8 🔞

6.6K 515 79
                                    

Sebelum makan siang mari panas-panasan dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum makan siang mari panas-panasan dulu.
Dikomen yu dikomen biar Mba Jen bahagia.


Langkah kaki tergesa-gesa tak sabar ingin bertemu sang suami Limario sidekil. Jennie terus berjalan dengan langkah lebarnya sedangkan Seulgi dan Irene berjalan di belakangnya. Mereka sedang dalam perjalanan menuju apartemen Jisoo tempat di mana Lim menginap selama ini. Jennie sudah tak sabar ingin bertemu suaminya hingga meninggalkan pasangan Seulrene di belakang.

"Sayang, ini unit milik Jisoo. Temanmu mau pergi kemana?" Seulgi menghentikan langkahnya di depan unit yang ternyata milik Jisoo sedangkan Jennie masih terus berjalan di depan sana entah akan pergi kemana.

"Jennie! Ini unit Jisoo, kamu kelewatan." Teriak Irene dengan lantang, Jennie sendiri langsung berhenti dan membalikan badannya untuk segera berbalik.

"Bilang dong dari tadi kalau ini unitnya!" Ucap Jennie dengan sengit, menatap Seulgi dengan tatapan tak sukanya.

Seulgi hanya bisa menggelengkan kepalanya, tak percaya dengan istri sahabatnya yang so tau itu. Sudah salah justru malah marah, aneh memang.

Namun jika terus meladeni Jennie tak akan ada habisnya sama sekali, lebih baik Seulgi segera masuk agar masalah sahabatnya segera selesai. Sejujurnya Lim tak tau jika sahabatnya membawa istri sombongnya ke sini, namun tak peduli pada apapun Seulgi memutuskan untuk mempertemukan mereka agar semua masalah terselesaikan dengan baik. Bagaimana Seulgi sangat luar biasa kan menjadi sahabat? Sungguh patut untuk dicontoh.

"Masuklah, Lim ada di kamar pojok sana. Selesaikan masalah kalian. Kami permisi dulu." Ucap Seulgi dengan tersenyum tulus.

"Tak perlu banyak bicara karena aku akan melakukannya tanpa kamu minta!" Jawab Jennie lalu pergi meninggalkan Seulrene berdua yang masih mematung karena kaget mendengar jawaban Jennie.

"Ya Tuhan mengapa sahabatku bernasib buruk memiliki istri semacam singa pms. Galak sekali." Gumam Seulgi yang masih bisa didengar oleh Irene.

Irene sendiri hanya bisa tertawa karena lucu sejak tadi berondongnya ini menjadi korban kebengisan Jennie. Setelah itu Irene menarik tangan Seulgi untuk pergi meninggalkan pasangan Jenlim berduaan.

Sedangkan Jennie kini sudah berdiri di depan pintu kamar, berdiri dengan gugup karena merasa takut untuk masuk ke dalam dan bertemu dengan suaminya itu, namun jika terus begini masalah tak akan selesai.

Ceklek...
Perlahan Jennie membuka pintu kamar itu, terlihat Limario sedang asik bermain dengan ponselnya tanpa peduli pada siapa yang masuk ke dalam kamarnya.

"Sudah pulang Seul? Jadi gimana ketemu bebebnya? Ng*w* ga lu?" Tanya Limario tanpa menatap ke arah Jennie karena masih asik dengan ponselnya.

Tak ada jawaban dari Jennie karena ia sedang berjalan menghampiri suaminya itu. Rindu sekali rasanya ingin segera memeluk dan menciumi pipi suaminya.

Teman Hidup SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang