalu begitu cepat, tak terasa acara pernikahan mereka sudah di depan mata. Lim dan Jennie sudah siap untuk mengikat bahterai rumah tangga lagi.
Mereka berdua selalu berdoa agar tak terpisahkan lagi, apapun masalah yang akan mereka hadapi bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Keduanya tak ingin ada perpisahan lagi saat ini, apa lagi kini mereka memiliki Julio anak lelaki tampan dan pintar kesayangannya itu.Lim sudah duduk di depan penghulu tak lama Jennie datang bersama Daddynya sebagai wali. Keduanya saling bertatapan dengan malu, entahlah seperti kembali pada beberapa tahun lalu saat mereka dipaksa menikah meskipun tak ada cinta di dalamnya, namun bedanya kini mereka saling mencintai dengan sepanuh hati.
"Bagaimana sudah siap? Apa sudah bisa kita mulai?" Tanya penghulu pada Lim dan Jennie.
Lim kemudian mengangguk tanda ia setuju. Penghulu lalu memulai serangkaian doa dan izab qobulnya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Jennie Ruby Jane binti Jiyong Suherman dengan maskawin 50 gram emas beserta uang tunai 27.031.997 juta dan seperangkat alat shalat dibayar tunai." Suara lantang terdengar dari lelaki tampan bernama Limario duda satu anak yang akhirnya kembali bersama mantan istrinya itu.
"Bagaimana para saksi, Sah?" Tanya pak penghulu
"SAH..." teriak semua orang yang berada di sana.
Semua bahagia dan bersyukur atas kelancaran acara dan doa yang dipanjatkan. Pada akhirnya kini Jennie dan Lim kembali bersatu dalam ikatan suami istri yang sah di mata Tuhan dan Negara.
Jennie mencium punggung tangan Lim sebagai suami, begitupun Lim yang mencium kening Jenie. Kebahagiaan tampak nyata dari kedua belah pihak dan para tamu undangan.
"Alhamdulillah kita bersatu lagi sayang." Ucap Lim dengan mengelus kepala Jennie, kini mereka sedang duduk di sofa rumah Jennie, tempat acara pernikahan dilaksanakan.
"Iya, jangan pernah ninggalin aku lagi ya Lim. Aku harap kita bisa selalu bersama, saat ada masalah kita bicarakan baik-baik dan dengan kepala dingin." Jawab Jennie dengan menggenggam tangan Lim.
Tak ada pesata mewah, mereka hanya menggundang para sodara dekat dan teman dekat saja. Bukan apa-apa ini adalah pernikahan Janda dan Duda yang tak perlu dibuag mewah karena sudah melangsungkan saat pertama kali menikah. Meskipun sederhana mereka sangat bahagia asalkan sekarang sudah sah dan tak berbuat dosa terus menerus.
"Pa, Ma berduaan terus, Lio ga diurusin udah kaya yatim piatu aja." Ucap Lio saat ia baru saja datang.
Lim menggelengkan kepalanya, enteng sekali anaknya saat berbicara. Dia pikir manusia di hadapannya itu apa jika ia merasa menjadi seorang yatim piatu.
"Suka sembarangan kalau ngomong, sini sayang kita makan yu." Jennie langsung menarik Lio untuk duduk di pangkuannya, mereka asik bertiga sedangkan para sahabat dan sodara sibuk masing-masing terserah mereka mau melakukan apapun Jenlim tak peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup Selamanya
FanfictionJadilah temanku hidupku selamanya, hingga hanya ajal yang memisahkan. ada adegan dewasa meski ga banyak, jadi wahai adik-adik tercinta hati-hati memilih bacaan ya.